banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Diet Mayo: Dari Review Sampai Resep!

author

irasistible23 Apr 2014

Diet Mayo: Dari Review Sampai Resep!

Eat Less Salt*Gambar dari sini

Turun 5 kg dalam 13 Hari, why not?

Belakangan ini, di timeline instagram saya sedang heboh dengan diet mayo. Beberapa teman pun asyik mencoba berdiet dengan metode ini. Ada yang menyiapkan makanannya sendiri, ada pula yang ikut katering diet yang khusus menyediakan makanan untuk diet mayo. Rata-rata tergiur dengan klaimnya yang bilang “berat badan akan turun 3-10kg dalam 13 hari”. Wuiihhhh….

Saya pun jadi penasaran. Apa sih diet mayo itu? Lalu saya minta juklaknya pada teman yang sedang menjalani diet ini dengan khusyuk. Setelah saya baca, ya ampun, ternyata saya sudah pernah dapat juklak diet ini beberapa tahun lalu.

Saat itu, saya sedang frustrasi dengan berat badan paska-melahirkan yang nggak turun-turun hahaha… Tapi karena menunya ayam kukus, telur rebus, dll dsb, tanpa garam, tanpa bumbu-bumbu, nyali saya langsung ciut. Gimana rasanya coba makan kukus-kukusan dan rebus-rebusan, tanpa garam maupun bumbu? Hueekkk…

Makanya saya heran, kok sekarang diet ini ngetren lagi? Karena penasaran, saya pun iseng mengintip beberapa akun katering diet di instagram. Menu-menu yang mereka sajikan ternyata jauh dari menu menggelikan yang pernah ada di benak saya, lho.

Ayam tak hanya dikukus, tapi juga dipanggang atau ditumis dengan sedikit olive oil. Begitu juga dengan telur dan daging. Bahkan mereka memasukkan sedikit karbohidrat sehat seperti kentang dan ubi dalam menu makan siang. Agak berbeda dengan menu diet mayo yang pertama kali saya dapatkan dulu.

Wah, saya pun jadi tertarik ikutan. Awalnya, saya sempat ingin ikutan katering diet mayo yang sedang naik daun. Tapi setelah saya tanya beberapa teman yang ikut katering, mereka menyarankan saya untuk masak sendiri. “Rasanya tetap hambar kok Ra, namanya juga nggak pakai garam. Apalagi lo suka masak, jadi mending bikin sendiri aja lah,” kata teman saya. Benar juga ya. Irit pula kan kalo masak sendiri hehehe #makirit

Setelah dijalani, ternyata enak-enak saja kok diet mayo ini. Memang sih, di hari 1 dan 2, saya lemas luar biasa karena masih beradaptasi. Bahkan di hari ke-2 saya sempat cheating minum susu UHT coklat karena nyaris pingsan. Tapi sesudah itu, semua Alhamdulillah bisa saya jalani dengan baik-baik saja.

Hasilnya, bobot saya turun sekitar 4-5 kilogram setelah 13 hari berdiet. Lingkar pinggang saya pun turun 5cm. Lumayan banget yaaa...

Selanjutnya: Apa saja yang harus dilakukan saat melakukan diet mayo? >>

Buat yang tertarik diet mayo, mungkin beberapa kiat di bawah ini bisa diperhatikan dan dipraktikkan ya. Ingat, ini semua berdasarkan pengalaman pribadi saya. Jadi tiap-tiap orang mungkin akan mengalami hal yang berbeda, oke?

  • Preparation is the key
  • Beberapa hari sebelum hari H, saya mulai riset di internet tentang menu makanan tanpa garam. Lalu saya menyusun timetable apa-apa saja yang akan saya masak selama 13 hari itu.

    menu1 menu2 menu3

    Sehari sebelum diet dimulai, saya berbelanja ke supermarket dan pasar, untuk membuat stok ayam, daging, telur, sayur, buah dan bumbu-bumbu. Sehingga saya tidak perlu repot bolak-balik ke pasar/supermarket untuk membeli bahan. Apalagi, diet ini kan hanya 13 hari. Jadi harusnya sih, mempersiapkan menu dan bahan-bahannya nggak akan terlalu sulit ya.

  • Buatlah stok makanan
  • Saya terbiasa memasak sekaligus 2 porsi untuk jenis makanan daging dan ayam. Jadi, lumayan ya, hemat tenaga dan gas. Kenapa hanya dua porsi? Supaya nggak bosan. Kalo memasak sekaligus 4 porsi, misalnya, kayaknya bakal bosan banget deh makan 4 kali menu yang sama dalam rentang 13 hari. Jadi 1 porsi untuk langsung dimakan, 1 porsi lagi disimpan dalam freezer.

  • Be creative
  • Meski saya sudah bikin riset menu dan menyiapkan bahan-bahan, saya tetap saja kecolongan beberapa kali. Misalnya, mau masak Soto Bandung, eh ternyata nggak punya jahe dan serai. Di last minute, saya banting setir memasak dengan bahan-bahan yang ada, eh ternyata enak lho! Exceed expectation banget deh :)

    Terus, nggak usah terlalu berpatokan pada juklak 100%. Untuk guideline makanan sih oke, tapi metode memasak kan bisa divariasikan. Saya juga menggunakan sedikit minyak untuk tumis atau menggoreng, tapi saya memilih olive oil dan coconut oil yang sehat. Oh ya, wajan antilengket adalah penyelamat sejati karena kita bisa menggoreng/menumis tanpa menggunakan minyak.

    Untuk sarapan pun, saya tidak mengikuti juklak diet mayo. Saya terbiasa makan buah untuk sarapan dan tidak suka minum kopi maupun teh. Jadi saya pun melanjutkan kebiasaan itu selama diet. Alhamdulillah lancar. Dan masalah sembelit yang katanya sering dialami peserta diet mayo, tidak saya alami tuh.

  • Jangan pelit bumbu
  • Untuk menutupi rasa hambar karena masakan tidak menggunakan garam dan gula, saya royal sekali menggunakan bumbu. Bawang-bawangan, ketumbar, cabe bubuk, lada, paprika, jahe, daun salam, jeruk nipis, pokoknya semua saya pakai. Tentunya sesuai dengan jenis masakannya ya.

    Sesuaikan juga bumbu-bumbu dengan selera Mommies. Saya kan lebih suka masakan yang pedas dan sedikit asam, jadi saya banyak menggunakan cabe dan jeruk nipis. Bahkan saya membuat dabu-dabu dan saus salsa sendiri yang pedas, asam dan segar. Lumayan untuk teman makan sehari-hari.

  • Banyak minum air putih
  • Ini sudah ditulis dalam juklaknya ya. Tapi menurut saya memang penting banget sih. Sebab, diet mayo alias diet tanpa garam ini membuat kita mudah berkeringat dan buang air kecil. Seperti diketahui, garam adalah zat yang mengikat air dan lemak. Selama 13 hari makan menu tanpa garam, air di dalam tubuh pun cepat luruh. Jadi no wonder kita harus minum banyak supaya tidak cepat dehidrasi.

    Selanjutnya: Setelah diet mayo berat badan bisa naik lagi?

    Kalau saya coba analisa sih, nggak heran banyak orang yang berat badannya turun cukup fantastis akibat diet ini. Wong selain tanpa garam, dalam sehari, diet ini hanya memberikan sekitar 1000 kalori/hari saja ke tubuh kita, bahkan kurang. Ya cepat turun lah ya berat badannya.

    Terus, jangan tergiur dengan iming-iming diet mayo yang mengklaim “berat badan dijamin tidak akan naik lagi setelah diet selesai.” Secara logika, ini nggak benar. Liposuction aja kalo pola makan kita tidak dijaga, sehabis operasi, dijamin kita bakal balik lagi ke berat badan lama, ya nggak?

    Apalagi, banyak teman saya yang mengalami hal itu. Setelah turun 7 kg pascadiet mayo, seorang teman saya langsung balas dendam dengan makan tak terbatas. Alhasil, hanya dalam tempo beberapa bulan saja, beratnya pun sudah kembali ke posisi semula.

    Intinya sih, pengendalian diri ya. Kalo udah lulus diet, entah itu diet mayo atau diet apapun, jangan cepat berpuas diri. Kalo ingin badan tetap singset, ya perhatikan apa yang dimakan. Jangan balas dendam langsung makan 7 piring setelah diet mayonya selesai ya Mommies! :)

    Anyway, saya sertakan juga beberapa resep hasil mengarang bebas saat diet mayo kemarin. Menurut teman-teman saya sih, lumayan enak padahal nggak pakai garam lho.

    menumenukompilasi

    Selanjutnya: Resep yang bisa dipakai selama melakukan diet mayo >>

     IMG-20140422-WA0014*Menu terakhir saya saat Diet Mayo

    Ayam “Goreng”

    Bahan:

    2 buah paha ayam (lebih enak paha ayam karena lebih juicy. Dada ayam rasanya hambar banget kalo dimasak tanpa garam)

    5 siung bawang merah, iris halus

    3 siung bawang putih, iris halus

    1 sdm ketumbar bubuk

    1sdt kunyit bubuk

    lada dan cabe bubuk sesuai selera

    Cara membuat:

    Buang kulit dan lemak ayam, cuci hingga bersih.

    Masukkan ayam dan bumbu-bumbu ke dalam wajan. Beri air sedikit, ungkep selama 15 menit hingga empuk.

    Panggang ayam hingga matang. Lebih enak disajikan dengan sambal dabu-dabu.

    Sambal Dabu-dabu

    Bahan:

    1 buah tomat, buang bijinya, potong kotak-kotak

    5 siung bawang merah, iris halus

    5 buah cabe rawit (atau lebih), iris-iris

    3 buah cabe keriting, iris-iris

    2 buah jeruk nipis, ambil airnya.

    Cara membuat:

    Campur semua bahan, diamkan selama beberapa saat sebelum disajikan.

    Oven baked beef with onion and garlic

    Bahan:

    300 gram daging sapi, iris tipis memanjang (lebih enak pakai haas dalam ya)

    1sdm unsalted butter

    1 buah bawang Bombay ukuran kecil, iris-iris memanjang

    2 siung bawang putih, iris halus

    lada dan cabe bubuk secukupnya

    Cara membuat:

    Campur semua bahan dan letakkan di dalam pinggan tahan panas,

    Panggang hingga panas, kira-kira sekitar 40 menit. Kalo pake haas dalam, hanya 20 menit udah matang kok.

    Telur Balado

    Bahan:

    2 buah telur, rebus dan kupas kulitnya

    4 siung bawang merah

    3 siung bawang putih

    3 buah cabai rawit/merah (atau lebih)

    1 buah tomat

    1 buah jeruk nipis

    1 buah serai, ambil putihnya, geprek

    2 lembar daun salam

    1cm lengkuas, geprek

    1 sdt olive oil

    Cara membuat:

    Haluskan duo bawang, cabe, dan tomat. (pakai blender aja lah supaya simple)

    Tumis bumbu halus, serai, daun salam dan lengkuas hingga wangi. Masukkan air jeruk nipis.

    Masukkan telur rebus, aduk-aduk dan diamkan beberapa saat. Angkat dan sajikan.

    Selamat mencoba!

     

    PAGES:

    Share Article

    author

    irasistible

    -


    COMMENTS