Untuk para perempuan biasa, ini sebuah catatan kecil untuk sejenak menepi dari tuntutan berbobot berat dan tekanan tak masuk akal. Biasa itu, tidak mengapa. Kamu, sejatinya tetap berharga.
Untuk Perempuan Biasa
Yang karirnya saat ini tersenggal-senggal, tak jauh beda dengan percintaannya
Yang masih tinggal dengan orangtua, walau buntutnya dua
Atau mungkin bertetangga kos dengan yang usianya puluhan tahun lebih muda. Berisik tiap malam, katamu. Tapi mau bagaimana? Mampunya bayar di situ walau usia lewat empat puluh
Kau menggerutu sambil menyelipkan tanda terima laundry kiloan ke dalam saku
Untuk Perempuan Biasa
Yang sering tak masuk hitungan, yang prestasi akademiknya pas-pasan
Yang dari jaman sekolah, terseok paling akhir saat pertandingan
Yang walau tahu jawaban, kadang memilih untuk diam
Untuk Perempuan Biasa
Yang harus kerja sedikit lebih keras dari yang lainnya, tetapi menikmati lebih sedikit karena kerasnya kibasan generasi sandwich
Yang lemak di perut kerap bertambah walau hanya makan nasi tambahan satu suap atau, ehem… dua
Yang presentasinya di rapat perusahaan sering tak diunggulkan
Yang berharap ada keajaiban supaya orangtua, adik, bahkan kemenakan mungkin bisa masuk daftar tanggungan
Untuk Perempuan Biasa,
Yang memblokir nomor mantan, lalu menyesal
Yang sedikit-sedikit minta maaf pada rekan kerja, keluarga, teman semata-mata karena beda opini dan pilihan
Perempuan yang mendaftarkan diri di klub kesehatan, lalu tak hadir sampai tahun depan
Perempuan yang hanya bisa membeli tiga dari tujuh rangkaian perawatan kulit andalan para duta kecantikan
Yang hasil blow rambutnya tak pernah sempurna, yang eye-liner nya sering luntur di bawah mata
Untuk Perempuan Biasa-biasa saja
Yang memutuskan untuk tetap sendiri, ataupun yang baru mengiyakan untuk menikah lagi yang ketiga kali? Edan! Kata orang
Perempuan yang memilih susu formula untuk sang bayi walau dalam hati takut dihakimi
Perempuan yang memjijat payudaranya dengan ramuan khusus tiap malam supaya kencang lagi setelah memberi ASI. Itu juga kata orang…
Dan juga,
Untuk perempuan yang baru menghabiskan seluruh upah satu bulan untuk sepasang sepatu baru. Demi mengobati sakit hati ditinggal teman kencan yang bahkan saat pertama kali makan malam, mengajak patungan
Percayalah, banyak yang berdiri bersamamu. Banyak yang tergelak berkata “Pernah.” Seperti aku
Kita semua
Perempuan yang biasa-biasa saja
Dan memilih untuk merasa, biasa itu tidak mengapa
Baca juga: Hak-hak Pekerja Perempuan yang Bekerja Shift Malam, Wajib Tahu!