Agar kesehatan dan kenyamanan bayi baru lahir tetap terjaga baik, ada 5 hal yang harus mommies dan pasangan lakukan.
Sangat dimengerti bila keluarga besar penasaran dan ingin menunjukkan rasa kasih sayang dengan bertemu bayi mommies yang baru lahir. Sayangnya sebagian keluarga seolah tidak (mau) mengerti kondisi bayi yang rentan terhadap bakteri, virus, dan kuman penyakit (termasuk Covid) sehingga sering menyentuh atau menggendong tanpa izin bayi. Mau melarang takut dibilang nggak hormat. Budaya ‘nggak enak hati’ memang masih kuat mengakar di masyarakat kita, sih, ya. Lalu apa yang harus dilakukan orangtua dengan bayi baru lahir di Hari Raya Idulfitri terutama di masa pandemi ini, ya? Supaya kesehatan dan kenyamanan bayi kita tetap terjaga dengan baik.
Sebenarnya merayakan Lebaran di rumah saja adalah yang paling baik. Bagaimanapun bayi baru lahir masih butuh beradaptasi dengan dunia di luar perut ibunya. Jadi, ya, masih rentan terhadap bakteri, virus, dan kuman. Jika memang memungkinkan, mommies tidak usah keluar-keluar dulu. Bahkan shalat Idulfitri saja boleh, kok, dilakukan di rumah. Kalau memang silaturahmi diperlukan, bisa diwakili ayah si bayi. Yang mau lihat si bayi bisa melalui virtual meeting via video call. Tentunya ketika pulang, si ayah harus melakukan prosedur protokol kesehatan yang ketat, ya.
Tak bisa menghindari kunjungan kerabat? Apalagi kalau mommies tinggal di rumah orangtua atau mertua yang ‘dituakan’. Otomatis rumah yang mommies tinggali jadi markas keluarga besar di hari Raya. Kalau sudah begini, tak perlu ragu membuat pengumuman di whatsapp grup keluarga sebelum hari H. Isinya bisa berupa permohonan maaf agar bayi baru lahir tidak dicium, digendong, atau disentuh terutama oleh kerabat yang tidak tinggal serumah. Pastikan juga mommies menyematkan kalimat bahwa hal ini tidak berarti mommies tidak hormat pada saudara. Hal ini penting dilakukan karena selain bayi baru lahir masih rentan, kondisi pandemi juga ikut berkontribusi.
Yang namanya kumpul keluarga, walau dibatasi, tetap saja ramai suramai dan harus diakui, bikin sumpek. Kondisi ini seringkali bikin bayi merasa nggak nyaman. Apalagi kalau pada keukeuh ingin melihat dan mendekat hingga mengerubungi bayi. Makin terasa, deh, gerahnya. Kalau sudah begini, bayi akan menangis dan super rewel. Atasi dengan membawa bayi ke tempat sepi, jika lapar susui, dan boleh juga mengganti bajunya. Bayi keringetan juga, soalnya.
Bagaimanapun mommies adalah ibu si bayi. Mommies yang paling paham dan berhak menentukan apa yang dibutuhkannya. Jadi kalau misal ada saudara yang keukeuh sumekeh ingin mencium, menyentuh, dan menggendong bayi, mommies tak perlu ragu untuk berkata tidak, dan bersikap tegas. Terserah, deh, dibilang sombong. Memangnya kalau si bayi sampai nangis kejer dia bisa ikut susui? Kalau bayi sampai sakit dia mau ikut ngurusin? At least bayarin dokternya? Nggak, kan?
Bukan cuma bayinya, ibunya pun harus jaga kesehatan, baik lahir maupun batin. Yang namanya baru punya bayi, mommies pasti juga sedang berjibaku mengatur waktu antara istirahat dan memenuhi kebutuhan si kecil. Bukan cuma fisik, mental pun lagi penuh cobaan. Untuk itu jangan lupa minum vitamin, makan makanan bergizi seimbang, dan jaga kewarasan. Minta tolong pak suami kalau sudah ada hal yang bikin mommies burn out ketika menghadapi situasi yang tak bisa Anda kontrol. Sehat luar dalam itu penting!
Photo by Garrett Jackson on Unsplash
Baca juga: Menangis Itu Penting Demi Kesehatan Mental