Tidak ada yang salah ketika menjadi single parent, karena untuk punya hidup yang bahagia itu segala sesuatunya tidak harus sempurna. Demikian kata Chacha Thaib.
Saya mengenal sosok perempuan yang serba bisa ini di Instagram. Annisa Nadzirani alias Chacha Thaib (30) yang di social media memiliki 98,8 ribu pengikut, sering berbagi cerita mengenai hidupnya bersama putri semata wayang, Binar (6 tahun), tulisan-tulisannya yang kerap bikin hati pembaca terpotek-potek :D, dan juga kecintaannya pada dunia fashion.
Satu hal menarik yang sering saya amati di postingan social media-nya adalah, bagaimana status perceraian tidak membuat hubungannya dengan mantan suami menjadi buruk. Sebaliknya, mereka menjadi partner yang seru untuk membesarkan Binar.
Baca juga: 15 Hal yang Disyukuri Menjadi Single Mom
Berikut hasil wawancara saya dengan Chacha Thaib
Pastinya menyiapkan mental dulu, yakin dengan apa yang akan dilakukan dan tidak akan mundur apa pun yang terjadi. Kemudian, siap dengan konsekuensi yang akan kita terima. Saat membayangkan kemungkinan-kemungkinan terburuk, situasi-situasi yang tidak nyaman, nah bayanginnya 100 kali lipat nggak nyamannya. Kalau membayangkannya saja kita belum bisa, artinya hati kita belum mantap.
Sudah pasti Allah SWT, keluarga dan tentu saja para sahabat terdekat saat itu.
Stigma mejadi single mom atau single parent itu sendiri, omongan orang lain yang judgemental, ditambah godaan karena besar banget kemungkinan kita dianggap kesepian lalu dinilai 'gampangan.'
- Percaya saja, Allah SWT tidak akan meninggalkan umat-NYA sendirian.
- Karena saya tahu bahwa saya memiliki support system yang luar biasa.
- Selama anak saya ada di dekat saya, maka saya bisa menghadapi masalah apa pun yang mungkin hadir setelah bercerai.
Baca juga: Membesarkan Anak Tanp Figur Ayah
Kebahagiaan itu lahir dari diri sendiri bukan dari pasangan. Apa yang dilakukan oleh pasangan kita di luar sana, bukan berarti menjadi standar kita untuk melakukan hal yang sama. Perbanyak waktu untuk menyayangi diri sendiri, mencintai diri sendiri, eksplorasi banyak hal, jangan pernah bergantung sama orang. Pilih-pilih teman bergaul, jangan mau diatur oleh sesuatu yang kita tahu itu bertentangan dengan nilai-nilai hidup yang selama ini kita pegang teguh. Pasangan itu artinya harus bisa tumbuh bersama, saling menerima tanpa membebani satu sama lain. Terakhir, apa pun alasannya, sebesar apa pun cinta kita, jangan pernah mau direndahkan dan dilecehkan baik itu lewat omongan atau tindakan.
Pahami bahwa yang selesai itu hubungan kita sebagai pasangan, bukan hubungan sebagai orang tua. Sama-sama sadar bahwa membesarkan anak itu tanggung jawabnya tidak hanya di dunia namun juga di akhirat. Always put our daughter's happiness first, sepakat untuk banyak hal jadi tidak perlu ada bad cop dan good cop, tidak menjelekkan satu sama lain di depan anak dan sebisa mungkin menjaga komunikasi tetap lancar jika berurusan dengan anak.
Berat sekali. Banyak keadaan yang sering membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak semua orang mampu menjalaninya. Tak jarang merasa sepi.
Sering-seringlah memeluk diri sendiri, cari kebahagiaan untuk diri sendiri. Yakin bahwa semua hal yang terasa berat pasti juga akan berlalu. Cari lingkungan yang baik untuk kita bertumbuh sebagai manusia. Hindari ekspektasi yang terlalu tinggi pada orang lain. Dan, jangan sering menyalahkan diri sendiri, ingat saja, tidak semua kesalahan ada di tangan kita. Dan, jangan pernah lupa bahwa untuk punya hidup yang bahagia itu segala sesuatunya tidak harus sempurna.
Follow us on Instagram