Saat masa menyapih tiba, yang susah banget melaksanakannya ada dua pihak: bisa si ibu atau si anak. Nah, kalau mommies masuk kategori yang mana?
Menjadi ibu itu memang banyak banget momen-momen yang kerap membuat deg-degan :D. Mulai dari produksi ASI seret, anak susah makan, anak sakit sampai urusan menyapih. Seperti yang sudah saya tulis di atas, urusa menyapih menjadi susah nggak melulu karena si bayi yang nggak mau lepas dari urusan menyusu, namun juga si ibu yang seringkali merasa nggak tega :D.
Pada dasarnya sih Metode menyapih ini, memang sangat beragam, ada ibu yang menunggu sampai si anak siap dengan sendirinya, namun ada juga modelan ibu yang mencari berbagai macam cara agar anak mau disapih. Yang penting, ibu harus ingat sih, menyapih ini bukan berarti kita menjauhkan diri dari anak kita lho! Semata-mata karena memang sudah lewat dari kurun waktu yang disarankan dunia medis, yaitu 2 tahun. Itu aja kok!
Berhubung urusan menyapih ini nggak selalu berjalan dengan mulus, nggak jarang kita suka mencari ide dari sesama ibu, gimana trik agar urusan menyapih lancar. Makanya, beberapa waktu lalu saya coba bertanya pada komunitas Mommies Daily. Siapa tahu ada mommies yang mendapat pencerahan kan :D. Eh, tapi tetap harus memastikan itu aman untuk kesehatan si kecil ya....
1. “Sebenernya, sih, pengalaman gue menyapih sepertinya nggak bagus... Soalnya nyapih paksa. Kasih obat merah di payudara. Ngaku sama anak kalau payudara lagi sakit, luka. Anaknya iba.... Sampe mau dikasih dikasih UHT. Giliran malam, dia minta nyusu langsung dan main buka baju gue, eh, obat merahnya udah hilang. Trus bilang, "Enen ibu udah nggak sakitkan?" dengan sigap gue cari 1001 alasan, dan anaknya alhamdulillah nggak rewel. Prosesnya termasuk nggak lama, sih. Oh ya, waktu itu anak gue usianya 2 tahun 3 bulan.” @adisty_titania
2. “Pengalaman menyapih saat anak pertama saya lumayan nggak terlalu drama. Saya dan suami sepakat mendekor rumah dengan balon-balon dan beli kue kecil saat ulang tahun kedua, meskipun kami tidak mengundang siapa-siapa. Tujuannya supaya anak saya tahu kalo usianya sudah bertambah dan dia merasa seperti ada pesta ulang tahun. Kami terus-terusan bilang kalo dia mau ulang tahun kedua yang artinya sudah nggak boleh nenen lagi karena sudah makin besar. Tiga hari pertama sempat nangis-nangis minta ASI. Saya alihkan ke susu UHT. Hari keempat kami sukses membuat dia nggak minta ASI lagi, tapi entah kenapa malah saya yang sesenggukan di dapur.” @hersantis
3. “Izz anak pertama gue, lepas ASI di usia 2 tahun. Nggak ada trik yang khusus banget, dikurangi aja jatah nenennya pelan-pelan. Jadi cuma malam pas mau tidur aja, sih. Kalau pagi atau siang gue alihkan ke makanan atau susu UHT. Nggak pakai pahit-pahitan.” - Winda Yuliani
4. “Pengalaman "menyapih" anak itu penuh dengan drama. Anak saya sampai 1 minggu beradaptasi lepas menyusui. Setiap malam nangis, mewek saya kalau ngelihatnya. Jadi ada perasaan "benci" sama mamanya. Hahahhaha. Jadi, anak saya yang lengket setiap hari dengan saya tiba-tiba menjauh. Dan lebih dekat dengan bapaknya. Perjuangan memang untuk tahan emosi tidak memberi ASI lagi. Dan harus konsisten. Setelah lewat 1 minggu teguh pendirian tidak memberi ASI, anak saya kemudian bisa beradaptasi. Anak saya 2 tahun menerima ASI. Selama beradaptasi, si anak tidur dengan bapaknya. Dan bapaknya yang telah menjadi penenangnya selama 1 minggu. Kami melakukan banyak kegiatan bermain, agak si anak lupa untuk "nen".” @corygrecia
5.“Pengalaman menyapih sempat drama 2 hari karena "maksa" tapi yang ada malah anak stress ibu juga stress. Akhirnya beri waktu sedikit untuk menyiapkan diri, terus sounding with love sampai akhirnya anaknya lepas sendiri dan beralih ke UHT.” @halfarockstarmom
6. “Menyusui sampe 2.5 dilanjut WWL (Weaning With Love), kemarin bonusnya menyapih tanpa drama hihi... Alhamdulilah di kala mau bobo mintanya “obok-obok” atau nenen tapi dibilangin bobonya peluk aja kalo mau nenen ini minumnya disedot (sambil sedia botol minum yang dilengkapi sedotan). Kalau bangun malam sodorin botol, alhamdulilah tanpa drama.” @larasitta
7. “Aleya paling nggak mau kalau pas mau nenen ada infus. Pas gue sempat dirawat dan masih menyusui, Aleya nanya kenapa diinfus, gue jawab sakit. Kalau udah pingin banget nenen, infus gue tutupin bantal atau gue umpetin di belakang badan. Itu aja dia masih takut-takut liatnya. Sejak itu pas mau nyapih gue bilang gue lagi sakit, jadi nggak bisa nenen lagi. Sehari, dua hari masih nagih, cuma gue kasih sekali aja, lama-lama lupa.” Viny Mestika Angelia
8. “Anak saya yang pertama disapih umur 10 bln karena saya hamil anak kedua, sedih dan stress banget karena dramanya dua bulan nangis teriak-teriak terus setiap malam. Karena saya olesin kopi pahit, karena menangis terus saya peluk sampai dia tertidur dan sekarang umur hampir 6 tahun kalau mau tidur masih pelukan dengan bundanya. Kalau adiknya umur 1 tahun, disapih nggak masalah karena dari umur 8 bulan sudah campur minum sufor.” @bundanya_2n
Aaah, mata saya jadi berkaca-kaca baca kerjasama ibu, si kecil dan ayahnya. Menyapih hampir sama menantangnya dengan menyusui, ya, mommies.
Baca juga:
My Extended Breastfeeding Story