Skema seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diubah oleh Pak Nadiem, apa saja yang perlu diketahui?
Pada 7 September 2022 lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim resmi mengubah skema seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Perubahannya mencakup penghapusan tes mata pelajaran (mapel) seperti seleksi masuk PTN sebelumnya serta penghapusan pembedaan jurusan IPA dan IPS dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Lalu, bagaimana jalur masuk ke kampus negeri ke depannya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Penerapan tiga jalur untuk masuk kampus negeri
Jalur masuk PTN akan dibuat melalui tiga jalur:
Tes skolastik yang lebih sulit akan diterapkan di Indonesia
Salah satu skema yang disebutkan di atas, yakni penerapan tes skolastik kabarnya memiliki tingkat kerumitan soal yang lebih sulit dibandingkan dengan tes SBMPTN yang selama ini dilakukan. Dalam rapat kerja bersama Komisi X di Gedung DPR RI, Kamis 8 September lalu, Pak Nadiem menjelaskan, “Sekarang hanya akan ada satu tes, yaitu tes skolastik. Dan tes skolastik ini adalah yang sulit.” Banyak negara maju yang menerapkan tes skolastik sejak lama. Dengan demikian, ia menilai tes skolastik tepat bila diterapkan di Indonesia sebagai seleksi masuk PTN.
Tes mata pelajaran masuk PTN dihapus, tidak lagi perlu bimbel
Menurut Pak Nadiem, tes mapel dalam seleksi masuk PTN menciptakan diskriminasi di lingkungan sekolah. Khususnya, pada peserta siswa siswi yang tidak mampu mengikuti bimbingan belajar (bimbel) akibat faktor ekonomi, di mana yang mampu, akan dapat kesempatan lebih besar karena terbantu oleh bimbel, sementara yang tidak mampu, kesempatan masuk PTN-nya lebih kecil. Karena itulah, Pak Nadiem optimis bahwa keputusannya untuk menghapus mapel dalam tes masuk PTN ini mampu membawa perubahan lebih baik dan cukup signifikan bagi sistem pendidikan di Indonesia. Pak Nadiem juga yakin, bahwa kebijakan baru tersebut akan membuat tenaga pendidik lebih fokus dan tidak mengalami demotivasi saat mengajar peserta didik.
Menurutnya, seleksi masuk PTN semestinya tidak menurunkan kualitas pembelajaran pendidikan menengah serta perlu lebih inklusif dan adil bagi semua peserta didik.
Seleksi masuk PTN bukan lagi oleh LTMPT
Sebelumnya, seleksi masuk PTN diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), tetapi mulai 2023 mendatang, bukan lagi oleh LTMPT. Kepada CNNIndonesia.com, Ketua LTMPT Mochamad Ashari mengatakan, “Dengan terbitnya Permendikbud tersebut, maka pelaksana seleksi masuk PTN bukan lagi LTMPT.” Ia mengaku belum mendapat petunjuk teknis dari Kemendikbudristek. Selain itu, Kemendikbudristek juga belum berkoordinasi dengan LTMPT. Demikian pula pernyataan dari Ketua Pelaksana LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto, yang mengatakan bahwa bakal ada lembaga baru yang akan mengurusi terkait seleksi mahasiswa baru.
Bagaimana, Mommies, apakah sudah siap dengan perubahan ini?
Sumber: CNNIndonesia.com
Baca juga: