banner-detik
PARENTING & KIDS

Apakah Tahap Merangkak Harus Dilalui?

author

cahyu0308 Sep 2014

Apakah Tahap Merangkak Harus Dilalui?

photo

Sekarang ini banyak sekali perdebatan di antara para pakar kesehatan anak, psikolog anak, dan para orang tua mengenai apakah tahap merangkak itu penting untuk dilalui atau tidak. Ada pihak yang mengatakan bahwa tahap merangkak itu penting untuk dilalui sebelum anak mulai berjalan karena bagus untuk kognitif dan motorik anak, sebaliknya ada pihak yang mengatakan bahwa tidak masalah jika tahap merangkak dilompati dan anak langsung berjalan karena tidak ada bukti yang menunjukkan adanya masalah apabila tahap merangkak dilompati.

Dari berbagai artikel yang telah saya baca, saya belum mendapatkan jawaban yang pasti karena setiap artikel kukuh memberikan pandangannya masing-masing mengenai masalah merangkak ini. Namun, secara pribadi saya lebih condong untuk mendukung anak agar merangkak terlebih dahulu sebelum lancar berjalan. Saya yakin setiap tahap dan kemampuan anak itu memiliki manfaatnya masing-masing, lagipula dari berbagai artikel yang telah saya baca tersebut, belum ada yang menyebutkan manfaat positif dari tidak merangkak sedangkan manfaat positif dari merangkak banyak sekali. Selain itu, beberapa artikel menyebutkan kerugian dari tidak merangkak sedangkan belum ada yang menyebutkan kerugian dari merangkak. Jadi, lebih baik kita melakukan hal yang banyak manfaatnya kan?

Banyak dokter dan terapis anak yang sepakat bahwa orangtua harus mendorong anaknya untuk merangkak walaupun hanya sebentar. Mengapa? Sebab bukti menunjukkan bahwa merangkak memiliki peranan yang penting dalam perkembangan anak, khususnya dalam hal kekuatan, keseimbangan, keselarasan tulang belakang, kemampuan visual-spasial, dan kemampuan sosial-emosional.

Menurut terapis Anne H Zachry, merangkak memiliki peranan yang sangat besar dalam perkembangan motoris anak. Ketika merangkak, anak harus menggunakan kaki dan lengannya untuk mengangkat tubuhnya dari lantai. Selagi melawan gravitasi dengan bergerak, otot pada tubuh, bahu, lengan, kaki, dan tangan anak menjadi semakin kuat. Merangkak juga berperan dalam membentuk lengkungan pada tulang belakang, yang penting untuk fungsi tulang belakang pada masa mendatang.

Merangkak juga dapat mengembangkan kemampuan visual. Simak penjelasannya di halaman berikut!

crawling

Ketika merangkak dari satu tempat ke tempat lain, seringkali anak menggunakan pandangan jarak jauhnya untuk melihat ke depan dan tujuannya, kemudian bayi akan melihat ke tangannya untuk mengatur fokus matanya. Penyesuaian ini bagus untuk melatih otot mata dan meningkatkan penglihatan binokular, yaitu kemampuan untuk menggunakan kedua mata secara bersamaan yang berguna untuk membaca dan menulis.

Dalam kaitannya dengan perkembangan sosial-emosional, ketika anak mulai bergerak secara independen, ia memiliki kebebasan untuk menentukan tujuannya dan kesempatan untuk berhasil atau gagal dalam meraih tujuannya tersebut juga semakin banyak. Menetapkan tujuan dan keberhasilan/kegagalan dalam mencapainya, menumbuhkan rasa otonomi dan kepercayaan pada diri anak.

Selain itu, merangkak juga meningkatkan integrasi cross-lateral karena saat merangkak, sisi kanan dan kiri tubuh harus bekerja secara bersamaan.

Antara pihak yang mementingkan tahap merangkak dan tidak, ternyata ada satu persamaan pendapat, yaitu pentingnya tummy time (a.k.a tengkurap). Dengan banyaknya kasus Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), banyak ibu yang takut untuk menidurkan bayinya secara tengkurap, ketika mereka mecobanya bayi akan menangis karena tidak terbiasa sehingga para ibu tersebut akan menghentikan eksperimennya dengan alasan tidak mau memaksa sang anak. Padahal, tahun 2000 banyak organisasi SIDS di Amerika yang menambahkan istilah “Tummy to Play” dalam slogan “Back to Sleep” mereka karena semakin meningkatnya kasus kepala datar dan anak yang perkembangan motorisnya terlambat.

Bagaimana merangsang anak agar merangkak? Lihat di halaman selanjutnya, ya!

IMG_0856

Banyak anak yang tidak merangkak karena tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya. Sehingga orang tua sebaiknya memberikan “tummy time” setiap harinya, untuk memberi kesempatan mereka berlatih, dengan pengawasan tentunya.

Untuk merangsang anak agar merangkak, simak kiatnya ya:

  • Contohkan cara merangkak pada anak. Mungkin anak akan terangsang dan ingin mencobanya
  • Gulung handuk atau selimut tipis kemudian taruh di bawah perut bayi untuk menopang tubuhnya. Ketika bayi sudah berada dalam posisi siap dengan bertumpu pada tangan dan lututnya, pandu gerakan anak dengan mengayunkannya ke depan dan belakang. Terkadang sikap tersebut akan memicu gerakan merangkak
  • Letakkan tangan di belakang kaki anak ketika mereka dalam posisi merangkak sebagai landasan anak untuk mendorong kakinya untuk merangkak, atau orang tua juga dapat memberikan sedikit dorongan pada kaki anak untuk membantunya bergerak maju
  • Ketika bayi dalam posisi merangkak, duduk di depan anak dengan memasang muka lucu atau taruh mainan kesukaannya di depannya agar ia tertarik untuk maju
  • Terakhir, yang perlu diingat adalah jangan paksa anak untuk mencapai tahap perkembangan tertentu secara terburu-buru, khususnya berjalan.

    Jadi, Mommies termasuk pihak yang mementingkan merangkak atau tidak nih?

     

    PAGES:

    Share Article

    author

    cahyu03

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan