banner-detik
FITNFAB MOMMY

Tips Mengatasi Sakit Punggung Akibat Kelamaan Duduk

author

RachelKaloh31 Aug 2021

Tips Mengatasi Sakit Punggung Akibat Kelamaan Duduk

Semua ibu pasti relate banget sama masalah sakit punggung akibat kelamaan duduk. Bukan hal sepele, tapi sebetulnya sangat bisa diatasi.

Nggak hanya yang menjalani WFH, tapi nemenin anak SFH juga seringkali bikin kita nggak sadar duduk terlalu lama, atau bisa jadi posisi duduk kita nggak tepat. Akibatnya, tiba-tiba sakit punggung bahkan sampai kesulitan untuk berdiri. Jangan sampai hal ini mengganggu dan bikin Mommies jadi nggak bisa ngapa-ngapain.

Apa, sih, yang paling sering memicu sakit punggung?

Tentu yang namanya keluhan itu pasti ada pemicunya. Sayangnya, kegiatan sehari-hari yang kita anggap rutinitas sering membuat kita nggak sadar kalau ternyata bisa memicu sakit pinggang. Dari lansiran Halodoc, hal yang paling sering menjadi penyebabnya sakit punggung, terutama di usia produktif, yaitu:

  • Keadaan tubuh ketika hamil
  • Radang sendi (Ankylosing Spondylitis)
  • Kondisi medis yang memengaruhi organ reproduksi wanita, termasuk endometriosis, kista ovarium, kanker ovarium, atau fibroid rahim. 
  • Baca juga: Tentang Fibroid Rahim (Miom), Tumor Jinak yang Tumbuh di Rahim

    Kalau dilihat dari yang kita alami sehari-hari, poin nomor 1 dan 2 biasanya menjadi penyebab utama. Memang, sih, pekerjaan rumah tangga tidak selalu membuat kita harus mengangkat beban berat, lari-lari, bahkan berjalan kaki jarak jauh. Namun, duduk terlalu lama dengan postur tubuh yang tidak tepat, seperti membungkuk atau terlalu menyandar membuat kita kerap mengalami masalah pada tulang belakang. Ankylosing Spondylitis atau radang sendi pun akhirnya timbul, biasanya terasa sakit dan kaku, mulai bagian leher hingga punggung bawah. Akibatnya, tubuh jadi sulit bergerak. 

    Baca juga: 10 Bahaya Duduk Terlalu Lama di Saat WFH

    Bagaimana cara mencegahnya?

    Perhatikan posisi ketika duduk

    Penting untuk tetap aware dengan posisi tubuh kita, terutama bila kita berdiam dalam posisi tersebut selama lebih dari satu jam. Selama bekerja di meja kerja, usahakan agar posisi monitor laptop sejajar dengan mata, supaya punggung dan leher kita tidak perlu membungkuk. 

    Lakukan gerakan untuk meregangkan otot

    Di sela-sela bekerja, misalnya 30 menit sampai 1 jam sekali, regangkan otot leher. Putar kepala ke arah kiri dan kanan. Jangan lupa, stretch out, rentangkan tangan ke atas, kemudian bawa tubuh bagian atas sampai batas pinggang ke arah kiri dan kanan. Sementara untuk tubuh bagian bawah, Mommies bisa lakukan gerakan Seated Figure, caranya:

  • Duduk di kursi dengan posisi pergelangan kaki menyilang di atas lutut kiri. 
  • Perlahan dorong pergelangan lutut kanan ke bawah.
  • Tahan, sambil menarik napas penuh selama 10 kali, tahan 5 detik setiap napas.
  • Ulangi sisi lainnya.
  • Bila sakit punggung telanjur datang, atasi dengan...

    Kompres punggung menggunakan es batu selama kurang lebih 12 menit. 

    Sambil mengompres, lakukan pijatan sederhana di seputar punggung. Jangan lupa, bungkus es dengan kain atau plastik. Es batu akan bekerja memberi sensasi rasa dingin pada kulit yang dapat meredakan rasa sakit dan juga mengurangi peradangan di dalam otot dan jaringan sekitarnya. 

    Obat yang bisa digunakan untuk mengatasinya?

    Sama halnya seperti penyakit umum yang berkaitan dengan nyeri, obat pereda seperti parasetamol kadang memang bisa menjadi solusi. Namun, lihat lagi seberapa mengganggunya keluhan ini. Bila kita masih bisa melakukan hal lain, penggunaan obat alami bisa jadi pilihan, seperti minyak kutus-kutus atau minyak atsiri berjenis pepermint. Pilihan lain, gunakan obat oles atau salep dengan kandungan ibuprofen maupun acetaminophen yang dijual di apotek umum tanpa memerlukan resep dokter.

    Kapan harus ke dokter?

    Obat-obatan yang disebut di atas ini seharusnya bisa meredakan nyeri punggung. Namun, bila nyeri punggung makin parah, bisa jadi karena ada penyebab lain yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Artinya, pengobatannya juga perlu dipantau oleh dokter maupun ahli terapi fisik.

    Image by yanalya - www.freepik.com

    Share Article

    author

    RachelKaloh

    Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan