10 Penyebab Bayi Menangis dan Cara Ampuh Menenangkannya

New Parents

Sisca Christina・10 Feb 2021

detail-thumb

Saat bayi menangis terus menerus,  jangan-jangan penyebabnya 10 hal ini! Intip apa saja penyebab dan cara ampuh menenangkan bayi menangis.

Sebelum kemampuan bicaranya berkembang, menangis adalah alat komunikasi andalan bayi. Hampir semua yang dia rasakan diekspresikan dengan menangis. Kadang yang bikin bingung, sudah ditawari solusi macem-macem, nggak juga berhenti. Karena itu, penting banget buat orang tua berlatih membaca arti tangisan bayi. Saya nggak bilang ini mudah, lho, ya! Bila tahu penyebab bayi menangis, akan lebih mudah bagi kita mencari cara menenangkannya.

Penyebab Bayi Menangis dan Cara Menenangkannya

Lapar atau haus

Buat ibu baru, seringkali menjadikan menyusui  sebagai solusi pertama untuk menenangkan bayi.  Karena memang lapar atau haus bisa dibilang penyebab paling umum bayi menangis. Coba perhatikan, apakah kebutuhan menyusunya meningkat seiring bertambahnya usia bayi? Atau ia menginginkan frekuensinya  ditambah, meski durasi sama. Mencermati kebutuhan asupan bayi bakal membantu menenangkan bayi saat menangis karena lapar.

Mengantuk

Kalau sudah diberi susu masih menangis, mungkin ia kesal karena sudah mengantuk tapi nggak bisa tidur. Peluk bayi sambil menepuk perlahan punggung atau pantatnya, dan sesekali belai kepalanya. Kalau dulu, saya suka elus-elus area di antara dua alis, ini ampuh membuat bayi lebih cepat lelap.

Waktunya ganti popok

Disusuin sudah, coba diboboin sudah, tapi masih nangis! Sabar dulu, siapa tahu popoknya sudah penuh dan waktunya diganti. Kalaupun nggak penuh, bisa juga bayi merasa area kelaminnya lembap. Sesekali, lepaskan popok dan kenakan celana dalam.

Kepanasan atau kedinginan

Kegerahan bisa membuat bayi nggak nyaman.  Coba deh oleskan bedak tipis-tipis ke kulit bayi. Bedak membantu menenangkan kulit bayi, dan nggak berbahaya jika diaplikasikan dengan benar. Selain itu, kenakan baju dan celana pendek. Namun, udara terlalu dingin juga bisa bikin bayi menangis  Bawa bayi ke ruangan yang lebih hangat untuk beberapa saat, dan atur kembali suhu AC .

Terlalu ramai

Perhatikan sumber kebisingan yang berpotensi mengganggu bayi. Apakah sang kakak bermain dengan suara  keras, ayah sedang teleponan, atau suara TV perlu dikecilkan?

Sakit

Penyebab bayi sakit macam-macam. Perhatikan deh, nada tangisan bayi saat sakit akan terdengar berbeda dari lapar atau mengantuk. Terkadang disertai jeritan, rintihan, volume lebih keras. Kita perlu peka melihat perubahan kondisi bayi. Jika merasa perlu ke dokter, lakukanlah.

Merasa tidak nyaman

Beberapa kemungkinannya antara lain posisi bayi saat digendong atau tidur kurang pas, hanya ingin dipeluk, ingin ditemani atau diajak main, kekenyangan, baju lembap, cahaya lampu terlalu terang dan sebagainya. Coba menimangnya, menyalakan musik klasik lembut, meredupkan lampu, bernyanyi, memijat bayi, memandikan atau menyalakan diffuser (cek aturan pakainya untuk keamanan bayi).

Baca juga: 5 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua Saat Anak Menangis

Tumbuh gigi

Umumnya, bayi pertama kali tumbuh gigi di usia 4 hingga 7 bulan. Saat gigi tumbuh, gusi terasa sakit dan bisa bikin anak rewel dan nggak mau makan. Imbasnya anak juga mungkin jadi lapar dan semakin merasa nggak enak badan.

Terlalu banyak stimulasi

Memberi stimulasi itu baik . Tapi hati-hati, overstimulasi bisa membuat bayi kewalahan, lelah, kemudian rewel. Bayi butuh waktu untuk memproses hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Misalnya, digendong oleh beberapa orang dalam waktu singkat, pergi ke tempat yang terlalu ramai,dan lain sebagainya. Tangisan bisa jadi sinyal untuk mommies menghentikan stimulasi segera.

Baca juga: Bayi Terlalu Lelah, Ini Tanda-tandanya!

Kolik

Bayi baru lahir seringkali mengalami kolik . Hingga kini para pakar belum bisa memastikan penyebab kolik. Gangguan pencernaan bisa jadi salah satu penyebabnya. Cobalah memijat lembut perut bayi dengan pijatan I Love U. Selebihnya, hiburlah bayi hingga ia tenang.

Baca juga: Mengenal Kolik pada Bayi Baru Lahir