10 Hal Menakjubkan yang Dilakukan Suami Ketika Bayi Lahir

Marriage

Mommies Daily・29 Aug 2018

detail-thumb
Ditulis oleh: Rachel Kaloh

Admit it, Mums! Pasti banyak deh yang gengsi tapi dalam hati ingin banget bilang “I married the right guy!” karena suami yang memang 90% andil saat kita lagi ‘’seru-serunya’’ menghadapi drama begitu si kecil lahir (ya, walaupun 10%-nya masih ada kebiasaan menyebalkan yang mereka lakukan, hahaha).

Kalau saya pribadi, sih, sangat bersyukur punya suami yang nggak cuma niat dan semangat menunjukkan kepeduliannya di masa kehamilan, tetapi ketika bayi kami lahir, semangatnya dalam mengurus anak justru meningkat. Dan setelah saya bertanya-tanya ke sesama ibu di sekitar saya dan inilah 10 hal yang menakjubkan yang suami lakukan ketika bayi lahir.

bayi

“Ikut bangun”

Percaya atau tidak, masih banyak suami yang tidak menganggap hal ini sebagai keharusan. Entah karena si istri juga nggak tega ngebangunin karena tahu suaminya harus bangun pagi untuk kembali bekerja, atau memang suaminya yang kelewat “kebo” alias tetap tidur pulas saat bayi menangis tengah malam. Jadi kalau suami mau ikut bangun, ambil alih menggantikan popok atau menyendawakan si kecil sehabis kita susui, we should be grateful!

“Bersedia mencuci botol, pompa, dan perintilan menyusui lainnya”

Ibu-ibu pasti paham betul, dong, kalau kegiatan ini tuh sangat PR dan menyita waktu (karena habis dicuci, peralatan tersebut masih perlu disterilisasi). Buat ibu yang sudah habis energinya setelah mompa, rasanya butuh banget jasa cuci botol alias ayah yang mau ambil alih.

“Gendong anak tanpa duduk selama lima jam sampai kakinya bergetar!”

Begini jawaban yang saya dapat dari Ibu Ruby. Apalagi kalau kegiatan ini dilakukan saat si kecil tiba-tiba “on” alias melek tengah malam sampai pagi. Plus, sambil gendong anak, kita disuruh merem lagi alias lanjut tidur. Oh, Suami, thank you for doing this!

“Masak dan memastikan saya nggak kelaparan”

Begitu kata Ibu Chacha yang merasa beruntung karena suaminya jago masak. As we all know, sehabis menyusui itu kan rasanya lapar dan haus nggak karuan, sampai suka bikin dilema, antara harus lanjut tidur atau isi perut dulu, atau makan sambil tidur (yang kini jadi skill para ibu baru). Jadi, kalau ada yang sediakan makanan di rumah saat lapar, apalagi suami sendiri, waah.. bahagia itu memang sederhana!

“Pijat kaki dan tangan atau pijat oksitosin”

Buat beberapa ibu, seperti saya, masa-masa awal menyusui itu cukup berat. Pijatan si ayah akan sangat dibutuhkan. Saya ingat waktu itu sampai mencari video cara melakukan pijat oksitosin di Youtube, untungnya suami saya mau mempelajari caranya. Pijatan sederhana juga sangat melegakan bagi ibu yang tangan-kakinya sering mati rasa selama menyusui.

“Cuti seminggu”

Dua teman saya, Ibu Nina dan Ibu Santi termasuk ibu yang beruntung karena kantor suaminya memperbolehkan mereka untuk ambil cuti selama seminggu. Sesungguhnya perjuangan menjadi ibu itu dimulai bukan saat-saat menjelang kelahiran si kecil, melainkan ketika kita membawa si kecil pulang ke rumah. So, we demand cuti melahirkan untuk para ayah!

“Mempelajari hal detail soal mengurus anak...”

karena kalau kelewat satu step saja, mood saya bisa berantakan!”, begitu pendapat Ibu Jessica. Coba deh, sadar nggak sih, kita para istri sering banget kasih “pesan-pesan sponsor” ketika suami lagi mandiin si kecil (jangan lupa belakangnya dibersihin, mukanya juga, ininya, itunya, dll)? Saat itu sebetulnya kita meragukan kemampuan suami, padahal ia mampu melakukan semuanya. Bahkan Ibu Prita bilang kalau suaminya paling jago ngebedong anak. Jadi... para suami yang mau mempelajari hal detil dalam mengurus anak, memang patut dicium lebih sering (eh!).

“Memberi saya waktu”

Selain gantian menggendong dan mengurus keseharian anak, ada juga hal yang sebenarnya sangat ibu butuhkan, yaitu waktu, waktu untuk lepas sebentar dari rasa penat saat mengurus anak. Ibu Echa, Ibu Rebecca, dan Ibu Indri, sharing mengenai kesediaan suami mereka untuk memberikan me time, dengan cara mengambil alih mengurus anak tanpa campur tangan ibu sama sekali, selama si ibu melakukan aktivitas lain, baik saat harus kembali bekerja lebih awal, atau sekadar menghabiskan waktu lebih lama di kamar mandi (well, we kinda need that!)

“Mengajak anak berdoa”

Ibu Syl bahagia banget saat melihat suaminya mendekap si kecil sambil mengajaknya berdoa. Ibu mana yang nggak adem hatinya melihat ini? Selain ayah memang berperan sebagai imam dalam keluarga, menurut saya, anak perlu diajak untuk mengenal siapa penciptanya, sehingga nantinya ia pun merasa dekat dengan Sang Pencipta dan punya kebiasaan untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta dengan cara berdoa.

“Selalu hadir di samping saya”

Ibu Mira cerita kalau ia sempat mengalami baby blues selama dua minggu setelah anaknya lahir. Namun ia tetap bisa bertahan bahkan sembuh dengan kehadiran suami yang terus mendukungnya. Buat Ibu Ayu, kehadiran dan dukungan suami adalah yang paling utama yang bisa suami berikan untuk para ibu.

Seperti pepatah yang sering kita dengar, “The greatest thing a father can do for his daugther is to love her mother.” Jadi, apapun hal yang dilakukan suami demi kenyamanan istri adalah bentuk rasa cinta seorang ayah pada anaknya. Kalau setuju, silakan message suami dan ucapkan terima kasih!