Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tantangan Punya Suami yang Usianya Lebih Muda
Ini dia tantangan kalau punya suami yang usianya lebih muda dari istrinya!
“Ibu, umur ibu berapa sih, sekarang?”
“Hahaha, kenapa Mas Bumi?”
“Ibu itu usianya lebih tua dari bapak, ya?”
“Iya, beda beberapa bulan aja, kok.”
Duuuuileeeh, anak saya ini denger dari mana, sih, usia ibunya ini lebih tua dari bapaknya? Sampai saat ulang tahun saya kemarin melontarkan pertanyaan ini.
Hahahaa, iya. Usia saya memang lebih tua dari Pak Suami, tapi hanya selang beberapa bulan, kok. Kalau kami sedang jalan berdampingan, juga nggak akan kelihatan. Malah, bisa jadi orang lain yang mengira kalau saya ini adiknya Pak Suami *ngayal mode on.
Jauh sebelum menikah, mama saya juga sempat ngomong, “Kalau cari suami itu lebih baik yang usianya di atas kita, setidaknya 3 atau 5 tahun. Perempuan itu cepet terlihat tua, lho….” Yah, tapi yang namanya jodoh kan, ya? Meskipun mama saya sudah berpesan demikian ke tiga anak perempuannya, kenyataannya kedua anaknya punya suami yang usianya lebih muda, hihihi.
Menurut saya, masalah perbedaan usia, di mana usia istri lebih muda dari suami, sebenarnya bukanlah jurang pemisah. Toh, semua pernikahan, mau usia suaminya jauh lebih tua dibandingkan istrinya, tetap rawan konflik bukan? Tapi…. berdasarkan obrolan, dan mencari tahu pengalaman teman dan kenalan yang punya suami yang usianya lebih muda, termasuk baca beberapa artikel, punya suami yang usianya lebih muda memang punya tantangan tersendiri.
Wajib jaga penampilan
Eh, sebenarnya mau usia suami lebih muda atau lebih tua dari istri, sebenarnya sih, menjaga penampilan itu wajib dilakukan, ya. Apalagi kalau dari kaca mata agama, seorang istri itu memang idealnya bersolek hanya untuk suaminya. Tujuannya, ya, apa lagi kalau bukan untuk membuat suami tetap tertarik dengan kita? Biar matanya nggak kelayapan, gitu :D
Jadi ingat pernah membaca berita yang menuliskan kalau Pamela Anderson demi menjaga penampilan, dan tetap menarik di mata sang suami, Stefen Dorf yang berusia 6 tahun lebih muda sempat melakukan operasi plastik sekalipun untuk mengencangkan pipi dan payudaranya.
Seiring usia yang kian pertambah, mai nggak mau perubahan fisik juga terjadi. Makanya, sesibuk apapun ngurus pekerjaan kantor dan domestik, penampilan wajib dijaga. Aspek yang perlu diperhatikan tentu saja banyak. Misalnya, nih, jangan terlihat kucel depan suami, kalau perlu selalu wangi. Termasuk menjaga postur tubuh, dengan menjaga berat badan yang seimbang agar selalu terlihat bugar *kemudian langsung cari timbangan badan*
Kurang dewasa
Banyak yang bilang, kalau punya suami yang usianya jauh di bawah kita, istri perlu belajar dan mambantu sang suami memasuki fase pendewasaan dirinya. Jadi, harus banyak memaklumi. Tapi, kalau dipikir-pikir, usia nggak selalu menjamin kedewasaan seseorang, kok. Apalagi kalau ingat ada pepatah yang bilang, "boys will be boys". Artinya, berapa pun usia pria, sikapnya akan selalu seperti kanak-kanak. Berdasarkan pengalaman pribadi, berhubung usia saya dan suami jaraknya nggak terlalu siginifikan, hal ini sih nggak terasa, ya? Malah, sebenarnya bisa dibilang, suami punya pemikiran yang jauh lebih matang.
Berhadapan dengan stigma masyarakat
Nah, setuju nggak kalau saya bilang salah satu tantangan punya suami yang usianya lebih muda, kita berisiko mendapatkan tatapan miring dari orang lain? Yah, semacam jadi sasaran empuk orang julid, gitu, deh. Sering kali, pernikahan dengan usia suami yang lebih muda akan berujung dengan angapan yang kurang baik. Misalnya, ketika kondisi sang perempuan sudah lebih mapan, pihak laki-laki bisa saja dianggap benalu. Kondisi ini memang nggak terlepas karena budaya kita masih mengaggap kalau yang paling ideal itu suami lebih tua daripada istri.
Masalah seksual
Satu lagi, nih, masalah penting yang jadi tantangan perempuan yang punya suami usianya jauh lebih muda. Harus bisa mengimbangi dan memenuhui kehidupan seksual suami dengan baik. Usia suami yang jauh lebih mudah, tentu saja akan berpengaruh pada gairahnya yang lebih besar. Artinya, aktivitas seksual mereka tentu saja akan jauh lebih aktif ketimang suami yang usianya jauh lebih matang. Dengan begitu, seorang istri tentu saja perlu mengimbangi hasrat seksual suami sehingga bisa membuat pernikahan lebih menyenangkan.
Umh, ada yang mau menambahkan tantangan lainnya nggak?
Share Article
COMMENTS