banner-detik
FINANCIAL WELLNESS

Jenis Reksa Dana yang Paling Tepat untuk Investasi Dana Pendidikan

author

?author?29 Oct 2019

Jenis Reksa Dana yang Paling Tepat untuk Investasi Dana Pendidikan

Ada yang masih bingung soal memilih produk reksa dana yang paling tepat untuk menyimpan dana pendidikan anak? Silakan simak penjelasan dari QM Financial berikut ini.

Reksa Dana Dana Pendidikan - Mommies Daily

Kira-kira lima tahun silam, saya mulai memberanikan diri menaruh sebagian uang saya di Reksa Dana Pasar Uang. Tak sampai empat tahun, karena satu hal, harus saya “bongkar” rekening reksa dana tersebut yang juga saya dedikasikan untuk dana darurat.

Baca juga: 5 Alasan Reksa Dana Cocok sebagai Pilihan Investasi Bagi Pemula

Setelah itu, saya tidak menutupnya, melainkan meneruskannya untuk menyimpan dana Pendidikan Jordy kuliah. Nah, masalahnya saya lupa nih, jenis reksa dana terakhir saya itu apa (tolong jangan ditiru). Makanya, wajib memastikan, jenis reksa dana yang akan saya lanjutkan, demi return atau imbal hasil pertahun yang  sesuai dengan tujuan investasi saya,

Karena itu saya minta keterangan soal reksa dana A-z dari QM Financial. Oh iya, disclaimer dulu, ya. QM Financial, adalah perusahaan penyedia literasi finanasila, dan tidak menjaul atau merekomendasikan produk, ya, mommies.

Yuk, langsung aja dibaca saksama tanya jawab MD dengan Wulan Anindyajati, QM Financial Trainer

1. Pengertian reksa dana, mbak?

Menurut UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 Pasal 1, Ayat (27):

“Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.”

Reksadana mudah diakses dan tidak memerlukan modal besar untuk mulai berinvestasi. Ditambah lagi, produk ini dikelola oleh manajer investasi yang profesional dan kompeten, sehingga saya tidak perlu repot memilih saham atau obligasi mana saja yang akan dibeli, juga tidak perlu report memantau pergerakan harga saham.

2. Ada berapa jenis reksa dana, yang beredar di pasaran?

Reksa dana terbagi ke dalam 4 jenis berdasarkan komposisi portfolionya dan risiko, yaitu:

Reksa Dana Saham

Reksa dana yang menempatkan minimal 80% pada instrument saham. Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka panjang dengan waktu 10 tahun atau lebih.

Reksa Dana Pendapatan Tetap / Obligasi

Reksa dana yang menempatkan minimal 80% pada instrument obligasi. Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka pendek dengan waktu antara 5 – 10 tahun.

Reksa Dana Campuran

Reksa dana yang menempatkan maksimal 79% pada instrument saham, obligasi dan deposito. Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka menengah antara 5-10 tahun.

Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana yang menempatkan 100% pada instrumen jangka pendek seperti obligasi dan deposito perbankan. Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka sangat pendek dengan waktu kurang dari 5 tahun.

3. Masing-masing jenis reksa dana tersebut, punya rata-rata imbal hasil berapa persen?

Reksa Dana Pasar Uang +/- 5%

Reksa Dana Pendapatan Tetap +/- 8%

Reksa Dana Campuran +/- 10%

Reksa Dana Saham +/- 13%

*imbal hasil per tahun

Baca juga: Strategi Reksa Dana Dana Pendidikan Anak

4. Sebelum memilih satu reksa dana, hal apa saja yang harus diketahui oleh mommies?

-Tentukan tujuan mommies apa? Produk harus melayani tujuan. Tentukan dulu tujuan finansial apa yang ingin kamu capai – berapa besaran dananya dan kapan target waktu pencapaiannya. Dengan memiliki tujuan finansial yang jelas, mommies akan terhindar dari godaan sabotase keuangan sendiri.

-Pilih produk berdasarkan jangka waktu. Umumnya reksadana dibagi menjadi empat jenis berdasarkan instrumen penempatannya: pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham. Setiap jenis reksadana memiliki potensi imbal hasil dan risikonya masing-masing. Semakin tinggi nilai imbal hasil yang diharapkan, semakin tinggi pula risikonya.

Untuk tujuan jangka pendek, kita perlu meminimalkan risiko. Sebaliknya, untuk tujuan jangka panjang, toleransi kita terhadap risiko lebih besar. Jika hasil investasi tidak sesuai yang diharapkan, masih ada waktu untuk mengejar.

-Pilih manajer investasi yang terpercaya

Setiap manajer investasi memiliki profil yang berbeda. Pelajari dengan saksama. Cari informasi sebanyak-banyaknya, bisa dari teman, kerabat, hasil googling dan sebagainya.

-Lakukan review berkala. Yang sering terlupa, kita secara rutin menginvestasikan dana, namun tidak melakukan review atau evaluasi atas performa reksa dana yang kita beli. Di awal, kita sudah sepakat bahwa produk harus melayani tujuan. Saat memilih produk, kita sudah menyesuaikan asumsi imbal hasil yang akan kita terima. Kita perlu mengecek apakah target imbal hasil ini tercapai. Lakukan review ini minimal setahun sekali ya. Kamu bisa minta agen penjual reksadana untuk memberikan rekap data pembelianmu dan membandingkannya dengan laporan bulanan account statement yang kamu terima.

5. Nah, dari sekian jenis reksa dana di nomor 2, untuk investasi dana pendidikan, disarankan menyimpan di jenis reksa dana apa, dan apa alasannya? (untuk jenjang SD, SMP, SMA & kuliah)

Dalam berinvestasi mempersiapkan dana pendidikan, sebaiknya mommies dapat menentukan target waktu dan perkiraan besaran dana yang dibutuhkan untuk setiap jenjang. Dari situ, kita dapat memperkirakan target imbal hasil yang dibutuhkan dalam setiap jenjang pendidikan, sehingga kita dapat menentukan jenis produk investasi yang sesuai, termasuk jenis reksa dana yang sesuai.

-

Nah, dari tanya jawab MD dengan Mbak Wulan Anindyajati sudah jelas, ya, mommies. Saya ambil dari contoh kasus saya. Usia Jordy kan sekarang 5 tahun, berarti dia akan kuliah kira-kira 12 tahun lagi. Ini artinya, reksa dana yang paling cocok untuk biaya pendidikan kuliah adalah Reksa Dana Saham.

Tinggal ikuti saja rumus dari Mbak Wulan jawaban-jawaban nomor empat. Dua elemen yang paling penting adalah tujuan kita investasi untuk apa, dan jangka waktunya.

Baca juga: Menyiapkan Dana Pendidikan untuk Anak Kedua

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan