Pola Masuk Perguruan Tinggi Negeri Diubah, Ini Perubahannya

Education

RachelKaloh・12 Sep 2022

detail-thumb

Skema seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diubah oleh Pak Nadiem, apa saja yang perlu diketahui?

Pada 7 September 2022 lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim resmi mengubah skema seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Perubahannya mencakup penghapusan tes mata pelajaran (mapel) seperti seleksi masuk PTN sebelumnya serta penghapusan pembedaan jurusan IPA dan IPS dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Lalu, bagaimana jalur masuk ke kampus negeri ke depannya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

Penerapan tiga jalur untuk masuk kampus negeri

Jalur masuk PTN akan dibuat melalui tiga jalur:

  1. Pertama, tes prestasi (seleksi berdasarkan prestasi yang akan menggantikan SNMPTN). Dalam skema ini, tidak ada lagi pemisahan calon mahasiswa berdasarkan jurusan di pendidikan menengah, yakni IPA dan IPS. Jalur prestasi akan menyeleksi 50 persen nilai rata-rata rapor dan 50 persen sisanya diukur dari komponen minat dan bakat. 
  2. Kedua, seleksi tes skolastik. Tes ini akan menguji kemampuan kognitif, penalaran matematika, literasi Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Tes tersebut akan berbeda dengan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang selama ini dilakukan. 
  3. Ketiga, jalur seleksi mandiri, yang akan dilakukan oleh masing-masing PTN. Pak Nadiem memastikan pemerintah berupaya seleksi mandiri dilakukan secara lebih transparan. PTN juga harus melakukan beberapa hal sebelum dan setelah seleksi mandiri. 

Tes skolastik yang lebih sulit akan diterapkan di Indonesia

Salah satu skema yang disebutkan di atas, yakni penerapan tes skolastik kabarnya memiliki tingkat kerumitan soal yang lebih sulit dibandingkan dengan tes SBMPTN yang selama ini dilakukan. Dalam rapat kerja bersama Komisi X di Gedung DPR RI, Kamis 8 September lalu, Pak Nadiem menjelaskan, “Sekarang hanya akan ada satu tes, yaitu tes skolastik. Dan tes skolastik ini adalah yang sulit.” Banyak negara maju yang menerapkan tes skolastik sejak lama. Dengan demikian, ia menilai tes skolastik tepat bila diterapkan di Indonesia sebagai seleksi masuk PTN. 

Baca juga: 5 Jurusan Kuliah yang Paling Banyak Diincar Lulusan SMA

Tes mata pelajaran masuk PTN dihapus, tidak lagi perlu bimbel

Menurut Pak Nadiem, tes mapel dalam seleksi masuk PTN menciptakan diskriminasi di lingkungan sekolah. Khususnya, pada peserta siswa siswi yang tidak mampu mengikuti bimbingan belajar (bimbel) akibat faktor ekonomi, di mana yang mampu, akan dapat kesempatan lebih besar karena terbantu oleh bimbel, sementara yang tidak mampu, kesempatan masuk PTN-nya lebih kecil. Karena itulah, Pak Nadiem optimis bahwa keputusannya untuk menghapus mapel dalam tes masuk PTN ini mampu membawa perubahan lebih baik dan cukup signifikan bagi sistem pendidikan di Indonesia. Pak Nadiem juga yakin, bahwa kebijakan baru tersebut akan membuat tenaga pendidik lebih fokus dan tidak mengalami demotivasi saat mengajar peserta didik.

Menurutnya, seleksi masuk PTN semestinya tidak menurunkan kualitas pembelajaran pendidikan menengah serta perlu lebih inklusif dan adil bagi semua peserta didik.

Seleksi masuk PTN bukan lagi oleh LTMPT

Sebelumnya, seleksi masuk PTN diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), tetapi mulai 2023 mendatang, bukan lagi oleh LTMPT. Kepada CNNIndonesia.com, Ketua LTMPT Mochamad Ashari  mengatakan, “Dengan terbitnya Permendikbud tersebut, maka pelaksana seleksi masuk PTN bukan lagi LTMPT.” Ia mengaku belum mendapat petunjuk teknis dari Kemendikbudristek. Selain itu, Kemendikbudristek juga belum berkoordinasi dengan LTMPT. Demikian pula pernyataan dari Ketua Pelaksana LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto, yang mengatakan bahwa bakal ada lembaga baru yang akan mengurusi terkait seleksi mahasiswa baru.

Bagaimana, Mommies, apakah sudah siap dengan perubahan ini?

Sumber: CNNIndonesia.com

Baca juga:

Mau Kuliah di Luar Negeri? Ini Kisaran Biaya Kuliah Universitas Terbaik Dunia. Ada Stanford Hingga Oxford!

Daftar SMA di Jabodatabek yang Lulusannya Banyak Diterima di PTN