My Bathroom, My Sanctuary

Etc

nenglita・15 Nov 2013

detail-thumb

Beberapa waktu lalu, saya datang ke Kohler Design Centre, alih-alih membicarakan mengenai perabot kamar mandi, talkshow dengan narasumber psikolog Ayoe Sutomo dan Santi Alaysius, Co-founder & Interior Designer di Domisilium Studio itu malah ngobrol mengenai me time. Wah, cocok sekali nih, kebetulan me time menjadi isu yang cukup sering kami bicarakan belakangan ini.

Di awal acara, Mbak Ayoe mengajak kita menghitung berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk/ bersama orang lain. Lihat deh:

Weekdays:

5 hari x 8 jam kerja= 40 jam

5 hari x 4 jam interaksi sosial= 20 jam

Weekend:

2 hari weekend x 12 jam interaksi sosial, keluarga, pasangan = 24 jam

Total 84 jam seminggu waktu untuk orang lain

Per bulan 84 jam x 4 minggu = 336 jam waktu untuk/ bersama orang lain.

Setelah menghabiskan waktu sekian jam untuk atau bersama orang lain, apakah Mommies sering merasa:

  • Lelah secara fisik?
  • Bad mood atau emosi nggak stabil?
  • Kulit kusam karena sedikitnya waktu istirahat?
  • Feeling down, karena harus berhadapan atau siap sedia untuk orang lain?
  • Bosan?
  • If you feel one of those, you need me time!

    Apa sih me time?

    Me time adalah momen seseorang beristirahat dari aktivitas sehari-hari dan menyediakan waktu untuk dirinya sendiri.

    “Wah, nggak mungkin, anak saya nanti siapa yang jagain?”

    “Nggak boleh liburan sama suami”

    “Nggak, deh, kalo udah jadi ibu, waktu sepenuhnya untuk keluarga”

    Humm. Hati-hati akan mispersepsi, ya, Mommies. Me time, nggak harus liburan ke luar kota atau luar negeri. Atau bahkan, nggak harus nyalon dan pergi ke spa. Me time seringkali dipersepsikan sebagai kondisi menjauh atau menghindar dari tugas dan kewajiban tertentu yang mengakibatkan seseorang punya rasa bersalah setelah melakukannya.

    Me time adalah waktu pribadi di mana kita bisa memahami diri sendiri, memunculkan perasaan rileks dan lebih bahagia.

    Lalu, kalau nggak liburan santai-santai kaya di pantai, harus gimana dong?

    Kalau saya, sih, paling mudah ya, di kamar mandi. Kamar mandi merupakan tempat paling privat bagi seseorang. Mau bukti? Pasti banyak nih, yang bisa nyanyi kalau hanya di kamar mandi. Atau bebersih tubuh seperti yang pernah saya tulis di artikel Memanjakan Diri di Kamar Mandi.

    *gambar dari sini

    Selebriti dunia JLo yang memercayakan desain dan perabot kamar mandinya pada Kohler juga membuat kamar mandi sebagai sanctuary-nya. Ia membuat lounge di kamar mandi, lho! Nah, kalau saya sih, belum sampe kaya JLo lah, ya, pastinya. Tapi saya senang perasaan segar yang timbul setelah mandi. Kalau yang punya privilege ada bathtub di rumah, wuih, berendam air hangat pasti bisa bikin rileks banget. Apalagi kalau bathtub-nya seperti keluaran Kohler yang bisa di-synchronize dengan iPod, lalu air akan bergetar mengikuti irama. Aih, asyiknya!

    Jadi, Mommies, jangan sia-siakan waktu Anda. Me time nggak harus selalu ke luar rumah, kok :)