Sorry, we couldn't find any article matching ''
Dosa-dosa Keuangan yang Nggak Akan Diulang di 2020
Ingat-ingat saja soal pos investasi dana pendidikan anak, dana darurat dan dana pensiun, mudah-mudahan bisa untuk ngerem tidak lagi mengulangi dosa-dosan keuangan tahun lalu.
Bicara soal dosa-dosa keuangan, saya pribadi mengakui masih suka tergoda menggunakan jasa beli makanan lewat ojek online di akhir pekan – padahal bisa banget masak sendiri, jauh lebih hemat. Misalnya saya pernah belanja bahan makanan nyaris 100 ribu, dan itu bisa mencukupi kebutuhan makan dua orang dewasa dan satu anak, selama dua hari. Coba bandingan kalau kita beli makanan di luar? Dalam sekali transaksi untuk tiga orang, katakanlah beli pecel ayam, satu porsinya 20 ribu. Berari minimal 60 ribu buat sekali makan. Dikalikan tiga kali makan? 180 ribu. Itu baru untuk seharian makan, belum jajannya, ahahaha.
Kunci menghemat memang ada di pengendalian diri, sih, ya. Kalau sudah sadar apa saja yang menjadi pos-pos keuangan primer, dan bisa mengakali bagaimana menghemat pengeluaran tertentu, mudah-mudahan kita semua bisa mengendalikan keuangan dengan baik, bukan sebaliknya, uang yang mengendalikan kita.
Baca juga: 5 Kesalahan Fatal Sesaat Setelah Menerima Gaji
Di bawah ini, sekian dosa keuangan yang kami himpun dari komunitas MD, dan inner circle saya sendiri. Jawabannya beragam banget! Harapannya kita semua bisa berkaca dari jawaban-jawaban di bawah ini. Syukur-syukur sih, kalau punya dosa keuangan yang masih dipendam, nggak diulangin selama 2020 dan selamanya.
1. ”Tidak menambah utang konsumtif. Fokus melunasi utang berjalan.”
2. ”Suka impulsif belanja skincare. Terus nggak cocok jadinya mubadzir. Tahun ini mau uang pasti-pasti aja!.”
3. ”Ngopi atau jajan boba setiap hari.”
4. ”Pakai kartu kredit untuk hal konsumtif. Contohnya beli sesuatu yang lagi promo yang sebenarnya nggak terlalu butuh ☹.”
5. ”All you can eat setiap bulan.”
6. ”Beli barang karena sekadar pingin, padahal nggak butuh. Akhirnya cuma jadi pajangan di kamar.”
Baca juga: Emotional Spending, Ketika Belanja Jadi Pelarian Masalah
7. ”Impulsif beli tiket traveling. Jadinya aku akalin, delimit, dan skala prioritas. Kalau nggak gitu, aku nggak bisa!.”
8. ”Jajan kopi kekinian terlalu sering.”
9. ”Pilih naik Gocar/taxi padahal bisa naik Goride (motor), atau naik TransJakarta. Saking malas jalan kaki, wkwkwkwk.
10. “Bayar kartu kredit di nominal minimal ☹. Jadinya bunganya berbunga lagi, makin pusing.”
11. “Banyak jajan makanan di luar. Sadar, ternyata amsak sendiri itu mudah, lebih hemat, lebih sehat.”
12. “Ganti HP buat gaya doang!”
13. “Jajan, jajan, dan jajan. Suka nggak kontrol kalau lihat makanan-makanan yang promo.”
14. “Kalau marah atau ngambek sama suami, langsung pakai kartuk reditnya belanja!, sampai hilang rasa kesalnya.”
15. “Nggak punya sistem bujet buat setiap pos pengeluaran. Blassss aja gitu ngeluarin uang. Suka nggak sadar, ternyata pengeluaran buat jajan kopi terlalu besar. Harusnya bisa dihemat, huhuhu.”
-
Ada yang mau mengakui dosa-dosa keuangan yang belum dicantumkan di atas mungkin? :D
Baca juga: Ide Resolusi Keuangan Tahun Baru
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS