banner-detik
GREEN HOME

8 Tanaman yang Tak Perlu Banyak Cahaya Matahari

author

?author?08 Nov 2020

8 Tanaman yang Tak Perlu Banyak Cahaya Matahari

Bagi mommies yang baru aja bergulat dengan hobi mengoleksi tanaman hias, kami punya rekomendasi delapan tanaman yang tak butuh sinar matahari terlalu banyak.

Tanaman tetap butuh sinar matahari

Bukan sama sekali tidak butuh sinar matahari, ya, mommies. Karena sejatinya sinar matahari dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis. Yaitu proses tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi makanan.

Nah, sebagian tanaman ada tidak terlalu kuat kalau terkena sinar matahari langsung. Entah sebagian daunnya terbakar, menjadi warna cokelat, atau layu. Makanya di musim hujan seperti ini butuh kejelian bagi mommies yang baru saja mulai mengadopsi si anak-anak hijau. Sebaiknya pilih tanaman yang memang tidak berani paparan sinar matahari langsung. 

Untuk memudahkan mommies belanja tanaman, silakan diintip dulu daftarnya di bawah ini.

Jenis tanaman yang tidak butuh sinar matahari terlalu banyak

  1. Pakis

Keluarga tanaman pakis (Boston, Suplir, Bambu Air, Sarang Keriting, dan lain-lain), termasuk jenis tanaman yang justru cocoknya ditempatkan di lokasi yang teduh. Entah itu di bawah pohon rindang, “disembunyikan” di belakang tanaman lainnya yang berani mandi sinar matahari. Minimal dua hari sekali, semua daun disemprot air. 

  1. Calathea

Jenis calathea apapun (Black Lipstick, Lancifolia, Orbifolia, Roseopicta dan lain-lain), mudah sekali terbakar ujung-ujung daunnya jika terkena sinar matahari langsung. Hampir sama perlakukannya seperti pakis. Di-spray bagian atas dan belakang.

  1. Sansevieria

Tanaman ini dikenal sebagai tanaman penyaring atau pemurni udara. Makanya para kolektor tanaman seringkali menaruhnya di dalam ruangan. Namun, tetap disarankan seminggu sekali dirotasi ke luar ruangan. Memberikan kesempatan para tanaman untuk berfotosintesa. Jenisnya juga ada banyak, mulai dari daunnya yang berukuran panjang, mini hingga jumbo.

  1. ZZ (Zamioculcas Zamiifolia)

Singkat sekali, ya, namanya. Dari penampakannya tanaman ZZ sangat mirip seperti tanaman imitasi. Tiap daunnya kaku dengan batang yang cukup gemuk. Ada yang berwarna hijau pekat, hampir hitam dan varigata. 

Baca juga: 5 Tanaman Hias yang Bikin Udara Rumah Bunda Makin Segar

  1. Sirih Gading

Salah satu jenis tanaman yang minim perawatan, asalkan rajin disiram. Termasuk jenis tanaman yang menjuntai, sangat cocok untuk hiasan di rak yang agak tinggi. Coraknya pun beragam, mulai dari yang hijau pekat, seperti kulit lemon, varigata, hingga perpaduan kuning dan hijau. 

  1. Peperomia

Ciri khas keluarga Peperomia berdaun kecil, dan agak tebal, sering dianggap sebagai sukulen. Peperomia suka tanah yang lembap. Sebaiknya rajin menyemprot daunnya untuk menjaga tingkat kelembapan daun.

  1. Peace Lily

Daya tarik dari tanaman tanaman ini adalah bunganya yang berbentuk sederhana namun cantik. Tumbuh baik di lokasi yang redup cahaya. Sama seperti Sansevieria, Peace Lily juga bisa dijadikan tanaman pembersih udara. 

  1. Rumpai

Bahasa latinnya: Lycopodium Nummularifolium Blume. Jenisnya juga beragam. Ada yang bentuknya seperti rambut dikepang, ada yang mirip sekali dengan rambut gimbal, atau kacang panjang. Saya punya beberapa jenisnya. Nah, biasanya mereka dijual menempel di pakis. Tapi saya coba ditanam dipot, justru lebih ideal. Karena media tanam dalam pot akan menyimpan kadar air lebih lama, dibandingkan digantung.

-

Apapun jenis tanaman yang akan mommies adopsi, pastikan dibarengi dengan komitmen merawatnya, ya. Saran saya, jangan karena “latah” ikut tren, eh terlalu banyak “anak”, malah kewalahan. Kasihan kan, mereka juga makhluk hidup yang berhak tumbuh dan berkembang dengan kasih sayang dari pemiliknya. 

Baca juga:
7 Tanaman Hias dengan Daun-daun Berwarna Cantik
6 Tanaman Hias Pembawa Hoki
10 Rekomendasi Toko Tanaman Online Pilihan para Ibu

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan