Bukan karena nggak bisa kerja, bukan karena penampilan dianggap nggak keren, namun ini alasan kenapa Anda menjadi target perundungan di tempat kerja.
Ternyata, sasaran intimidasi di tempat kerja sering kali adalah orang-orang kreatif, murah hati, ramah, orang yang fokus mencari solusi sebuah masalah daripada cuma heboh meributkannya. Karakteristik yang berkontribusi pada keberhasilan organisasi atau perusahaan yang mereka layani. Kaget? Saya juga. Jadi, mengapa orang-orang dengan kinerja terbaik ini justru menjadi sasaran perundungan di tempat kerja?
The Namies, pendiri Workplace Bullying Institute, menggunakan beberapa kata sifat berikut untuk menggambarkan perundung: tidak dapat diprediksi, control freak, manipulatif, dan dengki. Sebaliknya, target pelecehan di tempat kerja dinilai sebagai orang yang inovatif, kompeten, altruistik, dan sangat etis.
Baca juga: 7 Tanda Anda Adalah Orang tua yang Suka Mem-bully Anak
Sangat disukai
Photo by Mimi Thian on Unsplash
Target perundungan cenderung memancarkan energi positif. Tipe yang akan rela meluangkan waktu untuk mengecek keadaan rekan-rekannya, memastikan mereka baik-baik saja, dan menjadi tempat curhat. Orang yang bisa ikut bahagia melihat rekan kerjanya mendapatkan promosi, pujian, atau bonus. Orang akan sering mendengar pujian yang ditujukan kepada target karena kebaikannya.
Pengganggu sering menggunakan taktik “silent army”. Mereka memberi tahu target bagaimana “semua orang” bergosip tentangnya, seolah-seolah banyak orang diam-diam membenci target. Tapi kalau target bertanya lebih detail seperti siapa pelakunya, kapan, dan di mana kejadiannya, pengganggu nggak akan bisa menjawab karena itu cuma cerita karangan mereka. Cerita-cerita ini sering sengaja dibuat untuk menggoyahkan rasa percaya diri target dan membuatnya tidak nyaman di kantor.
Tidak suka konfrontasi
Photo by Jason Goodman on Unsplash
Target cenderung menjadi perekat, memastikan setiap orang merasa menjadi bagian dari tim. Ketika seseorang berbicara atau bersikap kasar kepada target, dia akan membuat asumsi khas orang baik hati bahwa perilaku itu terjadi karena orang yang mengasarinya hanya sedang nggak enak hati.
Sangat terampil
Photo by Tran Mau Tri Tam on Unsplash
Target perundungan cenderung sangat terampil di bidangnya. Pengetahuan mereka luas, membuat orang lain sering mencari mereka untuk meminta nasihat. Tentu nggak butuh waktu lama untuk target bisa bersinar, menerima penghargaan dan promosi yang layak.
Pengganggu sering sangat iri dengan keahlian target, jadi untuk mempertahankan status, mereka menggunakan taktik manipulatif yang memungkinkan mereka untuk menyembunyikan minusnya keterampilan mereka.
Termotivasi oleh diri sendiri
Photo by Mateus Campos Felipe on Unsplash
Target perundungan biasanya malah senang berkompetisi dengan dirinya sendiri. Mereka ingin bisa melampaui apa yang bisa mereka raih sebelumnya. Kepuasan atas artikel yang ditulis dengan baik, layanan yang mereka berikan dengan memuaskan, atau peluncuran produk yang sukses adalah penghargaan pribadi.
Target cenderung tidak membutuhkan pujian dari pihak lain untuk mempertahankan harga diri mereka.
Sebaliknya, para perundung sangat bergantung pada pujian dari orang lain. Mereka lebih tertarik pada pujian publik daripada menambah kemampuan pribadi. Bingung oleh kepercayaan diri target bahkan tanpa mendapat pujian dan penghargaan, membuat para pengganggu menjadi frustrasi. Apalagi jika sikap kasar mereka kepada target nggak berpengaruh dengan kinerja dan prestasi target.
Ingin tahu
Target sering punya rasa ingin tahu alami yang membuat mereka jadi pengamat lingkungan sekitarnya. Mereka memperhatikan masalah kecil yang biasa dialami orang lain dan tidak malu untuk bertanya. Ketertarikan untuk menambah ilmu dan keahlian membuat target perundungan punya pergaulan yang luas karena ia senang berkawan dengan rekan-rekan dari divisi lain.
Pengganggu tertarik pada kontrol dan kekuasaan. Kecenderungan target untuk bertanya sering kali membuat para perundung khawatir jika ada kesalahan yang mereka sembunyikan akhirnya diketahui orang lain.
Sangat etis
Target cenderung altruistik, bekerja untuk melakukan hal yang benar. Mereka nggak akan pura-pura nggak tahu ketika ada hal buruk terjadi, meskipun dengan menutup mata dan telinga bisa menguntungkan mereka. Jika terjadi kesalahan, mencari cara untuk memperbaikinya adalah prioritas utama, bukan menyembunyikannya. Meskipun tidak senang konfrontasi, target akan tetap melakukan apa yang benar. Tidak peduli jika itu bisa membahayakan posisinya.
Pengganggu cenderung lebih tertarik pada yang terlihat dari luar: penampilan dan kinerja yang sempurna dan puja-puji. Jika target berniat menunjukkan masalah dan kekurangan dari proyek tertentu, tentu saja ini akan membuat para perundung frustrasi, khawatir dosa mereka terekspos. Mereka pun menyerang dan mengintimidasi target.