Ibu tiri seringkali mendapat cap buruk, padahal tak jarang ada ibu kandung yang bersikap menyebalkan.
Memutuskan untuk menikah lagi, atau menikah dengan seseorang yang sudah punya anak, kadang tantangannya tak selalu mengenai anak tiri, namun yang tak kalah menantang yaitu mantan pasangan dari pasangan kita saat ini. Ini dia yang seringkali membuat kita ingin elus dada sampai elus tembok, hehehe.
Bersyukurlah kalian kalau memiliki hubungan yang baik dengan mantannya pasangan kita. Bersyukurlah mereka yang mantannya pasangan saat ini normal dan nggak doyan menguji iman serta emosi kita :D.
Baca juga: Ibu Tiri Perlu Tahu 5 Hal Ini
Kadang, banyak hal yang ingin (dan sebenarnya) memang perlu untuk dipastikan dari awal, agar ke depannya semua berjalan lancar. Mungkin jika kita sebagai ibu tiri mulai berani untuk menyampaikan apa yang memang perlu didengar oleh ibu-ibu kandung yang “sulit” ini, pada akhirnya mereka akan paham….
Kalau sesekali kalian mengubah jadwal anak-anak karena hal-hal mendesak, oke,lah kami paham. Tapi kalau perubahan jadwal dilakukan berdasarkan mood kalian, atau karena kalian lagi kesal dengan mantan, atau karena kalian mau liburan, anniversary dan itu dilakukan secara mendadak, tahu nggak, itu sungguh menyebalkan. Hire nanny kalau memang butuh, ada kan bujetnya?
Jika di rumah kalian anak-anak dibiarkan nggak mencuci piring kotor, nggak punya waktu tidur yang jelas, nggak ada waktu belajar, bebas main sepanjang hari, tidak dididik mandiri, itu urusan kalian. Tapi saat kami mengajarkan mereka untuk membantu mengurus rumah, ada batasan main gadget, ada waktu tidur malam, jangan anggap kami ‘menyiksa’ anak kalian. Kami mendidik anak untuk siap menghadapi kerasnya dunia, di saat kalian memanjakan mereka sampai mereka nggak paham apa arti tanggung jawab!
Tidak sehat untuk anak-anak mendengarkan ibu kandungnya bicara buruk tentang ibu tirinya. Si tante mau ngabisin uang papa, si tante hatinya busuk, si tante bla bla bla bla, papah kamu bodoh, papah kamu a,b,c,d.
Baca juga: Drakor Tentang Single Mom dan Step Mom
Kami pasti pernah berbuat salah, begitu juga dengan kalian. Bedanya adalah, kalian merasa berhak untuk menghakimi kami atas kesalahan kecil yang kami lakukan, seperti ….. skip memastikan anak mengerjakan tugas di hari senin, ketika kalian membuatnya tidak mengerjakan tugas berhari-hari saat bersama kalian, ketika kalian tidak membawanya terapi sesuai anjuran psikolog atau ketika kalian tidak hadir saat wali kelas meminta kalian hadir untuk membicarakan nilai-nilai sekolah anak?
Ketika anak mendapat masalah di sekolah, ketika anak mengalami sakit karena serangan serangga, komunikasikan ke kami, jangan malah menyuruh anak untuk diam dan jangan melapor apa pun ke kami.
Sorry jika hubungan kalian dengan pasangan kalian (yang saat ini menjadi pasangan kami) harus berakhir. Namun, bukan berarti kalian boleh membenci kami seperti kalian membenci mantan kalian. We are different person, FYI!
Hubungan kalian berakhir mungkin dengan sejarah yang buruk dengan mantan kalian. Ada alasan-alasan yang membuat kalian sangat membenci sang mantan. But dear, you need to get over it, apalagi jika perceraian itu sudah bertahun-tahun lalu, apalagi JIKA KALIAN SUDAH MENIKAH KEMBALI!!! Kalian sudah punya pasangan baru, sudah memiliki kehidupan baru, yang semestinya lebih indah, bukan begitu bukan? Jadi, kalau setelah itu kalian masih sibuk membenci dan berbicara buruk, apa yang salah dengan diri kalian? Atau mungkin pernikahan baru kalian tidak bahagia? Get over it. Do it for your sake, because you deserve to be happy and so do we :D.
Yakinlah, nggak segitunya kami ingin mengganti posisi kalian sebagai ibu kandung. Kami tidak ingin menggantikan posisi kalian. Hanya selalu ada satu ibu kandung. Dan, itu sama sekali bukan masalah. Kami memang ibu tiri, ya sudah. Tidak apa-apa. Mari kita sama-sama membesarkan anak-anak agar mereka tumbuh menjadi manusia yang sehat dan bahagia, berhasil di dalam setiap langkah hidupnya.
Kita semua punya bagasi masa lalu, yang berisi kecewa, pedih, patah hati hingga kebencian, tapi terlepas dari semua itu, yang kita butuhkan adalah menjadikan anak-anak sebagai prioritas kita. Ya, ya, ya, kalian mungkin membenci kamu setengah mati, tapi demi anak-anak, bisa kita bersikap sesuai usia, alias belajar untuk menjadi dewasa.
Terrakhir .... semoga setelah membaca semua poin-poin ini, kalian memahami, bahwa ya sikap kalian menyebalkan, namun ya, mari kita bekerja sama demi masa depan anak-anak dan juga masa tua kita yang minim konflik.
Baca juga: Tips Untuk Para Pejuang Co Parenting