banner-detik
PARENTING & KIDS

5 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua Saat Anak Menangis

author

Sisca Christina26 Jan 2021

5 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua Saat Anak Menangis

Untuk para orang tua, tolong diingat untuk tidak mengucapkan lima kalimat ini saat anak menangis. Nomor tiga suka nggak disadari orang tua nih kalau sebenarnya tidak baik.

Pernah puyeng mendengar si kecil menangis? You are not alone, mommies! Setiap orang tua pasti punya niat mulia untuk bersikap empatik kepada anak saat menangis. Meski kadang niat mulia tersebut berubah wujud menjadi kebingungan, nggak tahu harus berupaya apa lagi untuk memahami perasaan si kecil, dan berujung pada naiknya level emosi.

Wajar? Tentu. Tapi tetap perlu sabar. Emosi yang memuncak tidak menjadi pembenaran  orang tua untuk berkata seenaknya saat anak menangis.

Orang tua perlu memahami dulu bahwa menangis adalah respon alami si kecil terhadap berbagai hal. Mulai dari kebutuhan biologisnya nggak terpenuhi seperti lapar, ngantuk, fisiknya sakit, hingga merasakan emosi yang kuat seperti sedih, marah atau kecewa. Kalau sudah paham, pastinya kita nggak akan berkata seperti ini lagi.

Kalimat Yang Tidak Boleh Diucapkan Saat Anak Menangis

“Begitu aja nangis?!”

Jangan pernah pandang sebelah mata rasa sakit yang dialami anak waktu jatuh saat berlari atau saat naik sepeda. Itu sama saja kita menyepelekan perasaan dan situasi yang ia alami. Tentu saja buat kita nggak sakit, lha wong bukan kita yang jatuh! Ditambah lagi, orang tua punya tubuh jauh lebih besar, lebih kuat, dengan daya tahan terhadap rasa sakit yang lebih tinggi dari anak. Sementara, buat anak yang tubuhnya masih kecil, benturan sedikit saja bisa jadi membuat mereka kesakitan dan menangis. Ingat, jangan gunakan perspektif orang dewasa. Put yourselves in their shoes. Mengatakan: “Wah, kamu jatuh, ya? Sini, mama lihat dan obati, ya, Nak,” tentu akan lebih melegakan buat anak.

“Cengeng banget sih?”

Setelah dewasa atau setelah menjadi ibu pasti kita tetap pernah menangis. Apakah artinya kita cengeng? Nggak, dong! Pasti kita sebal banget kalo dibilang cengeng. Jadi, anak menangis bukan pertanda cengeng, ya! Menangis adalah manifestasi fisiologis dari suatu emosi, dan hal normal yang bisa terjadi pada siapapun. Tak pandang usia, jenis kelamin, fisik dan kepribadian. Jadi, meski tubuh anak bak Rambo pun, tetap berhak untuk menangis. Ketimbang melabeli anak cengeng, lebih baik validasi perasaannya agar emosi si kecil mereda. Dengan begini, ia pun terlatih untuk mengelola perasaannya.

Baca juga: Validasi Perasaan Anak dengan 6 Teknik Ini Untuk Redakan Emosi

“Nih, Mama beliin es krim, jangan nangis lagi, ya.”

Lagi sedih kok disogok camilan? Memang sih, bisa bikin nangisnya cepat berhenti. Tapi, apakah itu melatihnya untuk menghadapi perasaannya? Jika dijadikan kebiasaan, khawatirnya anak mencari pelampiasan untuk menutupi kesedihannya dan mengabaikan perasaannya. Sementara penyebab ia menangis nggak pernah diatasi dengan baik.

“Kalau nggak diam juga, Mama tinggal ya!”

Kalimat murka ini bisa bikin anak makin menjerit. Sudahlah sedih, ditambah cemas dan takut pula karena ia menangkap sinyal ancaman ditinggal oleh orang tua. Akhirnya emosi yang dirasakan anak semakin kompleks. Cukup berkata: “Mama temani kamu di sini, sampai nangisnya berhenti, ya.”

“Kamu tuh anak laki-laki, nggak boleh nangis!”

Siapa bilang? Layaknya anak perempuan, anak laki-laki juga bisa sedih dan sensitif. Mereka juga berhak mengekspresikan perasaannya. Kemampuan berbahasa anak masih terbatas. Ia belum bisa menjelaskan isi hatinya secara terstruktur. Sehingga, menangis menjadi salah satu bentuk komunikasi anak kepada orang tua untuk menjelaskan perasaannya. Jadi, buat mommies yang punya anak laki-laki, jangan pernah ucapkan ini kepada mereka, ya. Menangis itu bukan hal yang tabu. Di lain kesempatan, mommies juga bisa tanamkan karakter-karakter seorang laki-laki sejati seperti percaya diri, tangguh, bertanggung jawab. Sehingga ketika anak menangis pun, itu tidak akan mengurangi identitasnya sebagai anak laki-laki.

Baca juga: 8 Hal yang Perlu Diingat Ayah & Ibu Saat Membesarkan Anak

Sekali lagi, penting banget buat orang tua untuk bisa mengerem bicara saat anak menangis. Terkadang, yang ia perlukan hanyalah pelukan dan dampingan hingga tangisnya mereda. Dalam situasi ini, silence indeed a golden.

Baca juga: Orang Tua, Stop Katakan 7 Kalimat Ini Ke Anak

Photo by Arwan Sutanto on Unsplash

Share Article

author

Sisca Christina

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan