banner-detik
PARENTING & KIDS

Tren Nge-prank Anak yang Sama Sekali Tidak Lucu

author

annisast05 Apr 2019

Tren Nge-prank Anak yang Sama Sekali Tidak Lucu

Sekali lagi seorang YouTubers dikritik karena berlebihan menjahili atau prank anak. Tren yang menurut saya sama sekali tidak lucu.

Saat April Mop kemarin, Cole dan Sav dari akun The LaBrant Fam yang diikuti oleh 8,7juta subscribers di YouTube, berbohong pada Everleigh (6 tahun) mereka akan membuang anjing peliharaannya. Everleigh terus menangis bahkan ketika Cole dan Sav sudah mengakui bahwa ini hanya untuk April Mop. Kritik pun mengalir, keduanya dianggap tidak manusiawi karena memperlakukan anak kecil seperti itu.

prank anak

Tahun lalu juga sempat ngetren “invisible prank” di mana seluruh anggota keluarga berpura-pura mereka tak bisa melihat satu orang anak. Si anak ini tentu histeris karena merasa benar-benar hilang.

Jujur awalnya saya juga sempat tertawa terutama ketika anaknya tidak sepanik itu (bukan video yang di bawah ini). Tapi ketika kemudian melihat anak di video lain (video di bawah) yang benar-benar panik sampai menangis meraung-raung bahkan setelah pranknya berakhir, duh kok nggak tega. :(

Masalahnya anak kan justru paling percaya pada kita ya, orangtua dan keluarganya. Jadi ketika dibohongi, rasanya pasti ada kepercayaan yang ternoda.

Biar aja dibilang lebay karena memang iya kok. Anak saya Xylo baru 4 tahun dan kalau dibecandain dia udah suka ngambek dengan “nggak lucu!” gitu. Kebayang kalau udah gede.

Reaksinya mungkin akan dua macam, marah dan menganggap tidak lucu serta nggak percaya lagi pada kita orangtuanya ATAU justru malah membalas karena menganggap prank itu hal yang wajar. Keduanya saya tidak mau sih.

Saya nggak suka prank, saya tidak setuju membuat orang panik dan takut sampai benar-benar sedih selama itu. Karena terus menerus berpikir kalau saya jadi korbannya, saya nggak pasti akan mangkel banget. Saya tidak mau dijahili sampai harus menangis-nangis maka saya tidak akan menjahili orang sampai ia menangis.

Saya nggak melihat alasan kuat apalagi manfaat untuk nge-prank anak demi konten sih. Dan itu keterlaluan, tidak lucu. Feelingnya kaya nonton slapstick gitu lho. Usaha banget pengen ketawa sampai yang dikerjain harus anak sendiri? :(

Jangankan prank ya, mengupload foto anak menangis saja saya tidak tega. Rasanya ada hak anak yang saya langgar kalau harus mengupload foto dia dalam kondisi tidak baik. Dalam kondisi baik pun saya SELALU meminta izin sebelum foto atau video.

Dan kasus prank semacam ini sampai pernah masuk ranah kepolisian. Pasangan YouTubers Heather dan Mike Martin sampai kehilangan hak asuh anak lho karena mereka nge-prank anak dengan memarahi sampai si anak menangis-nangis dan minta maaf. Si anak (yang merupakan anak kandung Mike) akhirnya dikembalikan pada ibu kandungnya.

Mommies bagaimana? Termasuk yang suka menjahili anak atau tidak?

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan