banner-detik
SELF

Maaf dan Terima kasih Pada Diri Sendiri

author

fiaindriokusumo11 Dec 2020

Maaf dan Terima kasih Pada Diri Sendiri

Untuk sosok yang paling penting dalam hidup saya, kali ini izinkan saya meminta maaf untuk diri sendiri dan mengucapkan terima kasih pada diri sendiri …

Maaf dan terima kasih adalah salah dua dari three magic words yang nggak ada capek-capeknya kita ingatkan ke anak-anak kita.

“Kalau salah, jangan sungkan minta maaf ya…”

“Kalau terima bantuan dari orang lain, jangan lupa bilang terima kasih…”

Benar, kan?

Nah, pertanyaannya kemudian, apakah kita pernah mengucapkan dua kata itu ke diri sendiri? Kalau kita bisa mengucapkan maaf dan terima kasih, kira-kira apa yang mau kita sampaikan?

Kalau saya, ingin mengatakan beberapa hal berikut ini…

Maaf kalau selama ini saya sering merasa tidak percaya diri dengan apa adanya kamu dan sibuk mencari cara untuk menyempurnakan diri kamu yang sesungguhnya sudah sempurna.

Maaf kalau selama ini saya suka mengabaikan sinyal-sinyal peringatan yang kamu berikan dan memaksa diri terlalu keras.

Maaf kalau selama ini suka membanding-bandingkan kamu dengan orang lain yang belum tentu hidupnya seindah yang dia tampilkan di social media atau seperti apa yang dia bicarakan.

Maaf kalau selama ini kerap menilai kamu kurang berharga dibanding orang lain, padahal kamu sangat, sangat, sangat berharga.

Maaf kalau selama ini saya tidak memberikan kamu cukup waktu untuk menyembuhkan setiap luka batin yang kita terima atas nama ingin terlihat kuat dan tegar.

Maaf kalau selama ini saya suka meminta atau memaksa kamu untuk berhenti menangis dan pura-pura tersenyum, itu rasanya pasti melelahkan ya ☹.

Maaf kalau selama ini saya sering pura-pura tuli ketika kamu ingin mengajak saya berbincang-bincang, ketika sebenarnya kita perlu untuk memberikan waktu mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh diri kita.

Maaf kalau selama ini saya sering merasa bersalah dan menyalahkan kamu untuk hal-hal yang sebenarnya bukan salah kita.

Maaf kalau selama ini saya sering mengajak kamu untuk terus menerus menengok ke belakang dan terjebak dengan kesalahan-kesalahan masa lalu, ketika sebenarnya kita harusnya berjuang bersama untuk melangkah maju.

Maaf kalau selama ini saya selalu memaksa kamu melangkah ke dalam bahaya ketika sebenarnya kamu sudah memberikan sinyal-sinyal untuk saya waspada.

Maaf kalau selama ini kamu sering berada di tempat terakhir atau nyaris terakhir untuk saya buat bahagia, untuk saya sayang-sayang dan untuk saya cintai.

Saya minta maaf ….

Dan, terima kasih ….

Terima kasih untuk terus bertahan sekuat tenaga bersama saya.

Terima kasih untuk tidak lelah meneriakkan suara di dalam kepala dan mengatakan bahwa saya berharga.

Terima kasih untuk selalu mau menarik tangan saya dan mengangkat tubuh saya ketika saya terjatuh dan ingin menyerah.

Terima kasih untuk tak pernah lelah mengatakan “Mari kita coba lagi” ketika kegagalan menghampiri.

Terima kasih untuk tidak pernah menyerah menghadapi kesalahan-kesalahan yang dibuat selama ini.

Terima kasih untuk mengubah saya menjadi manusia yang lebih baik walau jalan yang kita lalui tidak mudah.

Terima kasih dan saya sayang kamu!

Baca juga:

Praktik Self Love Untuk Menjadi Orangtua yang Lebih Baik 

Seperti Apa Cara Mencintai Diri Sendiri

Tips Menghadapi Komentar Negatif

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan