banner-detik
SELF

10 Bahaya Duduk Terlalu Lama di Saat WFH

author

?author?24 Nov 2020

10 Bahaya Duduk Terlalu Lama di Saat WFH

Waspadai 10 bahaya duduk terlalu lama selama WFH, berikut ini. Semuanya tidak bisa dianggap enteng, lho, mommies.

Selama masa pandemi WFH (Work From Home) adalah pilihan paling logis untuk memutus mata rantai penularan virus COVID-19. Namun, di sisi lain, duduk dalam jangan waktu yang terlalu lama akan berdampak buruk untuk kesehatan kita. 

Baca juga: Kalau Harus WFH Permanen Selamanya, Setuju Atau Tidak?

Bahkan ada yang mengatakan 'sitting is the new smoking', dengan kata lain beberapa dampaknya nyaris sama seperti merokok.

Apa saja bahaya duduk itu, yuk kita kupas bersama!

1. Risiko terhadap kesehatan jantung

Para ilmuwan, melakukan sebuah penelitian - mereka membandingkan dua kelompok serupa: pengemudi angkutan, yang duduk hampir sepanjang hari, dan kondektur atau penjaga, yang tidak duduk. Meskipun pola makan dan gaya hidup mereka sangat mirip, mereka yang duduk dua kali lebih lama berisiko mengalami penyakit jantung daripada mereka yang berdiri.

Bahkan orang yang duduk terlalu lama bisa memiliki 147 persen risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung dan stroke. Melihat angka persentase tadi, yuk mulai rajin bergerak saat WFH. 

2. Demensia

Jika mommies terlalu banyak duduk, otak mommies mirip seperti otak seseorang dengan demensia. Duduk juga meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, yang semuanya berperan dalam kondisi tersebut. Usahakan dalam sehari, berikan aktivitas gerak pada tubuh mommies. Hal ini akan membantu menurunkan risiko semua masalah kesehatan akibat duduk terlalu lama.

3. Berat badan naik

Kalau kerja dari rumah, salah satu tantangannya aneka camilan dengan mudah kita dapatkan, ya, nggak? Walau tak membuatnya sendiri, ya tinggal pesan lewat layanan ojek online. Hal ini akan membuat asupan kalori berlebihan, karena minim gerak pula.

Melansir dari Healthline, bergerak membuat otot melepaskan molekul termasuk lipoprotein lipase. Molekul ini membantu memproses lemak dan gula yang Anda konsumsi. Saat Anda menghabiskan sebagian besar waktu untuk duduk, pelepasan molekul jadi berkurang.

Baca juga: Sering Tak Disadari, Ini 3 Pengeluaran Ekstra Ketika WFH

4. Atrofi otot kaki dan bokong

Perhatikan deh, ketika kita duduk hanya bagian otot-otor tubuh bagian atas yang aktif, itupun hanya tangan. Sementara otot tubuh bagian bawah jarang digunakan. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama otot bisa melemah atau disebut dengan atrofi otot. Atrofi otot akan umum terjadi di daerah kaki dan bokong.

Mengutip dari Alodokter, atrofi otot akan membuat membuat tubuh mengalami perubahan. Misalnya bentuk tidak simetris, timbul cekungan, dan ukuran mengecil. Tanpa otot kaki dan bokong yang kuat, tubuh sulit stabil dan rentan cedera.

5. Sakit punggung, leher, dan pundak

Yang saya rasakan poin ini merupakan dampak jangan pendek, yang bisa langsung terasa. Leher rasanya kaku, nyari pada punggung dan sakit pada pundak. Hal ini disebabkan fleksor pinggul (sebuah otot yang menyebabkan tungkai atau bagian lain menekuk mengurangi sudut bagian dalam sendi) memendek apalagi ditambah postur duduk buruk dan penggunaan kursi yang tidak ergonomis. Jika ini terulang, dalam jangka panjang mommies bisa mengalami nyeri kronis karena tekanan pada cakram tulang belakang.

Sebagai tindakan pencegahan, sangat disarankan untuk melakukan peregangan otot di sela aktivitas kerja. Ini akan membantu melemaskan otot sehingga menghindari nyeri, sakit dan cedera.

6. Tingkat kecemasan yang tinggi

Umumnya setelah seseorang lelah seharian kerja di rumah, “pelarian” hiburan yang paling mungkin adalah menonton film. Secara praktis memang akan menghibur, tapi tidak dengan kondisi fisik tubuh kita. Dan kebiasaan ini kadang terbawa hingga jam tidur datang.

Baca juga: Penyebab Ilmiah Blue Light Ponsel Kacaukan Jam Tidur

Seakan mengganti kebutuhan kita berkomunikasi dengan rekan kerja di kantor, sahabat dan inner circle lainnya - namun semua itu semu :(. Sempatkan berjalan-jalan di sekitar rumah, atau garasi. Buat waktu khusus untuk berkomunikasi dengan seseorang, sekadar membagi cerita mommies. Biasanya saya lakukan ini sambil melakukan hal lainnya selain kerja, menggunakan ear phone, supaya lebih praktis. Atau bisa mengalihkan atensi bemain dengan binatang peliharaan dan hobi bercocok tanam, misalnya. Tujuan utamanya: tidak perpapar situasi yang menoton.

7. Risiko kanker meningkat

Sebuah studi menunjukkan bahaya duduk terlalu lama, meningkatnya peluang terkena beberapa jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, rahim, dan usus besar. Alasan di balik ini belum diketahui, secara tepat. 

8. Varises

Duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan varises atau spider veins (versi varises yang lebih kecil). Ini karena duduk menyebabkan darah mengumpul di kaki mommies.

Varises biasanya tidak berbahaya. Dalam kasus yang jarang terjadi, mereka dapat menyebabkan penggumpalan darah, yang dapat menyebabkan masalah serius 

9. Deep vein thrombosis (DVT)

Duduk terlalu lama bisa menyebabkan trombosis vena dalam (DVT), Trombosis vena dalam adalah gumpalan darah yang terbentuk di vena di kaki Anda.

DVT adalah masalah serius, karena jika bagian dari bekuan darah di pembuluh darah kaki pecah dan bergerak, aliran darah ke bagian tubuh lain, termasuk paru-paru, dapat terputus, yang dapat menyebabkan emboli paru. Ini adalah keadaan darurat medis yang dapat menyebabkan komplikasi besar atau bahkan kematian.

10. Risiko diabetes

Penelitian menunjukkan bahwa lima hari berbaring di tempat tidur dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin dalam tubuh Anda (ini akan menyebabkan gula darah Anda meningkat melebihi yang sewajarnya). Di penelitian lain, mengatakan orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk memiliki risiko diabetes 112 persen lebih tinggi.

Penyebabnya tubuh membakar lebih sedikit kalori. Para ahli berpendapat duduk dapat mengubah cara tubuh Anda bereaksi terhadap insulin, hormon yang membantunya membakar gula dan karbohidrat untuk energi.

-

Komitmen pada diri sendiri untuk menyempatkan bergerak setiap harinya sangat penting untuk menghindari 10 bahaya duduk di atas. Strategi lainnya, batasi waktu duduk mommies, misalnya per-2 jam, bangun untuk bergerak minimal 15 menit, peregangan sederhana. Dengan hal ini, bukan tidak mungkin WFH bisa berjalan lancar dan sehat. 

Baca juga: Kenali Tipe Kepribadian Anda Agar WFH Lebih Efektif

Sumber: 1, 2, 3

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan