Sorry, we couldn't find any article matching ''
10 Cara Agar Pekerjaan di Kantor Lebih Terorganisir
Saya percaya ada sebagian orang yang dari lahir punya sifat atau bawaan kalau dirinya memang tipe orang terorganisir. Tapi, bukan berarti orang tipe random seperti saya nggak bisa menumbuhkan kebiasaan sehat tersebut, lho.
Biar gimana sebagai Ibu pekerja, punya anak yang usianya masih 5 tahun, sering kali menuntut saya harus bisa melakukan semua tugas dalam waktu yang bersamaan. Nah, kalau nggak pekerjaan tidak terorganisir dengan baik, gimana bisa?
Lagi pula, hal seperti ini memang penting sekali untuk bisa kita lakukan sehinga bisa mendapatkan kehidpuan yang seimbang dan sebagimana mestinya. Berikut ada sepuluh kebiasaan yang harus dilakukan untuk menjaga kehidupan kita agar bisa berjalan dengan sesuai rencana.
Yakin, deh, semua orang tentu puya kapasitas memori yang terbatas. Bukan begitu bukan? Jangankan bisa mengingat semua pekerjaan dalam kurun satu bulan, lah wong, tugas dalam seminggu atau jadwal meeting dalam seminggu saja kita belum tentu hapal. Makanya, penting buat kita untuk menyimpan kalender di meja kerja. Dengan begitu, kita pun bisa memberikan tanda serta catatan pada semua tanggal penting. Memang, sih, semua kegiatan bisa kita catat pada smartphone, rasanya akan jauh lebih efektif apabila melihat catatan pada kalender yang kita letakan di atas meja sehingga kita bisa melihatnya secara langsung.
Selanjutnya, tentu saja dengan membuat daftar kecil. Jadi, jangan sampai nggak punya note yang kita letakan di atas meja kerja. Semua pekerjaan wajid di tulis, lengkap dengan deadline-nya. Kalau perlu, selain menuliskan daftar things to do selama di kantor, tuliskan juga semua keperluan lainnya seperti daftar belanjaa, barang yang diperlukan untuk keperluan anak sekolah, bahkan hal kecil lainnya. Mencoba untuk terus mengingat hal-hal tanpa melhat catatan rasanya nggak akan membantu kita untuk tetap terorganisir.
Selain membuat daftar tugas, tentu hal yang nggak kalah penting adalah menentukan prioritas. Toh, nggak semua tugas yang diciptakan sama. Lagi pula nggak semua yang ada di daftar to-do kita itu sifatnya sangat mendesak. Biasanya, dua sampai tiga jam pertama kita di tempat kerja merupakan saat yang produktif. Mungkin hal ini dikarena energi kita masih full dan siap memulai aktivitas. Jadi, kerjakan tugas yang lebih mendesak, sulit dan menantang pada jam-jam pertama, kemudian akhiri dengan tugas-tugas rutin yang rasanya membosankan.
Tanpa disadari kondisi meja kerja sangat memengaruhi kita dalam melakukan tugas, lho. Meskipun kita bukan tipe neat freak, tapi kondisi meja kerja yang acak-acakan sering kali bikin kita mood nggak kerja. Jadi kurang fokus. Untuk itu, nggak ada salahnya kalau satu bulan sekali kita membersihkan kondisi meja kerja, kalau perlu beli sesuatu yang baru sehingga ada suasana baru di meja kerja kita.
Duduk berjam-jam di depan layar komputer tentu bikin badan kita terasa pegal, ya? Apalagi kalau posisi badan kita salah, sehingga bikin kondisi badan makin nggak enak. Buat menghindari rasa lelah, nggak ada salahnya kok memutuskan istirahat sebentar. Membiarkan otak kita untuk istirahat juga penting, lho. Toh, sebenarnya banyak kegiatan yang bisa kita lakukan dalam rangka mengistirahatkan tubuh, mata dan otak. Misalnya melakukan beberapa gerakan stretching di depan meja kerja. Atau, beli kopi di kedai kopi yang letaknya hanya beberapa blok dari kantor.
Air minum nggak cuma sehat, tapi juga bisa bikin tubuh kita ini lebih fresh. Kalau sudah mulai merasa lelah, hal pertama yang biasanya saya lakukan adalah minum segelas air putih. Percaya, deh, segelas air putih bisa jadi salah satu cara membuat kita jauh lebih fit di kantor. Untuk itu nggak ada salahnya untuk selalu memastikan ada air minum di meja kerja, dengan begitu kita pun bisa tatap fokus tanpa harus menghabiskan beberapa menit untuk mendapatkan segelas air putih.
Ngomongin soal tujuan saya selalu ingat kata-kata yang selalu dilontarkan Ligwina Hananto. Perencana keuangan ini punya jargon, “Tujuan loe apa?”, dalam hidup mengetahui tujuan memang sangat penting, ya. Termasuk tujuan kita bekerja. Rasanya, nggak ada yang lebih menyenangkan dari perasaan puas dan bahagia ketika kita tahu bahwa apa yang kita sudah berhasil mencapai sebuah tujuan. Jadi, memang perlu selakali untu set mini goal. Dengan begitu kita bisa terus berusaha meraih tujuan sehingga kita pun punya motivasi untuk terus melakukannya lagi dan lagi.
Setelah membuat daftar list dan punya tujuan, lalu apa lagi? Tentu saja melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Sebaik-baiknya seseorang adalah mereka yang bisa membuktikan semua perkataan dan melakukan tugasnya, bukan?
Yakin, deh, yang namanya bekerja tentu nggak bisa berjalan mulus. Ada kalanya kita menemukan hambatan dan tekanan. Tapi, nggak ada salahnya, kok, tekanan buruk yang kita dapatkan ini justru kita jadikan tantangan terbesar, jadi hadapi saja dengan kepala dingin. Yang terpenting, kita harus bisa berpegang teguh pada prinsip dan jangan sampai melupakan etika bekerja.
Ada kalanya, ketika kita sudah merencanakan seua pekerjaan secara matang, tapi kenyataannya hasil yng didapatkan tidak maksimal. Ya, namanya juga hidup, ya, kadang-kadang ada saatnya juga di mana kita merasa benar-benar tidak bisa menontrolnya. Ketika air mata terasa mau tumpah, nggak ada salahnya untuk berjalan-jalan di sekitar blok kantor. Atau, periksa akun sosial media, bahkan menghubungi si kecil. Suara renyah anak di ujung telepon pasti mampu berikan hawa segar.
Share Article
COMMENTS