Sering melihat jerawat bayi? Mungkin Si Kecil menderita Erythema Toxicum neonatorum (ETN), ruam kulit yang umum menyerang bayi baru lahir yang sehat.
Ketika Mommies mendapati beberapa jerawat muncul di tubuh bayi, jangan langsung panik karena kemungkinan besar jerawat-jerawat itu adalah jerawat bayi. Cari tahu di sini apa penyebabnya, kapan muncul, seperti apa bentuknya, dan apa yang bisa dilakukan.
Penyebab pastinya tidak diketahui. Meskipun bintik-bintik berisi nanah (pustula) sering muncul, tapi bukan disebabkan oleh infeksi dan alergi. Beberapa ahli memperkirakan, jerawat bayi terjadi sebagai efek normal dari sistem kekebalan yang sedang terbentuk dan tak ada kaitannya dengan apakah bayi diberi ASI atau minum susu formula.
ETN sangat umum terjadi. Empat sampai lima dari 10 bayi mengalaminya. Seringnya justru terjadi pada bayi baru lahir yang cukup bulan dibandingkan dengan bayi prematur. Rata-rata, ETN terjadi pada bayi sehat antara usia 3 dan 14 hari.
Ruam bisa berlangsung selama 48 jam pertama kehidupan, tetapi 9 dari 10 kasus terjadi pada bayi berusia lebih dari 2 hari. Umumnya dialami bayi yang lebih berat saat lahir, pada bayi yang lahir di musim panas, dan pada bayi yang diberi susu pengganti.
Ruam yang disebabkan oleh ETN umumnya terlihat seperti bercak merah, terutama menyerang bagian wajah dan tubuh seperti lengan dan kaki (tapi jarang terjadi pada telapak tangan atau telapak kaki). Kadang jerawat bayi muncul berupa bintik kecil berisi nanah (pustula) atau lepuh kecil berisi cairan (vesikel) dengan ukuran bervariasi dan warnanya akan memudar ketika ditekan dengan jari. Ruam bisa bersifat sementara, terkadang hilang dalam hitungan jam dan akan muncul baru di area lain.
Bagaimana dengan bayinya? Bayi akan tetap sehat karena ruam-ruam yang muncul sama sekali tidak membuatnya terganggu.
Catatan buat Mommies: Jika timbul keragu-raguan mengenai penyebabnya, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa yang pasti. Ini terutama sangat penting jika Mommies melihat bayi tampak tidak sehat dan tidak nyaman. Misalnya, jika bayi demam, tidak mau menyusu, lesu, tidak dapat ditenangkan, dan tidak bersikap seperti biasanya. Selain ETN, ada jenis ruam lain yang terjadi pada bayi dan mungkin merupakan tanda penyakit serius.
Tes mungkin diperlukan jika ada ketidakpastian tentang penyebab ruam, terutama jika bayi kelihatan tidak sehat. Apakah ada pengobatan khusus untuk Erythoma Toxicum neonatorium? Jawabannya adalah tidak. Ruam akan menghilang sepenuhnya tanpa perawatan apa pun.
Tidak perlu khawatir. Bayi tidak akan merasa tidak nyaman atau mengalami kesulitan apa pun terkait ruam. Hindari memandikan bayi secara berlebihan ya, mengingat kulit bayi sangat lembut dan mudah kering jika terkena sabun. Tahan godaan untuk membiarkan jari-jari Mommies memencet jerawat berisi nanah karena malah akan menimbulkan infeksi kulit. Tidak perlu juga mengoleskan krim atau losion, tapi bila sebelumnya sudah menggnakan produk khusus bayi untuk mencuci atau melembapkan kulitnya, tidak masalah, lanjutkan saja tetapi pastikan produk tersebut bebas pewangi dan memang diformulasikan untuk kulit bayi.
Biasanya berlangsung selama beberapa hari. Dalam hampir semua kasus, jerawat akan benar-benar hilang dalam waktu dua minggu. Ini bisa terjadi hingga bayi berusia 6 minggu. Sangat jarang ruam bakal kambuh namun andai kambuh, biasanya akan sangat ringan. Tidak ada masalah jangka panjang yang disebabkan oleh jerawat bayi. Ruam bisa datang tiba-tiba dan ketika hilang, tidak akan meninggalkan bekas di kulit bayi. Beberapa bayi mungkin akan mengalami kulit kering, eksim, atau masalah kulit lainnya, tapi ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan jerawat bayi yang pernah mereka alami dulu.
BACA JUGA KUMPULAN ARTIKEL KESEHATAN BAYI:
Masalah Kulit pada Bayi Baru Lahir dan Bayi Kulit Sensitif
Ubun-ubun Bayi Tertutup Saat Baru Lahir
Sumber artikel dari sini
Photo by Igordoon Primus on Unsplash