banner-detik
PARENTING & KIDS

Menurut Pakar, Ini Ciri Anak Kurang Kasih Sayang dan Cara Mengatasinya

author

Katharina Menge20 Apr 2022

Menurut Pakar, Ini Ciri Anak Kurang Kasih Sayang dan Cara Mengatasinya

Apapun penyebabnya, ketika anak kurang kasih sayang dari orang tua, ternyata mereka akan merasakan banyak hal dalam dirinya dan menunjukkan beberapa ciri khusus.

Semua orang tua pasti menginginkan kebahagiaan untuk anak-anaknya di masa depan. Supaya anaknya mendapatkan hal tersebut, para orang tua, mungkin termasuk Anda, memberikan bantuan dalam beragam bentuk, mulai dari dukungan, bimbingan, dan termasuk dalam hal materi.

Namun, terkadang orang tua cenderung melupakan hal terpenting yang perlu diberikan kepada anaknya, yaitu cinta dan kasih sayang. Padahal beberapa penelitian membuktikan kalau kurangnya kehangatan dan kasih sayang orang tua bisa membuat anak stres, karena orang tua terlalu menekan anak untuk berhasil tanpa diimbangi dengan kasih sayang.

Padahal cinta dan kasih sayang akan sangat membantu anak-anak untuk merasa aman terlepas dari pencapaiannya. Hal ini juga membangun kepercayaan diri dan harga diri mereka.

BACA JUGA: 14 Tips Parenting untuk Anak Usia 6-8 Tahun

Ciri Anak Kurang Kasih Sayang Orang Tua

Mommies Daily pun bertanya kepada Samanta Elsener, psikolog anak dan keluarga, tentang ciri anak kurang kasih sayang orang tua. Menurutnya ini lima ciri yang sering terlihat!

1. Menunjukkan masalah perilaku

Anak jadi sulit diberitahu atau sering membantah. Mereka juga tidak patuh pada aturan dan sering cari perhatian dengan tindakan agresif atau justru menjadi anak yang pasif.

2. Sering melamun

3. Sulit bergaul

Akibat pribadinya yang pasif anak jadi sulit bergaul dengan orang-orang di sekitarnya. Lebih parahnya lagi, anak yang kurang kasih sayang orang tua juga bisa terjebak pergaulan tidak baik.

4. Merasa Ditelantarkan

Anak juga akan merasa dirinya ditelantarkan sehingga muncul pikiran irrational belief, seperti, “Jangan-jangan aku bukan anaknya mama dan papa tapi aku anak pungut,” atau “Jangan-jangan aku ini anak yang tidak diharapkan.” Anak juga bisa berpikir kalau orang tua pilih kasih hingga punya pikiran untuk pergi dari rumah.

5. Ingin mengakhiri hidup

Masalah kurang kasih sayang ternyata efeknya sangat berbahaya pada anak. Menurut Samanta, efek yang terberat yang bisa dirasakan anak adalah mereka merasa sangat frustrasi dan memiliki niat untuk mengakhiri hidup.

BACA JUGA: Tips Orang Tua Bisa Lebih Dekat dengan Anak Ketika Mereka Beranjak Remaja

Efek Anak Kurang Kasih sayang

Jika anak kekurangan cinta dan kasih sayang orang tua, hal itu bisa mendorong timbulnya risiko kesehatan pada anak. Selain itu, menurut Samanta, ada beberapa efek yang dirasakan dan bisa terlihat dari diri anak ketika mereka kekurangan kasih sayang.

1. Prestasi belajar menurun
2. Self esteem atau harga diri anak rendah
3. Memiliki konsep diri yang negatif
4. Anak selalu mencari validasi atau pengakuan dari orang lain
5. Anak mengalami trauma pengasuhan yang berefek di masa dewasa, seperti mengalami masalah saat membina hubungan, berinteraksi dengan lingkungan sosial, hingga persoalan karir
6. Selalu ragu-ragu dan sulit mengambil keputusan
7. Sering menyabotase diri. Contoh, anak bisa saja memilih keputusan yang justru merusak dirinya, misalnya terjebak dalam toxic relationship dan sulit untuk mengakhirinya sekalipun mereka menyadari hal itu tidak tepat.

Namun mereka rasanya justru membutuhkan pola relasi yang kurang sehat itu karena hal tersebut yang dirasa familiar dengan kondisinya sejak kecil dan bagaimana relasi dengan orang tuanya terbentuk.

Cara Mengatasi Masalah Anak Kurang Perhatian

Sebelum terlambat dan mempengaruhi kehidupan anak di usia dewasa, setelah mengenai ciri anak kurang kasih sayang, sebaiknya orang tua segera melakukan beberapa saran dari Samanta berikut ini untuk mengatasi masalah tersebut.

1. Bangun koneksi lagi dengan anak

Tidak ada kata terlambat untuk memerbaiki koneksi dengan anak, mulai dari menerapkan kebiasaan baru, contohnya komunikasi nonverbal, seperti melihat mata anak saat berbicara, adanya good gesture seperti mengelus-elus pundak anak, atau sesekali dampinginya belajar.

Setelah itu, mulai bangun komunikasi verbal dari cerita ringan humoris yang sesuai dengan minat anak dan jangan ragu menyampaikan rasa sayang Anda ke anak dengan tulus.

2. Kurangi marah-marah berlebihan ke anak

Ingatlah bahwa anak bukan tempat sampah orang tua untuk melampiaskan emosi negatif atas hari yang berat atau hidup yang penuh tantangan. Berhenti menempatkan anak sebagai obyek yang harus memahami orang tua secara sepihak.

3. Luangkan waktu dengan anak

Mulai sekarang perbanyak luangkan waktu untuk bermain atau mengerjakan hobi bersama anak, khususnya hadir pada hari-hari besar, seperti pertunjukkan anak di sekolah atau kegiatan spesial lainnya.

4. Perbaiki cara komunikasi dengan anak

Coba lihat bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan anak selama ini. Salah satu cara pendekatan komunikasi yang lebih sesuai dengan anak adalah menggunakan I-message, contohnya dengan berkata, “aku pikir/rasa … aku mau … ” Kini Anda bisa mulai memperbaiki cara komunikasi ke anak dengan menerapkan I-message tersebut supaya bisa terbangun komunikasi yang lebih sehat.

5. Mulai aktifkan bahasa cinta

Mulai sekarang, untuk mengatasi masalah anak kurang kasih sayang, cobalah untuk mengaktifkan bahasa cinta ke anak. Kenali bahasa cinta atau love language anak dan terapkan bahasa cinta yang dominan. Namun Anda juga harus tetap memberikan bentuk kasih sayang yang lainnya secara lebih proposional dengan menyesuaikan karakter atau kebutuhan emosi anak.

6. Bantuan untuk orang tua

Saran Samanta, jika Anda, sebagai orang tua, merasa memiliki riwayat trauma, sedang stres, atau merasakan parental burnout, ada baiknya segera mencari bantuan psikologis agar tidak memengaruhi secara negatif terhadap hubungan ortu dan anak di rumah.

BACA JUGA: Jarang Disadari, Ini 7 Tanda Anda adalah Orang Tua yang Suka Membully Anak Sendiri

Cover: Pexels

Share Article

author

Katharina Menge

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan