Ketika memasuki usia remaja dan Mommies melihat anak jadi benci sekolah, mungkin alasannya disebabkan oleh deretan hal ini!
Anak remaja benci sekolah atau menolak masuk sekolah bukanlah hal yang aneh. Namun tidak bisa dipungkiri semakin dewasa, pengalaman akademis remaja semakin berat.
Ditambah deretan persaingan akademis, sosialisasi di sekolah, hingga hubungan mereka dengan teman-temannya. Tuntutan pendidikan pun sering juga membuat remaja kehilangan waktu untuk bermain games atau media sosial yang kini jadi hiburan utama.
Tak heran, rasa benci kepada sekolah bisa muncul kapan saja dalam diri para remaja. Beberapa tanda remaja benci sekolah juga bisa dilihat secara jelas dari aktivitasnya sehari-hari.
BACA JUGA: Daftar Bimbel untuk Persiapan Masuk Kuliah dan Kisaran Biayanya
Melansir Raising Children, ini beberapa tanda anak benci sekolah yang seringkali terlihat!
Pasti Mommies sangat stres ketika melihat anak tidak mau sekolah. Di satu sisi Anda tidak ingin anak menderita, tetapi Anda juga ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk bekal mereka di masa depan. Jadi, sebelum Mommies memotivasi remaja Anda untuk menikmati sekolah, Mommies harus terlebih dahulu memahami mengapa mereka benci sekolah.
Bagi banyak remaja, sekolah seperti roller coaster, yang penuh dengan titik terendah yang menegangkan dan puncak yang menggembirakan. Mengancam atau menceramahi anak remaja Anda tidak akan membantu mereka menavigasi perjalanan yang mendebarkan.
Ini dia beberapa alasan yang membuat anak benci sekolah:
Masa remaja adalah masa ketika anak menemukan identitas dirinya, mulai dari motivasi, minat, nilai, dan tujuan hidup mereka. Remaja tumbuh dewasa dan mulai mengembangkan kemandiriannya, sehingga mereka juga merasa ingin mengendalikan hidupnya sendiri.
Namun peraturan di sekolah tradisional tidak memberikan mereka banyak kesempatan untuk itu, karena beberapa keputusan sudah dibuat. Misalnya hanya ada tiga pilihan kelas yang boleh ambil, sehingga anak tidak dapat mempelajari topik yang benar-benar menarik minatnya.
Ditambah jadwal pelajaran yang padat, aturan yang ketat, dan banyak hal lainnya yang membuat mereka merasa frustasi sehingga benci akan sekolah. Untuk mengatasi ini, mungkin Mommies bisa memberikan anak wadah atau media tambahan untuk anak menyalurkan hal-hal yang disukainya, yang tidak dapat dilakukan di sekolah.
Bangun lebih pagi, setelah sekolah lanjut ikut ekstrakurikuler dengan tekanan tinggi, lalu ada ujian harian, mingguan, bulanan, hingga ujian akhir, ditambah setumpuk pekerjaan rumah, dan tugas kelompok lainnya. Jadi bukan hal yang tidak mungkin anak remaja jadi kewalahan dan stres.
Menurut penelitian yang dilakukan American Psychological Association (APA), ditemukan fakta bahwa remaja di zaman ini lebih stres daripada zaman terdahulu. Hampir sepertiga remaja melaporkan merasa kewalahan dengan tugas sekolah, dan angka ini setara dengan tingkat stres orang dewasa.
Dalam penelitian itu juga disebutkan bahwa anak yang mengalami stres tinggi itu kurang tidur nyenyak, kurang berolahraga, dan kurang konsumsi makanan sehat. Norman B. Anderson, PhD, CEO American Psychological Association, menyarankan para orang tua untuk membantu anak remaja mereka untuk bisa mengelola stres secara efektif.
Apakah anak remaja Anda kesulitan mendapatkan nilai bagus? atau hal itukah yang Anda tuntut dari dia?
Kebanyakan anak sekolah memang mengejar nilai yang tinggi, tetapi sebenarnya kesuksesan akademis lebih dari sekadar nilai rapor. Karena yang terpenting bukanlah nilainya, tetapi prosesnya mendapatkan hasil tersebut. Jadi, penting untuk menyampaikan hal tersebut kepada anak.
Dapat nilai terbaik itu tentu menyenangkan, tetapi yang lebih penting adalah keterampilan hidup yang diperoleh anak di sepanjang jalan masa sekolahnya, mulai dari kemampuan berpikir kritis, berorganisasi, perencanaan, manajemen diri, dan kedisplinan.
Jika anak remaja Anda merasa bahwa tujuan sekolah hanyalah untuk mendapatkan nilai bagus, mungkin dia kesulitan untuk menemukan kesenangan dalam menjalani prosesnya. Mungkin juga tuntutan dari Anda sebagai orang tua akan nilai yang bagus membuat dia kesulitan dan jadi membenci sekolah.
Banyak orang tua tidak tahu saat anak remaja mereka dibully. Namun ketika menemukan fakta dan tanda bahwa mereka benci sekolah, salah satu hal pertama yang wajib Mommies lakukan adalah memastikan bahwa dia tidak diganggu atau dibully oleh teman-temannya.
Jika anak remaja Anda tidak menyebutkan masalahnya bukan berarti itu tidak terjadi. Hal sekecil apapun, mulai dari ledekan fisik, gaya berpakaian, dan hal lainnya bisa membuat anak menutup dirinya, dan berujung malas ke sekolah karena enggan mendapatkan perlakukan seperti itu lagi.
Jika terbukti ada intimidasi yang terjadi pada anak remaja Mommies di sekolah, jangan salahkan diri sendiri dan juga anak Anda. Sebaliknya, dukung anak dan berempati dengannya sambil menemukan solusi bersama. Jika memang dibutuhkan bantuan ahli, jangan ragu untuk mencari pertolongan demi masa depan anak.
BACA JUGA: Agar Anak Tak Memiliki Sifat Senioritas di Sekolah, Apa yang Harus Orang Tua Ajarkan?
Cover: Pexels