Diabetes umumnya dialami seseorang seumur hidupnya ini jika tidak ditangani benar, penderitanya akan mengalami masalah kesehatan yang lebih kompleks.
Diabetes terjadi ketika glukosa darah, juga disebut gula darah, terlalu tinggi. Glukosa darah adalah sumber energi utama dan berasal dari makanan yang Anda konsumsi. Insulin, hormon yang dibuat oleh pankreas, membantu glukosa dari makanan masuk ke sel-sel Anda untuk digunakan sebagai energi.
Terkadang, tubuh kita tidak menghasilkan cukup -atau tidak ada- insulin atau malah tidak mampu memanfaatkan insulin dengan baik. Glukosa akhirnya tetap berada di dalam darah dan tidak mencapai sel-sel tubuh sebagaimana seharusnya. Seiring waktu, timbunan glukosa yang terlalu banyak di dalam darah menyebabkan masalah kesehatan.
Meskipun diabetes tidak ada obatnya, penderita dapat melakukan langkah-langkah untuk mengelola dan tetap menjalani hidup yang berkualitas.
Baca juga: Bahaya Tidur Terlalu Lama: Obesitas hingga Kematian Dini
• Diabetes tipe 1: terjadi karena sistem kekebalan tubuh bukannya menyerang virus dan bakteri berbahaya yang masuk ke dalam tubuh tetapi malah menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
• Diabetes tipe 2: terjadi karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau sel-sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin.
Selama masa kehamilan, beberapa wanita memiliki kadar glukosa darah yang sangat tinggi sehingga tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk menyerap semuanya. Ini dikenal sebagai diabetes gestasional.
Kondisi seseorang yang memiliki kadar gula darah di atas kisaran normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis menderita diabetes. Jika kadar gula Anda di atas kisaran normal, risiko Anda terkena diabetes parah dapat meningkat. Maka sangatlah penting didiagnosis sedini mungkin karena akan semakin memburuk jika tidak segera ditangani.
Periksakan diri jika mendapati tanda-tanda ini
• Merasa sangat haus
• Sering buang air kecil lebih dari biasanya, terutama saat malam hari
• Merasa sangat lelah
• Penurunan berat badan dan kehilangan massa otot
• Gatal di sekitar penis atau vagina, atau sering mengalami sariawan
• Luka (terutama luka kecil) yang lambat sembuhnya
• Penglihatan kabur
• Pada pria mungkin mengalami penurunan gairah seks, disfungsi ereksi dan kekuatan otot yang buruk.
Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat selama berminggu-minggu atau bahkan berhari-hari. Di sisi lain, banyak orang mengidap diabetes tipe 2 selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya karena gejala awalnya cenderung umum.
Berusia 45 tahun atau lebih, memiliki riwayat keluarga menderita diabetes, dan atau obesitas. Kurangnya aktivitas fisik, ras tertentu, dan masalah kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi juga memengaruhi peluang seseorang terkena diabetes tipe 2.
Anda juga berisiko terkena jika memiliki prediabetes atau diabetes gestasional saat hamil.
Jika Anda didiagnosis menderita penyakit ini, Anda harus makan makanan sehat, berolahraga secara teratur dan melakukan tes darah secara rutin untuk memastikan kadar glukosa darah tetap seimbang. Untuk memeriksa apakah Anda memiliki berat badan yang sehat, Anda bisa menggunakan kalkulator Indeks Massa Tubuh.
Ada jenis obat yang diminum dan ada yang disuntikkan.
• Diabetes tipe 1
Insulin adalah pengobatan utama untuk tipe ini. Ini mengantikan hormon yang tidak dapat diproduksi tubuh Anda. Orang yang didiagnosis dengan tipe 1 juga memerlukan suntikan insulin secara teratur selama sisa hidup mereka.
• Diabetes tipe 2
Diet dan olahraga dapat membantu beberapa orang mengelola tipe 2 ini. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk menurunkan gula darah, Anda perlu minum obat. Karena tipe 2 ini adalah kondisi progresif, maka obat pada akhirnya mungkin diperlukan (biasanya dalam bentuk tablet).
Baca juga: Olahraga yang Aman Untuk Usia 40 Tahun ke Atas
Seiring waktu, glukosa darah tinggi dapat menyebabkan masalah seperti:
• Penyakit jantung
• stroke
• penyakit ginjal
• masalah mata
• penyakit gigi
• kerusakan saraf
• masalah pada kaki
Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena disebabkan oleh masalah pada sistem kekebalan tubuh. Beberapa penyebab diabetes tipe 2, seperti gen atau usia, juga tidak dapat kita kendalikan.
Namun banyak faktor risiko lainnya yang dapat dikendalikan. Sebagian besar strategi pencegahan melibatkan penyesuaian sederhana pada diet dan rutinitas fisik Anda.
Jika Anda didiagnosis menderita prediabetes, berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menunda atau mencegah berkembangnya diabetes tipe 2:
• Lakukan setidaknya 150 menit per minggu latihan aerobik seperti berjalan kaki atau bersepeda.
• Kurangi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans, dan jauhi karbohidrat olahan.
• Makan lebih banyak buah, sayur, dan biji-bijian.
• Makan dengan porsi yang lebih kecil.
• Cobalah untuk menurunkan 7% dari berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.
Sumber artikel: Satu