Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Kesalahan yang Harus Dihindari Ketika Homeschooling Jadi Pilihan
Era pandemi membuat banyak orangtua kemudian merasa homeschooling merupakan pilihan terbaik untuk anak. Sejatinya bukan takut akan virus Covid, namun kenyataan bahwa diri ini ternyata mampu jadi ‘guru’ di rumah selama 2 tahun, sedikit banyak bikin banyak orangtua pede untuk memilih homeschooling sebagai proses anak bersekolah. Jika memang mommies mantap memilih homeschooling, hindari kesalahan-kesalahan berikut ini agar proses belajar mengajar tetap optimal.
Nggak perlu mengubah rumah jadi sekolah
Mungkin godaan untuk mendekor semua sudut rumah persis seperti ruang kelas akan sering muncul. Harapannya, sih, anak akan tetap merasa seperti sekolah biasa. Berbagai elemen sekolah seperti papan tulis, lemari kelas, hingga kursi dan meja yang mirip di sekolah rasanya ingin dihadirkan. Nggak perlu seekstrim itu juga, sih, mommies. Cukup dengan mengubah sebuah sudut kecil di rumah atau kamar anak sebagai ruang belajar khusus. Karena pada dasarnya, pada proses belajar di homeschooling, bisa di mana saja tanpa perlu mengubahnya menjadi ruang kelas seperti sekolah pada umumnya.
Baca juga: Rekomendasi Homeschooling di Jabodetabek
Mengisolasi anak dari kegiatan lain
Carikan anak aktivitas selain sekolah yang mengharuskan dirinya berinteraksi dengan anak lain. Bagaimanapun, koneksi antar manusia tetap diperlukan. Anak tetap butuh belajar mengembangkan kemampuan sosialisasinya. Jika pada jadwal homeschooling ada kegiatan yang meminta anak bertemu dengan teman homeschooling lainnya, usahakan untuk hadir.
Mengabaikan masukan anak-anak saat homeschooling
Bagaimanapun anak-anak memiliki suara dan hak untuk berpendapat tentang berbagai hal. Lagi pula, kan, mereka yang belajar di rumah. Selama saran mereka tidak konyol dan mereka berkontribusi pada proses belajar mereka sendiri, usahakan agar mommies selalu bisa support mereka untuk menyuarakan pendapatnya.
Hindari over ekspektasi
Tidak diragukan lagi homeschooling seyogyanya merupakan tantangan besar, bahkan bagi anak sendiri. Untuk itu mommies diharapkan mencari solusi untuk setiap tantangan, alih-alih bersikap keras pada diri sendiri ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana. Transisi dari sekolah umum ke homeschooling membutuhkan waktu dan mommies harus bersabar untuk ketemu sama ritmenya. Ya proses belajarnya, proses mengajarnya, hingga hasilnya kelak. Persiapkan diri untuk ini dan itu. Hindari over ekspektasi, misalnya berharap segala sesuatunya bekerja secara instan. Malah bikin stres nantinya.
Hindari overschedule saat homeschooling
Selalu ingat kualitas lebih penting daripada kuantitas. Bagaimana mommies terlibat dalam pengajaran, jauh lebih penting daripada jumlah waktu yang dihabiskan. Pada proses homeschooling, mommies memang bebas mengatur jadwal, hanya saja dalam sehari tentukan prioritas. Nggak perlu mengatur schedule belajar persis seperti sekolah umum. Boleh, kok, mengatur waktu dan memilih jadwal sesuai dengan waktu Anda berdua. Namanya homeschooling, kita bebas atur waktu selama mommies mengikuti kurikulum yang diberikan.
Jangan lewatkan istirahat saat homeschooling
Well, sudah banyak studi menunjukkan bahwa anak-anak dapat dengan mudah kehilangan fokus dan atensi jika kurang istirahat. Istirahat teratur namun singkat di siang hari, sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan rentang perhatian anak.
Asyik sendiri, tak merasa butuh bantuan
Meski semua terasa berjalan dengan lancar, ada baiknya mommies juga menjalin hubungan dengan sesama orangtua homeschooler. Mommies bisa berbagi pengalaman dan sama-sama mencari solusi jika menemukan hambatan yang sama. Percayalah, kita hidup itu pasti butuh bantuan orang lain, kok.
Share Article
COMMENTS