Keluarga Siaga Bencana: Safety Steps Menghadapi Gempa, Kebakaran dan Banjir

Others

vanshe・10 Jul 2015

detail-thumb

Setelah siap menjadi Keluarga Siaga Bencana di artikel ini,  sekarang saatnya membahas tentang cara untuk menyiapkan keluarga menghadapi bencana.

Pada artikel Keluarga Siaga Bencana sebelumnya, saya membahas soal cara untuk menyiapkan keluarga menghadapi bencana. Salah satu hal penting yang tidak boleh terlewat adalah memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan (safety steps) saat terjadi bencana supaya tetap aman dan selamat. Di sini, saya akan membahas safety steps yang bisa diajarkan kepada anak apabila terjadi gempa, kebakaran, dan banjir.

family-safety

*Gambar dari sini

Gempa

"Apa, sih, gempa itu?" Begitu anak saya bertanya. Mommies bisa menjelaskan dengan singkat bahwa gempa adalah situasi di mana permukaan bumi tiba-tiba berguncang atau bergulung. Gempa terjadi di sepanjang retakan permukaan bumi, dan bisa terasa di area yang luas meskipun biasanya berlangsung tidak lebih dari satu menit. Gempa tidak bisa diramalkan kapan terjadinya- meskipun para ilmuwan kini sedang mengusahakannya.

earthquakes

*Gambar dari sini

Sebelum gempa:

  • Siapkan emergency kit.
  • Ingat cara komunikasi dengan anggota keluarga yang lain.
  • Ketahui titik-titik aman di setiap ruangan, seperti di bawah meja yang kokoh atau bersandar di dinding bagian pembatas.
  • Ajak keluarga berlatih menghadapi gempa - berlutut (drop), berlindung (cover), dan berpegang (hold on)!
  • Selama terjadi gempa:

    Jika sedang di dalam ruangan:

  • DROP - berlutut sebelum guncangan gempa membuat kita terjatuh. Dengan begini, kita juga bisa merangkak jika diperlukan.
  • COVER - lindungi kepala, leher, dan seluruh tubuh jika mungkin, di bawah meja atau furniture yang kokoh. Jika tidak ada tempat berlindung, tutupi wajah dan kepala dengan lengan lalu meringkuk dekat dinding pembatas (atau furniture yang tidak akan jatuh menimpa kita).
  • HOLD ON - berpegang pada tempat pelindung atau kepala dan leher sampai guncangan berhenti.
  • Jauhi jendela, kaca, lampu gantung, atau furniture yang bisa jatuh seperti rak buku.
  • Tetap berada di dalam.
  • Jangan gunakan lift!
  • Jika sedang di luar ruangan:

  • Tetaplah di situ.
  • Jauhi gedung-gedung, lampu jalan, dan kabel-kabel.
  • Tetap berada di ruangan terbuka sampai guncangan berhenti. Gedung bisa runtuh dan melukai kita.
  • Jika terperangkap di bawah reruntuhan:

  • Tutupi mulut dengan baju.
  • Jangan berteriak - debu bisa masuk ke saluran napas.
  • Ketuk-ketuk pipa atau dinding agar tim penyelamat dapat menemukan Anda.
  • Sesudah gempa:

  • Guncangan setelah gempa mungkin terjadi (aftershocks). Biasanya tidak sekencang gempa awal tapi tetap bisa menimbulkan kerusakan.
  • Buka laci atau rak-rak dengan hati-hati karena bisa saja ada barang yang menimpa kita.
  • Gunakan celana dan atasan berlengan panjang, serta sepatu untuk melindungi kulit dari benda-benda.
  • Kirim SMS alih-alih menelpon, sehingga kita tidak memenuhi jalur panggilan telepon yang perlu dipakai para penyelamat. SMS juga lebih efektif jika ada saluran telepon yang rusak
  • Apa yang harus dilakukan saat kebakaran dan banjir?

    Kebakaran

    Latihan evakuasi kebakaran sudah sering dilakukan di kantor atau gedung-gedung. padahal, kita juga perlu melakukannya di rumah dan juga sekolah anak. Setiap keluarga perlu strategi yang berbeda-beda dalam menghadapi kebakaran; ada yang tinggal di rumah berlantai satu, ada yang tinggal di bangunan tinggi, dan lain sebagainya. Rencana penyelamatan diri dan cara keluar dari bangunan perlu dibicarakan sehingga anak siap jika terjadi bencana kebakaran.

    4080380

    *Gambar dari sini

    Sebelum terjadi kebakaran:

  • Ketahui cara keluar dari ruangan - ingat jalur evakuasi yang sudah dibuat.
  • Orangtua bisa mengajarkan anak cara membuka jendela jika diperlukan. Tapi patut ditekankan bahwa membuka dan keluar dari jendela hanya bisa dilakukan saat darurat. Beri tahu anak bahwa banyak anak yang terluka karena terjatuh dari jendela. Jadi, pastikan anak juga tahu ia perlu dibantu oleh orang dewasa lain atau pemadam kebakaran jika harus keluar dari jendela di lantai yang tinggi.
  • Ingat rencana komunikasi dengan anggota keluarga yang lain saat ada bencana.
  • Saat terjadi kebakaran:

    Jika berada di ruangan yang pintunya tertutup saat terjadi kebakaran, lakukan:

  • Periksa apakah ada hawa panas atau asap keluar dari celah pintu - ini untuk tahu apakah ada api di luar pintu.
  • Jika ada asap masuk dari bawah pintu, jangan buka pintu itu!
  • Jika tidak terlihat ada asap, sentuh pintunya. jika terasa hangat atau panas, jangan buka pintu itu!
  • Jika tidak terlihat ada asap dan pintunya tidak hangat, gunakan jari untuk menyentuh gagang pintu sedikit. jika terasa panas atau sangat hangat, jangan buka pintu itu!
  • Jika gagang pintu terasa dingin dan tidak terlihat ada asap, Anda bisa buka pintu dengan pelan. Jika Anda merasakan hawa panas atau asap memasuki ruangan, segera tutup kembali pintu. Jika tidak, Anda bisa melangkah ke jalan keluar.
  • Jika terjebak api dan atau asap:

  • Tetap tenang dan cari jalan keluar ruangan mengikuti arah angin berhembus.
  • Menunduk/jatuhkan badan ke bawah dan tutup hidung dan mulut dengan tangan atau kain basah (jika memungkinkan)
  • Teriaklah dengan keras sekali-kali untuk meminta bantuan. Jangan teriak terus-menerus agar bisa menghemat tenaga.
  • Jika terdapat alat pemadam, gunakan sesuai petunjuk penggunaan alatnya
  • Meskipun takut, jangan berlindung di bawah ranjang atau di dalam lemari karena akan membuat pemadam kebakaran sulit menemukan Anda.
  • Halangi hawa panas dan asap masuk ke ruangan dengan menutupi celah pintu menggunakan selimut, seprei, atau pakaian. Jika ada jendela namun tidak bisa dipakai keluar, bukalah lebar-lebar dan berdiri di depannya.
  • Anak mungkin khawatir kehilangan hewan kesayangan atau mainan favoritnya. Ajarkan bahwa saat terjadi kebakaran, tidak apa-apa meninggalkan hal-hal itu. Yang terpenting adalah bisa keluar dengan selamat. Jika sudah berada di luar, jangan pernah masuk lagi untuk mengambil apapun - bahkan hewan peliharaan. Katakan pada penyelamat bahwa ada hewan tertinggal jadi mungkin mereka bisa membantu.
  • Jika pakaian kita terbakar:

  • STOP - jangan lari!
  • DROP - jatuhkan badan ke bawah, tutupi wajah dengan tangan.
  • ROLL - berguling. ini akan memutus aliran udara dan memadamkan api
  • Cek di laman selanjutnya jika terjadi banjir

    Banjir

    Beri tahu pada anak bahwa banjir dapat merendam rumah atau sekolah dengan tinggi yang tidak seberapa sampai benar-benar menenggelamkan rumah. Banjir juga dapat terjadi dengan cepat dan tiba-tiba (flash flood).

    Flood-colorW

    *Gambar dari sini

    Sebelum terjadi banjir:

  • Siapkan emergency kit.
  • Ingat rencana komunikasi dengan anggota keluarga yang lain saat ada bencana.
  • Ajarkan anak untuk memberi tahu orang dewasa jika mendengar peringatan bahaya banjir di TV atau radio.
  • Saat terjadi banjir:

  • Pergi ke tempat yang tinggi dan aman dari banjir
  • Hindari melalui kawasan banjir, arus yang deras dapat menghanyutkan kita!
  • Jangan berjalan-jalan/melihat-lihat/berenang-renang di kawasan banjir, baik dengan rakit maupun berjalan kaki, berbahaya.
  • Jangan sampai menyentuh kabel-kabel yang jatuh atau tiang listrik.
  • Jangan bermain-main di saluran air, sungai atau kawasan banjir dan arus deras lainnya.
  • Jangan minum dan memasak dengan air banjir.
  • Siap mengajarkan anak siaga bencana, Mommies? Yuk, kita mulai dari diri sendiri dulu!

    Referensi:

  • Sumber 1
  • Sumber 2
  • Sumber 3