banner-detik
INFANT

Metode Ferber, Latih Anak untuk Tidur Sendiri

author

?author?06 Dec 2020

Metode Ferber, Latih Anak untuk Tidur Sendiri

Sedang melatih si kecil tidur sendiri, tapi sedang ada di titik putus asa? Mungkin sudah waktunya mommies mencoba metode Ferber

Pengertian Metode Ferber

Metode Ferber adalah strategi pelatihan tidur yang dikembangkan oleh Richard Ferber, seorang dokter anak dan direktur Pusat Gangguan Tidur Pediatrik di Rumah Sakit Anak Boston. Pada tahun 1985, Ferber menulis buku terlaris Solve Your Child's Sleep Problems (yang kemudian diperbaharui pada 2006), merinci metodenya dalam membiarkan bayi menangis untuk jangka waktu tertentu sebelum menenangkan mereka.

Strategi tersebut, yang dikenal sebagai metode Ferber dirancang untuk membantu bayi belajar menenangkan diri dan tertidur sendiri — atau kembali tidur secara mandiri jika mereka bangun di tengah malam.

Baca juga: Kenapa Anak Perlu Tidur Sebelum Jam 9?

Jika berhasil diterapkan, metode ini menguntungkan mommies. Karena pola tidur si kecil jadi teratur dan lebih tenang sepanjang malam. Mommies bisa punya waktu istirahat yang berkualitas. Harapan lainnya, jauh dari stres.

Bagaimana waktu dan cara melakukan metode Ferber?

Dikutip dari Parents.com, menurut Craig Canapari, M.D., direktur program pengobatan tidur di Yale School of Medicine dan penulis buku Never Too Late to Sleep Train - jangka waktu untuk memulai semua jenis metode pelatihan tidur adalah antara 4 hingga 6 bulan. "Anda dapat melakukannya hingga usia 2 tahun, tetapi semakin tua anak Anda, semakin sulit untuk melakukannya," katanya.

Secara teknis, berikut langkah-langkah yang bisa mommies lakukan untuk melakukan metode Ferber:

1. Tetapkan jadwal tidur bayi

Melatih rutinitas malam hari bayi, yang merupakan bagian penting dari sebagian besar metode pelatihan metode Ferber. Benar-benar butuh konsistensi dari pihak orangtua. Tetapkan waktu tidur yang sama setiap harinya. Dan barengi dengan rutinitas sebelum tidur. Misalnya membacakan buku, menyanyikan lagi, memberikan pijatan lembut, dan lain-lain. Pastikan juga si kecil mengenak popok yang kering, dan baju tidur yang lembut.

2. Letakkan bayi pada tempat tidurnya

Setelah beres dengan semua rutinitas tidur di atas, letakkan si kecil di tempat tidurnya sendiri. Redupkan lampu dan tinggalkan dia secara perlahan. Hmmm, sebetulnya metode kurang cocok untuk mommies yang masih ingin tidur bersama dengan si kecil. Alias setengah hati melepas buah hati tidur sendiri. 

3. Biarkan mereka menangis

Tiba di bagian yang paling sulit. Ketika si kecil menangis, sabar tunggu beberapa saat sebelum mengecek keadaannya di dalam kamar. Biarkan si kecil menangis selama 3-5 menit sebelum menghampirinya. 

Baca juga: Saat Jam Tidur Anak Jadi Tak Tentu Selama Pandemi

4. Batasi waktu kunjungan dan minim kontak dengan anak

Jika sudah di dalam kamar, tenangkan tanpa mengangkatnya dari box atau tempat tidurnya. Cukup tepuk lembut punggungnya atau bersuara dengan nada menenangkan. Misalnya: “Tidur lagi, yuk, sayang, mama ada di sini.”

Mommies harus bisa menahan tak menggendong, menyusui apalagi menyalakan lampu. Dan yang paling penting, batasi waktu kunjungan, sekitar 1-2 menit.

5. Tambahkan selang waktu, tiap mengunjungi anak menangis

Tingkatkan interval setiap kali mommies pergi untuk memeriksa si kecil. Jadi, saat mommies memulai dengan 3-5 menit, berikutnya perlu meningkatkan skala menjadi 5-10 menit, lalu 12 menit, kemudian 15 menit, dan seterusnya. Terus lakukan ini sampai anak tertidur secara bertahap.

Terapkan langkah yang sama di tiap malam selanjutnya. Poinnya tambahkan secara bertahap waktu mommies saat menunggu si kecil menangis, sehingga lebih lama daripada sebelumnya. Umumnya si kecil akan terbiasa tidur sendiri tanpa menangis di hari ke-5 atau ke-7, dan akan terasa berat di hari ke-3, jadi jangan menyerah, ya, mommies. 

Baca juga: Kebiasaan Tidur Bayi Sesuai Usia

-

Hai lain yang perlu digaris bawahi, mommies mungkin perlu mengulang metode ini dari awal, ketika anak siklus tidur si kecil berubah. Misalnya saat mereka mengalami percepatan pertumbuhan, atau ketika sakit.

Selain itu, metode semacam ini bisa saja tidak berhasil di 20% orangtua, dan mungkin 20% itu termasuk mommies. Jadi, jika metode Ferber tidak berhasil untuk mommies, jangan menganggapnya sebagai kegagalan pribadi. Akan datang waktunya, si kecil akan bisa tidur sendiri. 

Artikel ini diadaptasi dari: 1, 2

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan