Jenis-jenis Tes Kesuburan untuk Perempuan dan Kisaran Biayanya

New Parents

?author?・06 Jan 2021

detail-thumb

Adakah di antara mommies yang berencana melakukan tes kesuburan karena berbagai alasan? Yuk, cek dulu jenis-jenis dan berapa kisaran biayanya.

Para ahli mengatakan, alasan terkuat pasangan suami istri melakukan tes kesuburan ketika belum dikarunia keturunan padahal sudah melakukan hubungan seks secara teratur tanpa KB selama 12 bulan, jika Anda berusia di bawah 35 tahun. Dan selama 6 bulan jika Anda berusia di atas 35 tahun.

Jangan ragu menemui dokter bersama pasangan. Nantinya mommies dan pak suami akan diajukan pertanyaan seputar gaya hidup terlebih dahulu, sebelum menjalani serangkaian tes. Misalnya:

  • Riwayat kesehatan, termasuk pernah mengalami operasi apa saja
  • Adakah obatan tertentu yang dikonsumi
  • Apakah Anda merokok, minum alkohol, makan atau minum yang mengandung kafein, atau menggunakan obat-obatan terlarang
  • Pernah atau tidak kontak dengan bahan kimia, racun, atau radiasi di rumah atau tempat kerja
  • Baca juga: 6 Tes Wajib Untuk Calon Ibu dan Ayah 

    Jadi apa saja, tes kesuburan untuk perempuan?

    Pada dasarnya tidak ada tes tunggal terbaik untuk tes kesuburan perempuan dan laki-laki. Dokter menggunakan berbagai cara untuk mengidentifikasi masalah yang dapat membantu menyebabkan masalah kesuburan. Tergantung dari riwayat kesehatan yang bersangkutan.

    Jadi sangat memungkinkan test kesuburan satu orang dengan orang lainnya berbeda. Namun yang paling umum, mommies akan melewati beberapa tes berikut ini:

    Tes Organ Reproduksi

    Sebelum seorang perempuan bisa hamil, rahim, saluran tuba, dan ovarium Anda semuanya harus bekerja dengan baik. Dokter Anda mungkin menyarankan prosedur berbeda yang dapat memeriksa kesehatan organ-organ ini:

    Histerosalpingogram (HSG). Juga disebut "tubogram", ini adalah rangkaian sinar-X dari saluran tuba dan rahim Anda. Sinar-X diambil setelah dokter Anda menyuntikkan pewarna cair melalui vagina. Metode lain menggunakan saline dan udara sebagai pengganti pewarna dan ultrasound.

    HSG dapat membantu seseorang mengetahui apakah saluran tuba Anda tersumbat atau jika mommies memiliki kelainan pada rahim. Tes ini biasanya dilakukan tepat setelah periode menstruasi.

    USG transvaginal. Seorang dokter menempatkan semacam "tongkat" ultrasound ke dalam vagina dan membawanya ke dekat organ panggul. Dengan menggunakan gelombang suara, mereka dapat melihat gambar ovarium dan rahim untuk memeriksa masalah di sana.

    Histeroskopi. Dokter akan memasang selang tipis dan fleksibel - dengan kamera di ujungnya - melalui serviks dan masuk ke dalam rahim. Mereka dapat melihat masalah di sana dan mengambil sampel jaringan jika diperlukan.

    Laparoskopi. Dokter mommies akan membuat luka kecil di perut, dan memasukkan alat, termasuk kamera. Operasi ini dapat memeriksa seluruh panggul Anda dan berpotensi memperbaiki masalah, seperti endometriosis, penyakit yang memengaruhi rahim.

    Tes Infertilitas Lainnya

    Seperti yang tadi sempat kami singgung. Ada kemungkinan, seorang dokter akan melakukan tes lainnya, untuk memeriksa kesuburan seseorang. Di antaranya:

  • Anda mungkin mendapatkan tes darah untuk memeriksa kadar hormon perangsang folikel, atau FSH yang memicu ovarium Anda untuk mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan setiap bulan. FSH yang tinggi bisa berarti kesuburan yang lebih rendah pada wanita. Kadar FSH dalam darah diperiksa di awal siklus menstruasi Anda (seringkali pada hari ke-3). Nantinya, mommies akan meminum pil klomifen sitrat pada hari kelima hingga kesembilan dari siklus menstruasi mommies. FSH diperiksa pada hari ke-3 (sebelum minum obat) dan hari ke-10 (setelahnya). Tingkat FSH yang tinggi menunjukkan bahwa Anda memiliki peluang lebih rendah untuk hamil.
  • Baca juga: Serba-serbi Ovulasi

  • Selain itu, dokter juga bisa merekomendasikan tes darah untuk memeriksa hormon anti-müllerian (AMH). Tingkat AMH menunjukkan berapa banyak sel telur yang dimiliki seorang wanita. Ini disebut cadangan ovarium mereka. Semakin tinggi levelnya, semakin besar peluang mereka untuk hamil.
  • Ujian lain disebut pengujian postcoital. Dokter akan memeriksa lendir serviks Anda setelah mommies berhubungan seks. Beberapa penelitian menyarankan, tes ini mungkin tidak begitu berguna.
  • Dokter mommies mungkin juga merekomendasikan biopsi endometrium. Dalam prosedur ini, dokter mengambil sampel jaringan dari lapisan rahim Anda. Tetapi bukti semakin menunjukkan bahwa biopsi endometrium tidak membantu dalam memprediksi atau mengobati infertilitas.
  • Perlu digaris bawahi kembali, rangkaian tes di atas bisa jadi tidak semuanya mommies jalankan. Disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi mommies terkini. 

    Mengenai biayanya, berkisar mulai dari Rp 1,5 jutaan hingga Rp 4 jutaan. Kembali lagi tergantung jenis-jenis tes yang akan mommies ambil.

    Artikel diadaptasi dari: 1