Sorry, we couldn't find any article matching ''
Hati-hati: Ini 6 Pertanyaan Saat Wawancara Kerja yang Bisa Bikin ‘Terpeleset’
Siap menjalani pertanyaan saat wawancara kerja? Baca dulu artikel ini agar terhindar dari keliru menjawab dan berujung pada pekerjaan impian lolos dari genggaman.
HR Manager yang cerdas bisa dengan gampang mengumpulkan banyak informasi tentang Anda melalui beberapa pertanyaan yang dipilih dengan baik. Meskipun kelihatannya sederhana, beberapa pertanyaan saat wawancara kerja sebenarnya dirancang untuk mengungkapkan informasi yang mungkin Anda coba sembunyikan.
Dengan kata lain: itu adalah pertanyaan jebakan. “Untuk mengungkap area yang mungkin menunjukkan inkonsistensi, HR Manager terkadang mengajukan pertanyaan-pertanyaan rumit ini,” kata Tina Nicolai, Executive Career Coach dan pendiri Resume Writers’ Ink.
Menurut Lynn Taylor, National Workplace Expert dan penulis “Tame Your Terrible Office Tyrant “ agenda yang sebenarnya adalah menentukan apakah jawaban-jawaban Anda bisa bantu mereka memutuskan cocok atau tidaknya Anda untuk pekerjaan itu, secara keseluruhan.”
Baca juga: 26 Pertanyaan Untuk Membuat Calon Atasan Terkesan
Berikut pertanyaan-pertanyaan saat wawancara kerja yang harus Anda waspadai
Coba ceritakan tentang diri Anda
Mengapa? Mereka ingin tahu bagaimana para kandidat melihat diri mereka sehubungan dengan posisi yang diinginkan dan seberapa percaya diri Anda dalam berkomunikasi. Jika jawaban ini lemah, dapat membuat sisa wawancara menjadi kacau.
Apa yang bisa bikin terpeleset? Pertanyaan ini dapat menggoda Anda untuk berbicara tentang kehidupan pribadi yang seharusnya tidak Anda lakukan!
Apa jawaban yang dicari? Jawaban yang menyampaikan nilai diri Anda. “Calon atasan ingin mendengar tentang pencapaian secara singkat, padat, dan jelas,” kata Nicolai.
Saran: “Saya dikenal karena dapat memperbaiki kinerja buruk sebuah tim karena kesanggupan saya dalam menganalisis masalah dan melihat solusi dengan cepat.” Pernyataan ini memberi tahu pewawancara bahwa kandidat memiliki keterampilan analitis, memecahkan masalah, dan leadership.
Gambarkan diri Anda dalam satu kata
Mengapa? Melalui satu kata itu, perusahaan bisa menilai tipe kepribadian, seberapa percaya diri dan apakah gaya kerja Anda cocok untuk pekerjaan itu.
Apa yang bisa bikin terpeleset? Pertanyaan ini lumayan tricky, karena Anda tidak benar-benar tahu tipe kepribadian apa yang dicari perusahaan. Ada garis tipis antara terdengar memuji diri sendiri versus percaya diri, dan rendah hati versus pemalu.
Apa jawaban yang dicari? Jawab dengan hati-hati. “Jika tahu Anda dapat diandalkan dan berdedikasi, tetapi cukup bangga dengan fakta bahwa teman-teman memuji selera humor Anda, tetap pilih cara yang konservatif,” kata Taylor.
Saran: “Kebanyakan perusahaan saat ini mencari tim yang mampu berkepala dingin di bawah tekanan, optimis, jujur, dapat diandalkan, dan berdedikasi,” kata Taylor.
Sebutkan tiga kekuatan serta kelemahan Anda
Mengapa? Pewawancara mencari tanda bahaya dan hal yang bisa bikin mereka batal untuk meng-hire Anda seperti ketidakmampuan untuk bekerja bersama tim atau ketidakmampuan memenuhi tenggat waktu.
Apa yang bisa bikin terpeleset? “Mengungkap kelemahan dapat merugikan jika Anda tidak menjelaskan bagaimana langkah memperbaikinya,” kata Taylor. Di sisi lain, kelebihan Anda mungkin tidak cocok dengan keahlian atau gaya kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu.
Apa jawaban yang dicari? “Jawaban harus menunjukkan kekuatan dan harus bisa menunjukkan kelemahan Anda telah diperbaiki,” kata Taylor. Pertama, jangan katakan kelemahan Anda adalah “bekerja terlalu keras”. “
Pewawancara mencari kemampuan Anda dalam menilai diri sendiri secara dewasa dan percaya diri.” Selain itu, HR Manager ingin tahu bahwa kekuatan Anda akan menjadi aset dan tidak ada kelemahan yang akan mengganggu kemampuan Anda untuk bekerja.
Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini?
Mengapa? Pewawancara ingin tahu apa yang paling memotivasi Anda, seberapa baik Anda mencari informasi tentang perusahaan mereka, dan seberapa besar Anda menginginkan pekerjaan itu.
Apa yang bikin terpeleset? Anda mungkin terpikir untuk menjawab, “Saya tidak dibayar sesuai dengan nilai saya,” atau “Saya bergabung di tim yang buruk dan punya atasan yang tidak pantas dihormati” atau, “Semua perusahaan sama aja, yang penting saya bisa kerja”. Jangan lakukan itu.
Apa jawaban yang dicari? Bahwa bahwa Anda telah meluangkan waktu untuk meneliti perusahaan mereka, memahami industrinya, dan benar-benar berminat mengabdikan diri Anda di sana.
Mengapa ingin keluar dari pekerjaan saat ini?
Mengapa? “Calon atasan sedang mencari pola atau hal negatif lainnya, terutama jika sering berganti pekerjaan dan tidak pernah lama di satu perusahaan,” kata Taylor. Pewawancara mungkin mencoba untuk menentukan apakah Anda memiliki masalah bekerja dengan orang lain, apakah cepat bosan, atau tanda-tanda bahaya lainnya.
Apa yang bisa bikin terpeleset? Jawaban Anda dapat menimbulkan pertanyaan dan keraguan tambahan.
Apa jawaban yang dicari? “Mereka berharap Anda mencari posisi yang lebih menantang, lebih sesuai dengan keahlian atau ada sesuatu yang spesifik tentang perusahaan yang membuat Anda tertarik,” kata Taylor.
Baca juga: 40 Pertanyaan yang Sukses Bikin Kesal Ibu Bekerja
Bagaimana Anda meluangkan waktu untuk wawancara ini? Atasan Anda tahu Anda sedang interview kerja?
Mengapa? HR Manager ingin mengetahui apakah prioritas Anda berada di tempat yang tepat: pekerjaan saat ini yang utama, wawancara kerja di tempat kedua. “Mereka tahu bahwa kebiasaan Anda sekarang menunjukkan integritas, kejujuran, dan bagaimana Anda memperlakukan pekerjaan di perusahaan mereka nanti,” kata Taylor. Idealnya, wawancara dilakukan saat jam istirahat.
Apa yang bisa bikin terpeleset? Jika wawancara dilakukan pada jam atau hari kerja, implikasinya adalah Anda melanggar aturan perusahaan.
Apa jawaban yang diharapkan? Jelaskan bahwa Anda selalu mengutamakan pekerjaan Anda, dan menjadwalkan wawancara sebelum atau sesudah jam kerja, saat makan siang, selama akhir pekan jika perlu, atau khusus cuti.
Atau:
Atasan saya mengerti bahwa saya bisa menggunakan waktu istirahat untuk urusan pribadi dan dia tidak menanyakan detailnya. Yang penting tugas saya selesai pada waktunya.
Sumber artikel dari sini
Share Article
COMMENTS