Ditulis oleh: Lariza Puteri
Kata orang, jangan pernah melewatkan setiap perkembangan anak. Memang benar, milestone yang dialami anak tak pernah terulang kembali. Ini dia milestone bayi usia 0 - 12 bulan.
Dulu, saya sering sekali merasa panik saat ada beberapa teman yang share ‘pencapaian’ anak seumuran anak saya di media sosial. Sebab, kadangkala, saat anak teman saya sudah bisa tengkurap, kenyataannya, Dhia belum bisa sesempurna itu. Padahal usianya sama! Ini baru tengkurap, ada banyak lagi ‘pencapaian’ yang rasanya sering membuat saya panik dan buru-buru mau melatih Dhia.
Tapi ternyata, perkembangan setiap anak itu berbeda. Namun, saya memang harus tahu perkembangan bayi secara umum pada usia-usia tertentu. Hal ini dikenal dengan nama milestone yang dibagi menjadi berikut:
*Image dari cdn2.momjunction.com
0-3 bulan
Saya pikir di tiga bulan pertama, bayi cuma bisa tidur saja. :D Ternyata, usia satu bulan bayi sudah mulai bisa menoleh ke kanan dan ke kiri. Selanjutnya ketika berusia dua bulan, bayi mulai bisa mengangkat kepala ketika ditengkurapkan. Dan di usia tiga bulan, bayi mulai bisa menggenggam benda dan memasukkannya ke mulut. Maka jangan heran bila bayi sering memasukkan apapun ke mulutnya. Saya selalu memastikan bahwa benda yang dipegang bayi dalam keadaan bersih. Dulu, saya sempat melarang anak pertama saya memasukkan mainan ke mulut, karena tidak tahu kalau hal ini bagian dari perkembangannya. Jangan ditiru, ya :D
4-6 bulan
Memasuki usia 4 bulan, bayi mulai bisa tengkurap tanpa bantuan. Kemudian mulai meraih mainan dan merespon suara, di usia 5 bulan. Saat ini biasanya bayi akan mulai menoleh saat mendengar suara di sekitarnya. Sementara setelah berusia 6 bulan, bayi mulai bisa duduk dengan bantuan, berguling dan berceloteh. Rasanya di usia ini Dhia sangat menggemaskan. Karena ia sudah bisa berteriak, bergumam atau bubling dan bahkan mulai mengonsumsi MPASI. Mulutnya yang manyun saat berusaha menelan makanan padat begitu menggemaskan! Hahaha. Untuk meringankan tugas menyiapkan MPASI, jangan lupakan 6 langkah menyiapkan MPASI yang periu dilakukan.
7-9 bulan
Di usia ini, bayi mulai belajar merangkak (nah saya sempat tuh terbawa polemik mengenai apakah merangkak memang tahapan yang wajib dilalui si kecil), ia juga akan merespon ekspresi kita. Saat saya menggoda Dhia dengan tertawa, maka ia akan ikut tertawa. Di sinilah momen kita untuk mengajak anak bercanda. Selanjutnya, di usia 8 bulan, bayi mulai duduk sendiri tanpa bantuan. Namun, harus tetap diawasi, ya. Sampai di usia 9 bulan, bayi mulai belajar merangkak, merespon saat dipanggil namanya dan mulai gelisah saat berada di tengah orang asing. Dulu, saya sempat bingung kenapa Dhia rewel sekali saat saya ajak ke luar rumah dan bertemu orang banyak.
10-12 bulan
Di usia 10 bulan, bayi mulai bisa berdiri dengan berpegangan. Bayi juga sudah mulai bisa dadah-dadah. Saya ingat sekali Dhia senang sekali kiss bye saat ada yang mengajaknya dadah. Sementara di usia 11 bulan, bayi mulai bisa berjalan dengan dituntun, dan ia juga mulai bisa memanggil mama papa. Bagi yang menyebut dirinya ibu, harus lebih bersabar, ya. Karena bayi biasanya memang akan lebih mudah menyebut kata dengan akhiran huruf A. Saya sempat jealous ketika anak teman saya sudah bisa memanggi mama. Sementara Dhia belum bisa memanggil saya ibu, padahal mereka seumuran, hahaha. Selanjutnya di usia 12 bulan, bayi sudah mulai berjalan tanpa bantuan, dan mulai meniru ucapan kita.
Tahap perkembangan tersebut sangat mungkin dialami berbeda-beda oleh setiap anak. Semua tergantung pada stimulasi yang kita berikan. Tapi kalau dirasa ada yang terlalu lambat, konsultasi pada dokter tumbuh kembang anak sangat disarankan. Sekarang, saya tidak sabar mendengar Gia, anak kedua saya, bisa manggil saya ibu, padahal usianya baru 4 bulan :D