Drakor True Beauty: Ketika Body Shaming Datang dari Keluarga Sendiri

Etc

dewdew・26 Dec 2020

detail-thumb

Salah satu pelajaran penting dari drakor True Beauty ini adalah fakta bahwa kadang body shamming itu justru datang dari para orang tua ke anak-anaknya. Apakah kita seperti itu?

Drakor True Beauty, sih, secara cerita terkesan cheesy, retjeh, dan mungkin buat kita-kita yang sudah ahjumma alias ibu-ibu ini, ceritanya nggak relatable. Tapiiii, buat saya, ada hal yang menggelitik dan rasanya pantas dibahas di Mommiesdaily. Iya, soal body shaming, dan bagaimana seorang anak perempuan tumbuh nggak percaya diri. Rasa nggak percaya diri itu bukan hanya karena di-bully lingkungan luar, tapi justru datang dari lingkungan terdalam, yaitu keluarga sendiri, termasuk ibunya. Hiks…

Body shaming dari keluarga di drakor True Beauty

Lim Ju Gyeong (Moon Ga Young) dari bayi sudah terkenal nggak menarik, apalagi bila dibandingkan dengan saudara-saudara kandungnya. Bahkan keluarga besarnya sering menjadikannya bahan olok-olok. Can relate? Saya relate banget, karena saya juga pernah ada di posisi Ju Gyeong saat kumpul keluarga besar, hehehe…Walau digambarkan secara lebay, menurut saya, sih, sebenarnya Ju Gyeong nggak jelek-jelek amat. Lebih karena sepertinya dia punya alergi semacam dermatitis atopik yang menghiasi wajah. Padahal kalau ditangani, bisa jadi manis-manis saja anaknya. Sedikit ironis, ya, padahal ibu Ju Gyeong bekerja di salon kecantikan.

Alih-alih memberikan tips cara merawat kulit dan menggunakan make up necyurel sesuai usia, beliau ‘seakan’ ikut melakukan body shaming. “Nggak apa-apa jelek, yang penting nilai kamu di sekolah bagus,” hiburnya. Ini penghiburan macam apa? Hahaha… Yah, namanya juga drakor. Tapi ini mungkin semacam pengingat juga buat kita, ketika menghadapi anak yang sedang sedih, terutama anak pre-teen dan teenagers, pandai-pandailah memilih kata. Karena seringkali kita anggap itu kalimat yang biasa, tapi ternyata melukai perasaan mereka. 

Baca juga: Tahapan Skincare Untuk Anak remaja dan Produk Rekomendasinya

Harapan baru di sekolah baru

Ketika kemudian Ju Gyeong berniat pindah sekolah karena selalu di-bully jelek, ditolak cintanya karena mukanya nggak menarik, kesepian nggak punya teman karena dianggap paling jelek di sekolah, saat itu pula nasib baik berpihak padanya. Karena masalah finansial, Ju Gyeong dan keluarganya pun pindah rumah, yang otomatis membuat dia jadi harus pindah sekolah. Ju Gyeong serasa dikasih kesempatan untuk memulai hidup baru di sekolah yang baru. Berkat tutorial make-up youtube, Ju Gyeong belajar menutupi  kekurangan di wajahnya, dan tampil memukau di sekolah baru. Yang ujung-ujungnya nanti menarik dua hati teman sekolahnya Lee Suho (Cha Eun Woo) dan Han Seo Joon (Hwang In Yeop). Menarik, sih, ketika dengan mudahnya segala kekurangan di wajah Ju Gyeong tertutupi berkat make-up. Jadi sebenarnya di sekolah lama pun, seharusnya bisa diatasi dengan cara ini, ya? Sekali lagi, namanya juga drakor, hahaha… 

Stop didik generasi pem-bully

Melihat cara teman-teman di sekolah lama Ju Gyeong memilih klik berdasarkan fisik, rasanya so last decade banget, deh. Saya nggak punya anak perempuan remaja, anak saya laki-laki semua. Jadi merasa kurang familiar dengan bully jenis ini, terutama di generasi sekarang. Apakah di sekolah menengah saat ini masih ada bully berdasarkan fisik? Masih adakah anak-anak macam Park Se Mi (Jeon Hye Won) yang mempermalukan orang lain hanya karena penampilannya nggak sekeren dia? Jika, ya, kok, rasanya sedih sekali. Sebentar lagi sudah 2021, lho, ini. Semoga nggak terjadi di Indonesia, ya. Apalagi sejak era teknologi makin maju, maka kasus bully pun ikut berkembang, dan menambahkan kategori baru, cyber bullying. Yang mana jenis bully ini menurut saya jauh lebih jahat karena jejak digital itu kejam. Sulit untuk menghapusnya. Sebagai orangtua kita nggak pengen anak kita jadi korban bully, yang lebih penting lagi jangan sampai jadi pelaku bully. Mommies bisa baca di sini  tentang sikap orangtua yang tanpa disadari bikin anak jadi korban dan pelaku, ya.

Baca juga: Trend Cyber Bullying pada Remaja

Nonton drakor True Beauty bareng anak remaja perempuan

Baru 5 episode yang tayang, kalau boleh saran, tonton drakor True Beauty ini bareng si anak perempuan yang jelang remaja. Saat menonton selipkan pesan-pesan mengenai bagaimana, sih, membangun rasa percaya diri. Bahwa menjadi cantik lahiriah itu bonus dari Yang di Atas. Tapi kalau terlahir nggak secakep Song Hye Kyo atau Kim Ji Won, ya, nggak perlu rendah diri segala. Banyak hal yang bisa kita ajarkan ketika menonton True Beauty, selain yang saya sebutkan di atas, mommies juga bisa mengajarkan anak perempuan bagaimana menghadapi para pembully. Bisa juga kita jadikan kesempatan bertanya pada mereka, kata-kata atau kalimat apa, sih, yang membuat mereka sedih dan terluka. Terutama bila itu disampaikan oleh orang-orang terdekat, termasuk kita, ibunya. Satu lagi yang bisa kita ajarkan ke mereka, adalah sadar kesehatan kulit sejak dini. Make up penting, gunakan sesuai usia, tapi merawat kulit harus dilakukan dari sekarang supaya nggak menyesal di kemudian hari. Betul, nggak?