Melakukan wawancara calon manajer memang susah-susah gampang. Namun tidak perlu khawatir, berikut daftar pertanyaan yang wajib ditanyakan.
Mewawancarai kandidat manajer tentu berbeda dengan menanyai calon karyawan bukan level manajerial. Sebab, seorang manajer juga bertugas mengawasi, membimbing, membentuk, dan mengevaluasi bawahannya. Manajer yang mampu bekerja dengan baik dan benar sebagai pemimpin sebuah tim otomatis akan memudahkan pekerjaan atasan mereka dan menyumbang kemajuan bagi perusahaan.
Nah, 12 pertanyaan ini bisa bantu pewawancara mengidentifikasi karakteristik, sifat, pengetahuan, perilaku, dan menentukan apakah kandidat manajer ini dapat berkontribusi dan berkembang bersama perusahaan Anda atau tidak.
Dengan mengajukan pertanyaan ini, pewawancara akan tahu apakah kandidat memiliki kesenjangan dalam tingkat pengetahuan dan keahliannya. Dan jika memang ada skill manajerial yang dia rasa kurang, pewawancara juga bisa mengetahui tindakan dan rencana apa yang akan dilakukan oleh kandidat manajer untuk memperbaiki kekurangannya.
Jawaban kandidat yang spontan (atau perlu berpikir dulu) dalam menanggapi pertanyaan ini akan menunjukkan apakah mereka memang punya kepedulian untuk membangun budaya kerja yang baik di divisinya atau mereka memang tidak menjadikan hal itu sebagai prioritas.
Nah, jika calon manajer bingung atau lambat merespon pertanyaan ini, mungkin mereka memang tidak pernah terlalu memikirkan topik ini. Tapi, jika mereka bisa merespon pertanyaan dengan cepat dan antusias bahwa individu di dalam tim mereka punya budaya kerja yang positif seperti mereka boleh dan aman untuk mengekspresikan pendapat, berani dan terbiasa mendiskusikan dan memperhitungkan berbagai risiko dari setap rencana kerja, maka Anda mungkin sedang mewawancarai seorang calon manajer yang cukup mumpuni.
Jawaban atas pertanyaan ini akan membantu pewawancara tahu apa yang memotivasi kandidat dalam bekerja, apa yang mendorong mereka mau berkembang, dan apa yang memberinya kepuasan. Pertanyaan ini juga akan membantu pewawancara memberikan penilaian apakah kandidat tetap dapat mempertahankan prestasinya di tempat baru, dengan penugasan yang diberikan kepadanya.
Pertanyaan ini untuk menggali bagaimana hubungan kandidat manajer dengan pengembangan, keberhasilan, peluang para anak buahnya untuk maju. Pewawancara juga akan mengetahui keterampilan calon manajer dalam membimbing dan membina para bawahannya, dan yang tidak kalah penting, rasa empatinya.
Jawaban dari pertanyaan ini akan menjelaskan nilai inti seorang manajer: kemampuan mereka untuk mengelola, mengalokasikan, dan memanfaatkan sumber daya (orang, waktu, uang) yang ada. Ini juga akan memperlihatkan fleksibilitas calon kandidat dalam menangani kondisi yang tidak sempurna dengan hasil yang baik.
Sekali lagi, ini akan menggambarkan keterampilan manajerial, kemampuan membina, membimbing, dan menanggapi kebutuhan dan tujuan tiap-tiap anggota timnya.
Photo by Kindel Media on Pexels
Pertanyaan ini akan membantu pewawancara mengidentifikasi kapasitas calon manajer untuk mengakui kesalahan serta bagaimana mereka menanggapi dan belajar dari kegagalan itu.
Cermati jawaban mereka yang biasanya dari hati. Di mana kata-kata mereka difokuskan? Pada karyawan/tim, pada perusahaan, pada diri mereka sendiri, atau terbadi rata di antara ketiganya? Amati apakah mereka tipe yang bertanggung jawab, lepas tangan, atau campuran keduanya, dan apakah kandidat terlihat peduli tentang membangun lingkungan dan suasana kerja yang menyenangkan sekaligus profesional?
Dari pertanyaan ini pewawancara bisa melihat sinkron atau tidak jawaban pertanyaan nomor 9 dan 10 ini.
Pertanyaan ini untuk menguji kesadaran diri kandidat manajer. Bagaimana dia berbicara tentang kelemahannya dari sudut pandang orang lain yang tidak cocok dengan dirinya.
Pertanyaan ini akan mengungkapkan ‘keburukan’ tentang pekerjaan dan atasan terakhir calon manajer sehingga wajar jika ada kandidat yang berat menjawabnya karena khawatir dianggap menjelek-jelekkan mantas bos mereka. Tapi ketika ada kandidat yang tidak mau menjawab pertanyaan ini (dan sebenarnya dia boleh untuk tidak menjawab), kandidat manajer justru membuang kesempatan untuk memberi tahu pewawancara bagaimana dia mampu mengatasi ketidakadilan yang pernah ia alami. Semua pewawancara kerja tahu selalu ada bias, like dan dislike di dunia kerja.
BACA JUGA: Kesalahan Karier yang Harus Dihindari di Usia 30-an, Wajib Tahu!
Cover image: Photo by Sora Shimazaki on Pexels