Ditulis oleh: Nina Samidi
Masa kehamilan menjadi saatnya pembalasan dendam atas penderitaan ketika melakukan diet dulunya. Jarum timbangan pun melesat ke arah kanan. Baik-baik terkena Pregobesitas Moms.
Siapa yang saat hamil sempat kepikiran bahwa ini menjadi waktu yang pas untuk makan sepuasnya? Sayaaaaaaa. Yup, saya sempat terjatuh dalam pemikiran ‘nista’ bahwa hamil berarti saya bebas makan apa saja dan porsinya pun double. Kan makan untuk dua orang #heeeeh! Hasilnya? Berat badan naik drastis dan saya terlihat seperti gembala sapi. Masa insyaf datang saat dokter memarahi saya dan meminta saya untuk mulai mengatur pola makan.
*Gambar dari sini
Kenaikan berat badan memang hal yang lumrah pada setiap perempuan yang hamil. Faktanya, setiap perempuan bisa mengalami kenaikan berat badan hingga 12-15 kg. Nah, jika kenaikan berat badan lebih dari angka ini, sebaiknya memang kita mulai waspada, karena bisa jadi mengarah pada pregnancy obesitas alias pregobesitas. Jadi memang penting memantau berat badan saat hamil, begitu kata dokter saya.
Berhubung itu terjadi di saat kehamilan pertama, saat saya masih bodoh-bodohnya menjadi moms-to-be, saya baru tahu bahwa obesitas di saat hamil nggak hanya ngebikin penampilan nggak enak, tapi banyak risiko yang mengikuti. Beberapa komplikasi kehamilan yang berkaitan dengan obesitas antara lain gestational diabetes, tekanan darah tinggi, dan pre-eclampsia.
Jadi bagaimana agar berat badan saat hamil tidak berlebihan?
Fokus pada Nutrisi
Melakukan pengaturan pola dan menu makan yang baik penting dalam kehamilan. Konsumsi jenis makanan tepat yang membuat tubuh selalu berenergi adalah dasar dari kehamilan yang sehat. Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi dan gizi yang cukup. Pilih jenis makanan yang mengandung banyak nutrisi dan vitamin seperti sayuran dan buah-buahan. Konsumsi makanan berserat tinggi dan kacang-kacangan juga baik bagi ibu hamil untuk menjaga berat badannya. Intinya nutrisi untuk ibu hamil terpenuhi. Tips: Konsumsilah porsi dengan berimbang yaitu sepertiga produk daging seperti ayam, daging atau telur, sepertiga karbohidrat, dan sepertiga sayuran.
Tetap Waspada
Selalu monitor pertambahan berat tubuh selama kehamilan, jika diperlukan mintalah bantuan dari dokter atau bidan. Saya sendiri disarankan untuk membuat semacam jurnal kehamilan yang akan membantu dalam pencatatan jenis makanan dan jumlah kalori yang saya konsumsi. Coba berkonsultasi dengan ahli diet agar diet Anda tetap seimbang.
Konsumsi Folic Acid
Folic Acid penting dalam kahamilan, dan jika Anda mengalami kelebihan berat badan selama hamil, Anda membutuhkan dosis suplemen folic acid lebih banyak, sesuai dengan resep dokter. “Folic acid yang bisa Anda dapatkan dari sayuran hijau dapat membantu mencegah neutral tube defects (NTD). Konsumsilah suplemen folic acid sebelum dan selama 12 minggu masa kehamilan. Oh ya, tahukah Moms apa itu NTD? NTD adalah cacat lahir akibat tidak sempurnanya pertumbuhan dan perkembangan sistem tabung saraf pada masa janin.
Terus Aktif Selama Kehamilan
Olahraga selama hamil ternyata bisa menjadi salah satu rem yang bagus untuk kenaikan berat badan saya. Saya pun diinformasikan oleh dokter jenis-jenis olahraga dan kiat agar tetap aman berolahraga saat hamil. Pilihan saya adalah berjalan kaki dan berenang. Tapi jangan lupa cek kondisi tubuh juga sih. Yang tahu kemampuan kita kan diri kita sendiri, bukan orang lain.