Sorry, we couldn't find any article matching ''
Hindari Mengatakan 5 Hal Ini Pada si Kakak Tentang Adik
Hanya segelintir kalimat, atau mungkin sekadar teguran yang kita anggap biasa saja ketika bicara pada si kakak tentang adik. Tapi sangat mungkin bikin hati si kakak jadi sakit dan malah memicu sibling rivalry.
Berikut ini kalimat-kalimat yang sebaiknya kita tidak kita katakan pada si kakak yang berhubungan dengan adiknya.
“Kan, kamu sudah lebih besar. Jadi contoh, dong, buat adiknya.”
Besarnya semana, sih, mom? Apalah lagi untuk anak usia sekolah. Mereka sendiri juga sedang belajar, lho. Terutama ketika ia lama sendiri, tetiba punya adik, dan hanya karena lahir duluan, dialah yang harus selalu mengerti adiknya. Sadari bahwa dia juga masih mencari cara untuk mengelola rasa frustrasi ketika berinteraksi dengan aman dengan si adik, bagaimana bertukar mainan secara adil. Mengharapkan dia untuk "menjadi contoh" mungkin berada di luar kemampuannya dalam situasi ini.
Baca juga: Teknik Latih Anak Untuk Berani Tidur Sendiri
“Ngalahlah sama adik, kak! Dia masih kecil.”
Dalam konflik, sih, sebaiknya kita tetap netral. Justru kita harus tetap fokus untuk membantu kakak dan adik dalam mempelajari keterampilan menangani konflik dengan lebih baik di lain waktu, daripada meminta si kakak mengalah melulu.
“Kasihlah mainannya, kak. Biar adik nggak nangis.”
Sharing is optional, moms. Memaksa si kakak untuk menyerahkan mainannya di luar keinginan malah akan menumbuhkan kebencian dan rasa frustrasi. Akan lebih baik kalau mengajari si kakak dan adik untuk bergiliran memainkan mainan. Mommies juga bisa mengajarkan pada mereka mengenai hak milik dan memberitahu mereka batasan-batasannya.
“Gitu aja, kok, nangis kak? Malu sama adik!”
Semua orang seharusnya boleh mengekspresikan perasaannya, lho. Lha, kita yang sudah tua ini saja juga pernah nangis, kan? Apalagi anak-anak. Izinkan si kakak mengungkapkan perasaannya moms. Kalau Anda kasih kesempatan ia meluapkan kekesalannya, atau kesedihannya, ia akan merasa aman dan nyaman. Ia pun bisa lebih menjelaskan apa yang ia rasakan dan merasa kita selalu ada untuk membantunya menyelesaikan masalah.
“Kak, jangan dekat-dekat adik, dong, mainnya. Nanti nggak sengaja terpukul!”
Padahal yang nyamperin terus, ya, adiknya. Terus si kakak harus ke mana, dong? Daripada minta si kakak yang selalu jagain adiknya, mungkin mommies bisa mengajarkan si kakak dan adik untuk menghargai ‘private space’. Kalau si kakak lagi ingin main sendiri, atau sebaliknya, ajarkan mereka untuk menghargainya. Ketika si adik ingin istirahat, tak mau diganggu, ajak ia istirahat di tempat tidurnya. Jadi si kakak tahu aturan, bahwa ketika anggota keluarga lain sedang melakukan aktivitas di tempat yang seharusnya, ia harus menghargai.
Iya, mommies, ngerti banget kalau Anda, tuh, sayang sama kakak dan si adik. Nggak ada niat sama sekali beda-bedain mereka. Tapi, ya, kita juga harus hati-hati terhadap apa yang kita ucapkan, salah-salah malah bikin si kakak salah paham. Bisa, yuk!
Baca juga: Persiapan Calon Kakak Menyambut Adik Bayi di Masa Pandemi
Share Article
COMMENTS