Ternyata Ini Kekeliruan Ibu Baru Saat Memberikan MPASI

New Parents

Mommies Daily・15 Feb 2019

detail-thumb

Ditulis oleh: Febria Silaen

Ini dia beberapa kesalahan ibu baru saat memberikan MPASI menurut dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK.

Saat menghadiri acara talkshow dengan tema Cara Mudah Jadi Millennial Mom yang Peduli Nutrisi, saya mendapat pencerahan mengenai kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan oleh ibu baru tanpa sengaja. Apa saja kesalahannya itu?

Ternyata Ini  Kekeliruan Ibu Baru Saat Memberikan MPASI - Mommies Daily

1. Usia kurang dari 6 bulan

Nah, ini biasanya karena si ibu sudah merasa nggak sabar mengenalkan rasa atau makanan baru kepada si kecil. Ditambah lagi bujukan atau masukan-masukan dari orang lain yang mengatakan bahwa si kecil nggak akan kenapa-kenapa, kok dikasih makanan. Biasanya pisang menjadi pilihan pertama. Untuk kasus ini, sebaiknya kita sebagai ibu baru wajib tegas menolak, ya dan jangan pernah tergoda. Karena sebelum usia enam bulan, pencernaan bayi memang belum sempurna bahkan untuk mencerna pisang yang kesannya lembut. Akibatnya, makanan tersebut akan mengumpul di usus bayi dan perlu tindakan operasi untuk mengatasinya.

2. Tidak tepat cara pemberian

Terlalu banyak mengenalkan jenis makanan. Kembali lagi, karena terlalu semangat memberikan MPASI dan mungkin khawatir kalau anak menolak jenis makanan tertentu, maka kita langsung memberikan semua jenis makanan. Salah satu harapan lain, agar anak tidak menjadi picky eater. Padahal, anak perlu waktu adaptasi untuk mengenal jenis makanan tahap demi tahap. Mulai dari tekstur makanan yang lembut, lalu beralih ke makanan sedikit padat, sampai akhirnya si kecil siap menerima makanan yang sama seperti yang kita konsumsi.

Berikutnya, takaran atau porsi. Jangan samakan kemampuan si kecil mencerna dengan diri kita. Biasakan untuk memberikan sedikit demi sedikit. Hindari untuk memaksa anak menghabiskan porsi makanan yang diberikan. Dikatakan dr. Diana, 30 menit adalah waktu paling lama anak makan. "Habis tidak habis, ya harus berhenti bila sudah 30 menit," tegasnya.

3. Tidak mengenali kapan anak lapar atau sudah kenyang

Apa saja tanda bayi lapar? Umumnya dengan menangis bayi menunjukkan kalau dia lapar. Dari penjelasan dr. Diana, anak mengecap lidah, memasukkan tangan ke mulut dan tentu suka membuka mulutnya adalah tanda anak lapar. "Jangan terlalu lama membiarkan anak lapar. Sebaiknya segera direspon tanda-tanda anak lapar. Kalau kelamaan, bisa jadi keinginan untuk makan jadi hilang," saran dr. Diana. Ingat, jangan memaksa anak ketika dia sudah kenyang. Cirinya biasanya si kecil sudah menutup bibir, memalingkan muka dari makanan.

4. Terlalu sempurna dan memaksakan diri untuk MPASI homemade

Setiap ibu, biasanya akan berusaha memberikan yang terbaik, termasuk MPASI yang sehat dan bergizi dan ingin membuat sendiri MPASI alias homemade. Tapi komentar dr. Diana, ini menarik lho. " Tidak semua MPASI rumah itu baik kualitasnya dan sebaliknya tidak semua MPASI instan buruk bagi bayi."

Maksudnya adalah, kalau MPASI yang dibuat di rumah tidak memerhatikan sisi higienis pun ternyata tidak baik dan makanan yang diberikan untuk si kecil, tidak semua sudah mencukupi kebutuhan gizi anak."Jangan sampai karena kelamaan membuat MPASI, membuat anak menjadi hilang momen laparnya. Akhirnya anak menolak makan."

5. Makan ditemani gadget

Big No! Karena perhatian anak menjadi buyar. Si kecil tidak lagi fokus pada makanan dan menikmati rasa. Gadget menjadi pengalihan. Jadi, sebaiknya biasakan untuk makan bersama atau alihkan perhatian bayi dengan cara yang lebih kreatif saat pemberian MPASI.

Selamat mempraktikkan ya!