Entah siapa yang memulai, tubuh yang kurus menjadi tujuan utama dan dianggap keren! Padahal kurus tidak selalu sehat.
Dan, semakin berasa karena banyak media maupun iklan yang seolah memberikan tempat untuk pendapat seperti ini. Mulailah bertebaran metode diet yang sederhana untuk dijalani (contoh, diet on plate) atau diet yang cukup ketat dengan berbagai aturan (misalnya, diet mayo). Tak hanya diet, bagi mereka yang ingin kurus secara instan maka tersedia beragam obat diet, mulai dari pil hingga minuman seperti teh atau suplemen. Untuk satu hal yaitu menjadi kurus, banyak orang rela menempuh jalur apapun.
Gambar dari Genius Beauty
IMHO, mungkin pada awalnya kita berencana memiliki ukuran tubuh yang ideal. Nggak salah sih, karena ukuran tubuh ideal ini pasti membuat kita nyaman dan merasa enak dilihat, iya nggak? Masalahnya, nggak jarang tubuh ideal versi kita pada akhirnya kebablasan menjadi tubuh yang kurus. Padahal, tidak semua manusia cocok lho dengan tubuh kurus. Contohnya, seseorang dengan tinggi badan 145 sentimeter akan cocok ketika ia memiliki berat badan 48 kilogram. Lah, kalau 45 kilogram itu ‘diaplikasikan’ ke saya yang memiliki tinggi 165 centimeter, bakalan membuat saya seperti tiang berjalan, saking kurusnya. Satu hal yang wajib kita ingat bahwa bahwa tubuh yang sehat tidak selalu identik dengan tubuh yang kurus, namun tubuh akan menjadi ideal ketika kita menjalani pola hidup sehat.
Saya sendiri berusaha untuk menanamkan dalam pikiran saya mengenai tujuan utama saya yaitu memiliki tubuh yang sehat. Jadi, daripada bolak-balik lihat angka di timbangan, mendingan saya melihat perkembangan kekuatan tubuh saat berolahraga dalam beberapa waktu. Salah satunya dengan terus mengingat motivasi utama saya berolahraga. Jangan sampai demi tubuh yang kurus, kita rela mengeliminasi jadwal makan kita. Padahal, jadwal makan yang benar itu terdiri dari tiga kali makan berat, serta satu hingga dua kali snacktime supaya tubuh tidak kekurangan energi.
Maka tidak aneh, ketika kita berhasil kurus dengan cara yang instan, hasilnya tidak akan lama. Dalam beberapa waktu kemudian berat badan kita pasti akan kembali naik. Hal ini disebabkan tubuh kita yang tidak dilatih untuk menyesuaikan diri hingga menjadi ideal. Padahal, jika tubuh kita dilatih melalui olahraga dan makanan sehat, maka akan lebih mudah bagi tubuh untuk mengenali di mana kisaran ideal angka timbangan kita. Bukan hanya timbangan, saat tubuh telah biasa menjalani gaya hidup sehat, maka bentuknya pun akan selalu terjaga. Dan jika kita telah terbiasa menjalani gaya hidup sehat, tubuh kita akan memberikan sinyal-sinyal tertentu ketika kita keluar dari zona gaya hidup sehat. Umumnya, sinyal ini akan memberikan ketidaknyamanan dan memaksa kita untuk kembali menjalani pola hidup sehat yang telah kita anut.
Andai kita mau menyadari, bahwa sehat adalah yang utama maka kita tidak akan merasa jenuh ataupun terpaksa saat menerapkan gaya hidup sehat. Karena kita akan sadar bahwa ketika kita mengonsumsi makanan sehat, maka tidak ada kelebihan berat badan ataupun fase obesitas yang akan menghampiri diri kita. Pun saat kita memilih untuk rutin berolahraga, dijamin tubuh kita tidak akan melar secara berlebihan. Justru kita akan mendapatkan tubuh yang kuat dan enjoy saat beraktivitas. Bonusnya, tentu saja bentuk tubuh yang bagus dan ukuran pakaian yang selalu terjaga. Sayangnya, kita terlalu mengejar “badan yang kurus” sehingga kita lupa untuk selalu menjaga kesehatan tubuh kita.
Toh, tubuh yang kurus tidak menjamin akan sehat selamanya dan belum tentu enak untuk dilihat. Setuju ya, Mommies!