Mau Memulai Bisnis? Perhatikan 5 Hal yang Paling Mendasar Ini!

#MommiesWorkingIt

RachelKaloh・13 Jul 2022

detail-thumb

Buat Mommies yang mau banting stir jadi pengusaha alias memulai bisnis, yuk, perhatikan dulu hal ini!

Setuju, nggak, sih, Mommies, bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Tidak terkecuali, berbisnis. Saya yakin, banyak Mommies yang punya mimpi menjalankan bisnis, apapun itu bentuknya. Namun, yang berbeda adalah waktunya, ada orang yang memulai berbisnis di usia matang, ada juga yang akhirnya memulai bisnis di usia lanjut. Waktu bukanlah masalah, selama ketika memerhatikan hal-hal ini!

Persiapan matang, baik mental maupun finansial

Setuju juga, kan, kalau bisnis itu bukan sekadar mimpi. Semua orang bisa dan berhak untuk bermimpi. Namun, ketika diri sendiri sudah punya tekad untuk menjalani bisnis, tentu perlu yang namanya persiapan matang, baik mental maupun finansial. Apakah Anda harus meninggalkan pekerjaan sekarang ini? Apakah sudah cukup modal untuk menjalankan bisnis sesuai yang diinginkan?

Siap bisnis = siap rugi

Bicara bisnis itu artinya kita siap rugi. Kalau kita hanya berpikir bahwa bisnis yang kita jalani akan membawa untung tanpa mengingat kemungkinan untuk meruginya juga ada, kita salah besar. Buat yang selama ini bekerja di bawah perusahaan dan mendapat gaji bulanan, begitu bertekad untuk menjadi pebisnis, artinya sudah harus siap hidup tanpa gaji untuk menggaji diri sendiri, bahkan menggaji orang lain. 

Bukan hanya punya visi dan misi, tapi paham opportunity

Bisnis apapun yang ingin dijalani, yang penting kita tahu bahwa kita punya kesempatan (opportunity). Karena yang namanya visi dan misi tidak akan bisa direalisasikan bila tidak ada opportunity. Baik bisnis catering (food and beverage, termasuk jualan kue), bisnis jasa, MLM, bisnis retail, bisnis hospitality (membuka sewa villa atau bisnis AirBnB, bahkan buka cafe atau restoran), pada dasarnya semua punya kesempatan. Namun, yang menjadi PR buat yang menjalaninya adalah bagaimana supaya bisa selalu menggunakan kesempatan tersebut sebaik mungkin. 

Baca juga: Saskhya Aulia Prima: Jangan Pernah Takut Untuk Memulai dari Nol

Networking yang kuat adalah bekal

Hubungan yang selama ini kita jalani di tempat kita bekerja, baik rekan kerja, atasan, bawahan, client, maupun rekan seprofesi yang kita temui di luar kantor, perlu kita jaga. Apalagi kalau bisnis yang dijalani tidak jauh dari pekerjaan kita. Misalnya, dari yang awalnya menjadi karyawan di perusahaan penyelenggaraan event, sekarang ingin mengembangkan perusahaan sendiri dengan servis yang sama, yakni Event Organizer, networking yang kuat yang kita bina selama masih menjadi karyawan adalah bekal untuk kita berjuang di laut lepas, ketika kita menjalaninya atas nama pribadi. 

Perlakukan bisnis Anda seperti anak sendiri

Buat saya dan tiga rekan saya, bisnis yang kami jalani sekarang ini seperti “bayi”. Kita yang merawatnya dengan baik, kita yang arahkan mau ke mana, kita yang kembangkan, kita perkaya dengan nilai-nilai yang kita anut, dan ketika growth-nya sudah kelihatan, pastinya kita juga yang bangga, bukan? Yang jelas, layaknya merawat bayi, menjalani bisnis juga nggak bisa mood-mood-an. Meski melelahkan, baik mental maupun fisik, kita nggak bisa semudah itu menyerah. Memang, bisnis (jualan) itu idealnya dijalankan semampu kita, tidak perlu ngoyo. Tetapi, ingat di luar sana ada orang yang berlari saat kita tidur. Bertemu calon client pun demikian, mungkin kita berpikir “kalau jodoh nggak akan ke mana”, tetapi ketika kita miss the chance karena satu dan lain alasan, kita harus bisa terima jodoh kita diambil orang. Sampai sini paham, kan?

Jadi, apapun bentuk bisnis yang mau dijalani, yang penting adalah tekad yang kuat dan konsisten. Kuat tidak hanya di awal ketika pertama kali bisnis itu dikembangkan, tetapi stabil dan konsisten dengan visi dan misi kita selama menjalani bisnis tersebut. Yang terakhir, selalu mulai bisnis dengan doa!

Good luck, Mommies!

Baca juga: Ingin Career Shift? Siapkan 7 Hal Ini