banner-detik
PREGNANCY

Antibiotik Pengaruhi Kualitas Pil KB, Benar Nggak, ya?

author

?author?20 Sep 2016

Antibiotik Pengaruhi Kualitas Pil KB, Benar Nggak, ya?

Hati-hati jika sekarang Mommies sedang rutin mengonsumsi pil KB, tapi di saat bersamaan Anda diharuskan minum antibiotik.

Antibiotik Pengaruhi Kualitas Pil KB, Benar Nggak, ya?

Image: www.medicalnewstoday.com

Suatu hari,  saya dan Fia, Managing Editor Mommies Daily terlibat pembicaraan yang cukup serius. Fia baru saja membaca artikel yang intinya menceritakan kalau antibiotik itu bisa membuat kerja pil KB tidak maksimal, bahkan berpotensi menghilangkan sama sekali keampuhan si pil KB ini. Aduuuh, aduuuh, ya, gawat dong ya kalau gini. Akhirnya, Mbak Fia menugaskan saya untuk mencari tahu lebih banyak tentang tema ini. Lewat surat elektronik, saya bertanya kepada Khanisyah Erza Gumilar, dr., SpOG  Staf divisi FETOMATERNAL RS UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya.

Mengenai fenomena ini memang diamini, oleh dr. Erza “Interaksi obat di dalam tubuh antara antibiotik tertentu  dan pil KB bisa jadi menyebabkan keefektifan pil KB menjadi berkurang.” Namun perlu diingat ya, Mommies tidak semua antibiotik mempunyai interaksi obat yang membuat pil KB tidak efektif. Beberapa contoh obat yang dapat menurunkan kerja pil KB:

  • Obat anti TBC: Rifampicyn. Pasien TBC yang mendapat terapi Obat Anti TBC (OAT) tidak direkomendasikan melakukan kontrasepsi dengan pil KB
  • Obat anti jamur: Griseofulvin dan ketoconazole.
  • Obat anti kejang / epilepsi: carbamazepine, phenytoin, oxcarbazepine, Phenobarbital
  • Ontivirus pada HIV: Evafirenz, nefirapine.
  • Bagi Mommies yang sedang mengonsumi obat-obatkan di atas, dr. Erza menyarankan untuk memilih kontrasepsi dengan metode lain. “Kondom adalah salah satu metode kontrasepsi yang perlu dipertimbangkan walaupun keefektifannya berada di bawah pil KB,” jelas dr. Erza

    Saya pribadi hingga kini memang masih kontrasepsi nonhormonal jenis kondom, dan masih berkutat memilih alat kontrasepsi, sempat tertarik sih  menggunakan pil KB ini, tapi takutnya melewatkan jam-jam minum  dan  malah membuat pil KB tidak bekerja secara maksimal. Tak hanya itu lho, Mommies, ada juga beberapa kondisi yang disarankan oleh dr. Erza, PIL KB tidak menjadi pilihan, artinya pada kondisi-kondisi ini, pil KB tidak bisa bekerja dengan maksimal:

  • Hipertensi
  • Obesitas
  • Riwayat sakit jantung
  • Riwayat stroke
  • Diabetes
  • Perokok
  • Sedang menjalani terapi tertentu (antibiotika, kemoterapi, pengencer darah, dan lain-lain)
  • Adakah di antara Mommies yang pernah mengalami hal serupa?

    Baca juga:

    KB Hormonal, Bisa Bikin Rahim Kering & Gemuk?

    Memilih Alat Kontrasepsi Sesuai Usia

    Wajib Diketahui! Mitos dan Fakta Seputar Pil Kontrasepsi

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan