Perceraian orang tua seringkali menimbulkan banyak pertanyaan dari anak. Bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan anak tersebut agar tetap mudah dipahami Si Kecil?
Dari pengalaman banyak orang yang menjadi single parents karena perceraian, satu hal yang sering membuat ‘panas dingin’ adalah jika ada pertanyaan-pertanyaan anak yang cukup memutar otak untuk menjawabnya.
Bahkan, salah seorang MD Community mengatakan “Mendingan ditanya sama hakim di persidangan deh, dibanding kalau anak gue udah nanya-nanya tentang ayahnya. Duh.”
Berikut pertanyaan-pertanyaan anak seputar perceraian yang sering keluar dari mulut Si Kecil dan cara menjawabnya sesuai saran dari Irma Gustiana A,M.Psi, Psi, psikolog anak dan keluarga dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia.
BACA JUGA: 10 Penyebab Tertinggi Perceraian yang Mesti Diwaspadai
Gambar dari sini
*Nama disamarkan sesuai permintaan dari MD Community
(Renata)
Mama, kenapa Papa memilih alkohol dibanding kita?
Papa ada di kondisi yang disebut dengan ketergantungan mengonsumsi sesuatu di luar batas kewajaran. Hal ini terjadi bukan karena salah kamu, ataupun karena Papa tidak menyayangi kamu. Papa sangat menyayangi kamu.
Mama, kenapa Papa sudah mempunyai pacar dan akan segera menikah lagi?
Mama tidak bisa memberitahu kamu tentang perasaan yang sedang Papa rasakan. Papa mungkin merasa sendiri karena tidak ada Mama dan kamu di sampingnya setiap hari, tapi Papa adalah Papa kamu untuk selamanya, tidak peduli apapun yang terjadi, dia akan selalu mencintai kamu.
Jawaban lain yang bisa diberikan adalah:
Nak, Papa dan Mama saat ini sudah tidak terikat dalam pernikahan. Sekarang kami adalah sahabat dan berteman. Masing-masing boleh saja memiliki teman dekat atau pacar seperti yang kamu ketahui sekarang ini. Setiap orang butuh pasangannya, seperti ada laki-laki ada perempuan, ada hitam ada putih, ada kiri ada kanan, ada suami ada istri, ada papa ada mama. Yang perlu kamu sadari adalah, Papa dan Mama tetap orangtuamu sampai kapanpun. Kami selalu mencintai dirimu selamanya.
Mama, aku takut suatu saat nanti aku akan menjadi seperti Papa, karena dalam darah aku mengalir darah Papa. Apakah aku akan seperti Papa?
Tentu kamu TIDAK AKAN menjadi seperti Papa, karena setiap orang bertanggungjawab dengan apa yang dia lakukan. Mama yakin kamu akan mengerti, apa yang Papa lakukan bukanlah hal baik untuk keluarga kita, jadi kamu tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti yang Papa lakukan. Dan, kamu mempunyai Mama, yang akan selalu hadir untuk kamu, membimbing kamu dan mencintai kamu dalam keadaan apapun.
Jawaban lain yang bisa diberikan adalah:
Nak, setiap orang harus menjadi dirinya sendiri. Walaupun dalam dirimu ada darah Papa yang mengalir, namun kamu adalah orang yang berbeda dari Papa dan Mama. Mama yakin bahwa dirimu akan menjadi anak yang bertanggung jawab, anak yang bahagia, anak yang sehat dan lebih pandai dari orangtuamu. Jika orangtuamu melakukan kesalahan, maka sebaiknya kamu tidak melakukan kesalahan yang sama karena akan menyakiti orang lain. Ingat ya sayang, berbuat baik dengan sesamamu ya Nak.
Di halaman selanjutnya, dua kasus berbeda dari dua single mother.
MIRA (ibu dari anak laki-laki usia 8 tahun)
Mommy kenapa sih harus bercerai? Kenapa Mommy nggak serumah saja?
Mommy dan Daddy saling mencintai tapi sekarang kami akan lebih bahagia jika tidak hidup bersama.
Jawaban lain yang bisa diberikan:
Walaupun kami tidak serumah lagi, Mommy dan Daddy akan tetap jadi orangtuamu, sayang. Saat ini dan sampai kapanmu Kami selalu menyayangimu
Mommy sama Daddy berantem ya?
Mommy sama Daddy nggak berantem.
Alternatif jawaban lain:
Sayang, terkadang ada hal-hal yang dilakukan orang dewasa yang kamu tidak paham. Yang perlu kamu ketahui, Mommy dan Daddy akan selalu menjadi orangtua kalian. Maafkan Mommy dan Daddy kalau membuatmu tidak nyaman, tetapi semuanya bukan karena kesalahanmu.
Gambar dari sini
Memang Mommy salah pilih Daddy ya?
Nggak salah dong, kan dari pernikahan itu lahir kamu.
Alternatif jawaban lain:
Apa yang sudah terjadi tidak pernah Mommy sesali. Daddy adalah orang yang baik dan Mommy menyayangi Daddy, seperti Mommy menyayangimu. Karena kami saling menyayangi, maka lahirlah seorang anak laki-laki yang ganteng sepertimu.
MAYA (ibu dari anak laki-laki berusia 7 tahun)
Bunda, orang menikah itu kenapa sih?
Karena mereka saling mencintai, terus mereka mau hidup bersama.
Alternatif jawaban:
Karena mereka saling menyayangi dan mencintai, mereka juga membutuhkan pasangan untuk hidup bersama dan memiliki keturunan.
Kenapa Papa menikahnya sama perempuan lain bukan sama Bunda? Memangnya Bunda sama Papa sudah nggak saling mencintai?
Bunda sama Papa saling mencintai, buktinya kan punya anak kamu.
Alternatif jawaban lain:
Sayang, saat ini Papa dan Bunda sudah tidak terikat dalam pernikahan. Kami telah berpisah dan tidak boleh lagi tinggal dalam satu rumah. Kami saling menyayangi sebagai teman. Jadi, jika Papa menikah kembali dengan perempuan lain, tidak kenapa-kenapa.
Kalau saling mencintai kenapa nggak menikah terus?
Karena lama-lama Bunda sama Papa suka berantem, daripada berantem terus nanti jadi musuh, Bunda sama Papa berpisah.
Alternatif jawaban lain:
Orang yang saling mencintai ada kalanya tidak harus bersama-sama misalnya dalam pernikahan. Kadang cukup hanya menjadi teman saja atau menjadi saudara, Papa dan Bunda tetap bisa saling menyayangi.
Jadi sekarang nggak cinta lagi?
Masih, tapi cintanya udah berubah jadi sayang, kayak saudara, kayak kamu sama kakak-kakak.
Di halaman terakhir, bagaimana jika si kecil protes Ayah dan Ibunya yang tak lagi tinggal serumah?
ANDINE (Ibu dari anak perempuan berusia 5 tahun)
Kok aku musti pindah-pindah sih rumahnya? kenapa Mama Ayah ngga serumah aja?
Tapi kan enak kamu punya banyak rumah, Mama dan Ayah sukanya begini.
Alternatif jawaban lainnya:
Mama tahu bahwa kamu tidak suka dan marah sama Mama dan Ayah. Maafkan Kami. Walaupun kamu belum mengerti, namun kamu harus tahu apapun yang terjadi, semua ini bukan salahmu, dan Ayah dan Mama selalu tetap mencintaimu sampai kapanpun
Mama nggak sayang sama Ayah?
Mama selalu sayang Ayah, Ayah kan best friend Mama sebelum kami menikah dan punya kamu, jadi walau nggak serumah lagi, kita tetap best friend dong, apalagi sudah ada kamu.
Gambar dari sini
ARINDA (Ibu dari anak perempuan berusia 7 tahun)
Kenapa sih Papa nggak tinggal sama kita?
Mama sama Papa memang nggak tinggal satu rumah lagi. Papa sekarang tinggal di rumah Eyang Kakung. Kamu tinggal sama Mama karena kan sekolahmu lebih dekat dari sini dan di sini ada kakak (sepupunya), jadi kau ada teman main. Tapi kan Papa ketemu kamu setiap weekend. Dan kapanpun kamu kangen Papa, kamu bisa bertemu Papa.
Kenapa sih aku harus ke rumah Papa setiap weekend? Aku bosan!
Karena Papa kangen sama kamu dan mau spend time sama kamu. Kalo kamu bawa mainan ke rumah Papa, membantu nggak? Kalo misalnya kamu tetap bosan, khusus weekend ini Mama minta izin sama Papa supaya kamu nggak nginep di sana ya dan kita bisa jalan-jalan berdua. Mau?
Note: Untuk jawaban yang tidak ada alternatif menurut Psikolog jawabannnya sudah tepat.
Dari beberapa kasus di atas, yang perlu diperhatikan sebagai single parents adalah pentingnya untuk menjelaskan kondisi sesungguhnya ke anak secara bertahap dan disesuaikan dengan usia anak dan kemampuannya dalam memahami penjelasan kita. Serta penting untuk tidak menjelek-jelekkan mantan suami kepada si kecil dan sebisa mungkin menjalin komunikasi yang baik.
Tetap semangat para single parents di luar sana :)