banner-detik
MOMMIES TOOLS

Saya (Sepertinya) Belum Pantas Pakai Barang Mahal

author

kirana2116 Jun 2014

Saya (Sepertinya) Belum Pantas Pakai Barang Mahal

Sebelum kenal forum FemaleDaily, saya sudah tahu beberapa merek baju, sepatu, dan tas. Cuma nggak tahu harganya karena nggak punya kenalan yang punya barang-barang semahal itu. Penasaran juga, sih. Tapi nggak berani masuk butiknya, takut kaget lihat price tag *norak*.

Sejak buka bagian fashion FemaleDaily, tiba-tiba saya seperti branded stuff seller yang hafal harga-harga berbagai merek. Apalagi sejak tahu harga PO dan browsing through branded stuff seller's price list, saya berpikir, "Oh ternyata merek x harganya 'cuma' sekian. Bisa, dong, aku punya juga. Apalagi di seller X ada cicilan...". Lalu saya bisa dengan percaya diri melangkah ke butik merek tersebut dan mengecek seperti apa penampakan asli dari tas dan sepatu, walau yaaaa tetep nggak mampu beli karena harga di butik dua-tiga kali lipat harga personal shopper...hahaha.

Coach logo1

Setelah itu mulailah era saya window shopping mid level designer bags yang harganya nggak sampai empat juta (bukan di butik tentunya, di sana bisa dua kali lipat :D) dan jatuh cinta pada salah satu merek. Setelah menggelitiki suami, beliau setuju membelikan satu untuk saya. Waktu tasnya sampai, saya seperti anak-anak yang kesampaian beli mainan idaman. Tasnya keluar dus, dipandang-pandang, lalu bungkus dan masuk dus lagi. Lho, kenapa nggak dipakai?

Mau tau alasan saya? Lihat di halaman berikutnya ya!

woman-sitting-with-designer-bag-600x375*Gambar dari sini

Nah, ini yang baru saya sadari. Ternyata walau saya mampu beli si tas, saya tidak afford to dress appropriately to the bag, ternyata mental saya yang sepertinya belum cocok pakai tas mahal. Jadi nggak santai rasanya takut kulitnya kotor dan nggak bisa mulus lagi, takut tergores kuku atau logam seperti kunci, takut ketumpahan makanan, tercoret bolpoin, dan bahkan saya rese sendiri melindungi si tas saat harus menembus hujan.

Di mobil yang tadinya tas biasa ditaruh saja di lantai, tas mahal jadi dipangku. Di tempat makan tas asal taruh saja di kursi atau meja, tas mahal sebelum ditaruh dicek baik-baik tempat taruhnya jangan ada kotoran atau air. Tas biasa dibawa ke sana ke mari tanpa beban, tas mahal sedikit-sedikit diperiksa siapa tahu kena noda atau goresan biar bisa cepat dimulusin lagi.

Malah nggak tenang di hati, ya, bawa tas mahal. Atau cuma saya saja yang begini? Mungkin saya harusnya mulai dari branded bag kelas beberapa ratus ribu? Kalau kata suami, sih, namanya barang dipakai, ya, nggak bisa dihindari akan ada cacat atau kotor seiring waktu. Tapi kok saya tetap nggak rela, ya? Hahaha...

Itu baru tas. Belakangan saya melirik sepatu dengan kisaran harga yang sama. Tapi di hati belum rela semahal itu untuk sepatu yang nggak mungkin nggak kotor. Tas masih bisa di'awet-awet', di'ati-ati' pakainya supaya nggak kotor atau tergores. Sepatu, kan, nggak bisa. Mentok-mentok paling dipakainya ke mal atau indoor, tapi pasti tetap akan kotor, kan?

Coba, Mommies yang mengoleksi tas dan sepatu branded, bagi kiat dong supaya saya bisa tahan mental pakai barang branded? Atau memang saya nggak level kali, ya, pakai yang branded? Atau justru yang seperti ini normal dan Mommies juga mengalami?

 

PAGES:

Share Article

author

kirana21

FD/MD resident


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan