Saat Jam Tidur Anak Jadi Tak Tentu Selama Pandemi

Parenting & Kids

annisast・21 May 2020

detail-thumb

Jam tidur, menentukan tingkat cranky manusia. Iya, bukan cuma anak, orang dewasa kalau kurang tidur pun sama cranky-nya kan?

anak-tidur-sendiri

Dua bulan lalu saat awal di rumah, saya keukeuh Xylo (6 tahun) harus tidur siang. Pertimbangannya, karena di daycare kan dia tidur siang setiap hari 1-2 jam. Masa di rumah tidak?

Lalu saya buat jadwal, mau tidak mau, paling lambat jam 13.30 dia harus tidur siang. Ternyata sulit.

Saya sampai bersitegang setiap hari karena ketika Xylo menolak tidur siang, saya selalu jawab “it’s not an option” yha otoriter banget ibuuu. Lalu dia cemberut dan berusaha tidur siang.

Berusaha, bukan berarti pasti sukses tidur siang. Antara dia memang tidak mengantuk atau berhasil tidur siang sih, tapi kalau tidur siang, malamnya jadi tidur lebih malam.

Saya lalu browsing dan membaca berbagai artikel, ternyata untuk anak umur 6 tahun, tidurnya hanya cukup 10 jam sehari dan setelah dihitung ulang, sepertinya tidur malam saja cukup karena toh paginya tidak perlu pergi ke sekolah.

Dari sleepcouncil.org.uk, berikut jam tidur anak ideal setiap harinya.

  • 1-2 bulan: 14-15 jam sehari
  • 1-3 tahun: 12-14 jam sehari
  • 3-6 tahun: 10-12 jam sehari
  • 7-12 tahun: 10-11 jam sehari
  • 12-18 tahun: 8-9 jam sehari
  • Tapi lama kelamaan, meski tidak tidur siang, tidur malamnya juga semakin malam, kan? Atau saya aja nih? Hahahaha.

    Semakin hari, apalagi memasuki bulan puasa, tidur jadi semakin malam, bangun jadi semakin siang. Saya pun menyerah.

    Akhirnya saya bilang pada Xylo kalau saya tidak akan memaksa lagi ia untuk tidur. Dia boleh tidur siang kalau mengantuk, kalau tidak maka tidak perlu. Pun tidur malam, saya hanya persiapkan dia untuk tidur dengan mandi dan berganti piyama tapi tak lagi memaksanya untuk tidur.

    Ia berakhir tidur jam 11 malam dan bangun jam 10 pagi. Beberapa kali tidur siang atas kemauan sendiri. Ia mematikan lampu kamar, memeluk guling, meminta saya dan JG tidak berisik lalu tidur. Tanpa paksaan, tanpa aturan.

    Kelebihannya, ia jadi bisa mengukur diri. Ia tidur saat benar mengantuk dan bangun saat tidurnya sudah benar cukup. Ia juga tidak cranky dan lebih mudah diajak kerja sama di siang hari.

    Kekurangannya … bye sekolah ahahaha. Xylo hanya sekolah 20-30 menit di jam 10 pagi dan kini ia seringnya belum bangun. Tapi sudahlah. Saya tidak ambisius karena ia masih TK. Untuk sekarang, dengan ia bisa happy seharian di rumah tanpa gadget pun sudah cukup.

    Mommies gimana? Masih ambisius dengan jam tidur atau sudahlah terserah saja seperti saya?

    Baca:

    Agar Anak Berani Tidur di Kamar Sendiri

    Jelang Remaja Jam Tidurnya, kok, Malah Tambah Panjang?

    Surat untuk Istri yang Tertidur Pulas Saat Mengurus Anak