banner-detik
SELF

9 Fakta Tentang Vagina Kering yang Perempuan Wajib Tahu

author

Fannya Gita Alamanda15 Apr 2021

9 Fakta Tentang Vagina Kering yang Perempuan Wajib Tahu

Tak hanya kulit yang bisa mengalami kekeringan, vagina pun juga bisa mengalami vagina kering. Berikut fakta-fakta seputar vagina kering.

Dalam dunia kedokteran, vaginal dryness disebut Vaginal Atrophy (VA) atau genitourinary syndrome of menopause (GSM). Vagina kering atau sindrom menopause genitourinary ini adalah kondisi umum yang menyebabkan gejela-gejala tidak menyenangkan seperti rasa terbakar.

BACA JUGA: 7 HAL BERBAHAYA UNTUK VAGINA, JANGAN COBA DILAKUKAN YA

Simak 9 fakta penting seputar vagina kering yang Mommies perlu tahu

1 .Gejala vagina kering berhubungan dengan hormon

Estrogen. Ya, inilah hormon ajaib yang berperan penting dalam kesehatan reproduksi wanita. “Namun seiring bertambahnya usia, tubuh semakin sedikit memproduksinya dan menyebabkan perubahan pada tubuh,” jelas Evelyn Mitchell, M.D., seorang OB-GYN di Keck Medicine, University of Southern California. Setelah menopause, lapisan vagina tidak terpapar jumlah estrogen seperti sebelummya, lapisan menjadi sangat tipis, kering, elastisitas menurun, sekresi lebih sedikit saat berhubungan seks, vagina menyempit dan memendek. Inilah pada akhirnya yang menyebabkan vaginal atrophy.

2. Vagina kering adalah bagian dari penuaan

“Karena estrogen secara alami menurun, itu berarti vagina atrophy adalah hal yang biasa. Sangat umum terjadi pada masa premenopause dan menopause,” kata Dr. Mitchell. “Menopause biasanya terjadi sekitar usia 51 tahun dan vagina kering hanyalah salah satu perubahan yang mungkin dialami tubuh, tetapi tanpa estrogen alami, vagina kering dapat memburuk. Cleveland Clinic mengatakan ini memengaruhi setidaknya setengah dari wanita yang mengalami menopause. Karena ini umum bukan berarti tidak perlu ditangani.

3. Penyebab vagina kering selain menopause

Di luar menopause dan penuaan, kadar estrogen dapat turun karena alasan lain. “Dapat terjadi pada pasien pramenopause yang mengonsumsi pil KB terus menerus, terutama suntik KB, yang juga dapat menyebabkan penurunan kadar estrogen dan vagina kering ringan sebelum menopause,” papar Dr. Michell lagi.

Vagina juga bisa menjadi kering setelah kehamilan, terutama pada wanita menyusui, yang memiliki level estrogen lebih rendah. Wanita yang ovariumnya telah diangkat atau mengonsumsi obat lain bisa juga mengalami vagina kering. Vagina bisa semakin teriritasi oleh sabun, deterjen, losion, parfum, bedak, atau douche. Obat-obatan tertentu, merokok, tampon, dan kondom juga dapat menyebabkan atau memperburuk kekeringan vagina.

4. Gejala-gejalanya bisa bikin nggak nyaman

Beberapa wanita mengalami gejala dan beberapa yang lain tidak. Bagi mereka yang merasakan gejala, bisa sangat frustrasi karena rasa terbakar, gatal, dan nyeri saat berhubungan seks,” kata Susan D. Reed, MD, OB-GYN dan direktur program Women’s Reproductive Research Program di University of Washington Medicine, Seattle. Anda juga bisa mengalami masalah kandung kemih seperti sulit menahan buang air kecil, bahkan terkadang terjadi perdarahan di vagina karena kulit yang menipis.

BACA JUGA: MANFAAT PIJAT VAGINA

5. Diagnosanya mudah

Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, biasanya yang dibutuhkan hanyalah pemeriksaan panggul oleh dokter. “Kami memeriksa jaringan, elastisitasnya, dan terkadang dokter bisa melihat robekan kecil,” kata Dr. Mitchell. Jaringan bisa sangat sensitif tehadap sentuhan, jadi sangat tidak nyaman untuk meletakkan jari atau spekulum di dalam vagina. Dokter mungkin juga melakukan beberapa tes untuk menyingkirkan infeksi lain dan menguji keseimbangan pH vagina Anda.

6. Vaginal Atrophy memengaruhi kehidupan seks

“Untuk beberapa wanita dengan masalah vaginal atrophy, seks bisa menjadi tidak nyaman, bahkan menyiksa,” kata Dr. Reed. Ya siapa sih yang ingin bercinta jika tahu itu akan menyakitkan. Tapi menghindari hubungan seks juga bukan solusinya.

7. Perawatan nonhormonal dapat membantu

Kabar baiknya, ada banyak produk dirancang untuk membantu mengatasi gejala vaginal atrophy. “Ada dua kategori utama perawatan, hormonal dan nonhormonal. Secara nonhormonal, Anda bisa menggunakan pelembap dan pelumas vagina,” kata Dr. Mitchell. Biasanya, para pasien merasakan perbedaan yang sangat besar setelah menggunakan ini. Pelembap bisa digunakan setiap hari untuk memberi kelembapan pada jaringan vagina dan bertahan lebih lama daripada pelumas. Meskipun demikian, pelumas tetap harus digunakan sebelum berhubungan seks.

8. Pilihan lain yaitu perawatan hormonal

“Jika pelumas gagal, biasanya terapi estrogen lokal adalah pilihan yang tepat,” jelas Dr. Reed. Studi menunjukkan bahwa wanita dengan vagina kering dan seks yang menyakitkan, Anda bisa memilih tablet estrogen, cincin vagina, dan krim.

9. Ada cara sehat lain untuk tingkatkan kesehatan vagina

Jika Anda menderita vaginal atrophy, masalah kesehatan lain, seperti infeksi jamur atau vaginosis bakterial, dapat terjadi berbarengan dengan vaginal atrophy dan menambah ketidaknyamanan. Lakukan pola hidup sehat, perhatikan asupan nutrisi, dan upayakan tidak mengganggu mikrobioma vagina. Itu kuncinya. “Makan makanan manis dapat meningkatkan pembentukan ragi. Jadi, hindari itu,” saran Dr. Mitchell. Penting juga untuk diperhatikan bahwa vagina kering dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. So remember to stay hydrated, Mommies!

Photo by Timothy Meinberg on Unsplash

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan