Tidak hanya nikmat, namun 8 posisi seks ini juga aman dilakukan saat hamil (selama kehamilan tidak bermasalah). Selamat mempraktikannya bersama pasangan.
Kabar burung bahwa sperma bisa membahayakan janin dan menyebabkan keguguran sepenuhnya nggak benar. Faktanya, mengutip dari CNN Indonesia, menurut dr. M. Nurhadi Rachman, dokter kandungan dari RS Dr. Sadjito Yogyakarta “Anggapan sperma menyebabkan keguguran adalah mitos. Sperma tidak menyebabkan keguguran, tidak ada fakta medisnya.”
Pada kondisi kehamilan yang sehat, normal, tidak berisiko, tidak ada flek dan keputihan, seks aman dilakukan. Bahkan, bermanfaat bagi ibu di masa kehamilan. Menurut Candice Fraser, dokter obgyn dari New York, seks adalah cara yang bagus untuk tetap terhubung dengan pasangan, melepaskan stres dan mengatasi insomnia selama kehamilan. Tubuh ibu sendiri secara alami dirancang untuk melindungi janin yang sedang tumbuh.
Memang sih, perut ibu yang membesar acap jadi kendala dan bikin nggak nyaman. Itu hanya perlu eksplor posisi seks saja. Nah, berikut ini posisi seks terbaik saat hamil yang dianjurkan Candice Fraser, seperti dilansir dari yourdoctors.online.
Misionaris merupakan posisi seks terbaik saat awal kehamilan, yaitu trimester pertama. Tapi di trimester selanjutnya, saat perut sudah membesar, mungkin posisi ini agak challenging. Solusinya, letakkan bantal di bawah Anda untuk dimiringkan. Pastikan berat pasangan nggak membebani perut mommies. Misionaris adalah posisi paling bagus untuk kontak mata, kontak kulit, mencium dan berpelukan dengan pasangan, sehingga bisa memperkuat hubungan.
Anda berada di atas pasangan adalah salah satu posisi seks terbaik selama kehamilan. Selain nggak ada beban di perut, Anda juga dapat mengontrol kedalaman dan gerakan untuk kenyamanan maksimal. Posisi ini bisa menjadi sulit di akhir kehamilan. Variasi dari posisi ini adalah “reverse cowgirl”, yaitu Anda tetap di atas namun dengan posisi membelakangi pasangan.
Layaknya sedang berpelukan, pasangan menghadap punggung mommies dalam posisi menyendok. Di akhir trimester kedua dan ketiga, siapkan bantal buat menopang perut, ya. Dengan posisi ini, penetrasi jadi lebih dangkal, sehingga menawarkan kenyamanan lebih. Ketika mommies sudah nggak nyaman dengan berbagai posisi lainnya di trimester ketiga, spooning bisa jadi pilihan terbaik.
Salah satu posisi bercinta yang disukai selama kehamilan. Saat berlutut, pasangan akan melakukan penetrasi dari belakang. Lagi-lagi, penting untuk menyediakan beberapa bantal untuk menopang perut bayi pada trimester kedua dan ketiga.
Berbaringlah miring menghadap pasangan dengan tubuh membentuk huruf V. Dengan posisi ini, mommies bisa menyenderkan kaki di pinggulnya. Selain nyaman, posisi berbentuk V ini mengurangi beban perut. Serupa dengan misionaris, posisi ini memungkinkan mommies dan suami lebih banyak kontak mata, berciuman dan berpelukan. Pastinya, bagus untuk mempererat keintiman.
Intinya dalam berhubungan seks saat hamil yaitu menemukan posisi yang paling nyaman, sekaligus melindungi perut mommies. Untuk posisi ini, pasangan duduk di kursi, lalu Anda duduk di atasnya dalam posisi mengangkang. Pastikan kursinya kokoh, ya, karena ini alat bantu utama yang menahan beban mommies dan suami.
Anda hanya perlu berbaring telentang di tepi tempat tidur, dengan posisi lutut tegak mengarah ke lantai. Pasangan Anda bisa berdiri atau sedikit membungkuk untuk mewujudkan keajaiban. Jika perut sudah membesar, sanggah punggung sedikit miring dengan bantal, agar Anda nggak sepenuhnya srata.
Ini adalah variasi dari posisi misionaris yang melepaskan beban pasangan dari perut Anda. Bonusnya, pasangan juga jadi lebih bebas untuk memberi banyak sentuhan penuh kasih kepada Anda.
Di akhir kehamilan, kalau dirasa posisi bercinta semakin sulit dan nggak nyaman, masih ada jalan. Lakukan aktivitas seksual tanpa penetrasi. Perbanyak pelukan, pijatan, ciuman dan kontak mata dan kulit. Apalagi, mommies dan pasangan juga akan “break” dari bercinta beberapa saat setelah melahirkan untuk pemulihan. Bercinta tanpa penetrasi akan sangat berguna untuk tetap dekat secara fisik dan menjaga hubungan tetap hidup.
Jadi, nggak usah ragu lagi untuk berhubungan seksual saat hamil, ya, mommies.
Baca juga:
Dampak WFH Terhadap Kehidupan Seksual dengan Pasangan
Disfungsi Seksual Meningkat Saat Pandemi, Ini Penyebab dan Tanda-tandanya