Masalah kesehatan mental masih mendapat stigma buruk dan sering diremehkan. New York jadi negara bagian pertama di Amerika yang mewajibkan kelas kesehatan mental sejak preschool.
Dilansir dari babble.com, peraturan ini baru diterapkan 1 Juli lalu. Isinya adalah kewajiban memasukkan pendidikan kesehatan mental sebagai bagian dari kurikulum kesehatan standar bagi semua pelajar dari preschool hingga SMA.
Menurut New York State Mental Health Advisory Council, kurikulum baru ini akan mulai diterapkan mulai musim gugur ini. Kelasnya akan digabung dengan kelas PE (Physical Education/Pendidikan Jasmani). Yang dipelajari adalah bagaimana cara mengidentifikasi sakit mental, bagaimana cara mencari pertolongan, dan bagaimana cara menolong teman yang benar.
Keren ya!
Pendidikan kesehatan mental ini jadi sangat urgent karena setengah dari orang yang sakit secara mental, mulai merasakan gejalanya sejak usia 14 tahun. Dan satu dari 5 orang Amerika hidup dengan masalah kesehatan mental.
Belum lagi akhir-akhir ini banyak sekali tragedi artis bunuh diri akibat depresi. Dari Chester Bennington ‘Linkin Park’ hingga Jonghyun ‘SHINee’.
(Baca: Saya Selamat dari Percobaan Bunuh Diri)
Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia juga sebetulnya darurat kesehatan mental. Apalagi Indonesia masih sangat kekurangan tenaga psikiater. Dilansir Tirto.id, Indonesia hanya punya 0.29 psikiater per 100ribu penduduk pada 2014. Artinya satu psikiater terlatih harus menangani 300-400ribu orang. Dari data Kementerian Kesehatan pun menyatakan psikiater di Indonesia hanya ada 800-an orang.
Padahal jumlah psikiater memiliki pengaruh besar pada kesehatan mental masyarakat. Seperti Malaysia dan Filipina yang punya jumlah psikiater lebih banyak dari Indonesia, tingkat bunuh dirinya pun lebih rendah.
Mungkin karena di Indonesia, masih ada stigma orang takut ke psikiater karena takut dianggap orang gila. Padahal kesehatan mental, sama seriusnya dengan kesehatan fisik dan butuh tenaga profesional untuk membantu penyembuhan.
Semoga Indonesia cepat menyusul ya. Mulai dari diri kita sendiri dulu, kalau memang merasa sakit mental atau ada orang di sekeliling kita yang terlihat seperti sakit mental, jangan dibiarkan! Datang ke rumah sakit, temui psikiater, bisa pakai BPJS juga lho! Jangan remehkan kesehatan mental!
(Baca: Ini yang Harus Kita Pelajari dari Marak Kasus Anak Bunuh Diri)