Editor’s Note: Mari Kita Lebih Happy dan Lebih Sehat

Editor's Note

fiaindriokusumo・01 Nov 2015

detail-thumb

Setiap hari, seberapa sering saya tersenyum dan seberapa sering saya tertawa? Karena kadang saya suka lupa melakukan kedua hal ini.

Dari zaman saya di kantor lama sampai saya pindah ke kantor sekarang, teman-teman saya suka ngeledek kalau muka saya itu setelannya selalu kencang. Setiap diledek seperti itu saya nggak sakit hati, malah saya balik tertawa. Bagi saya, hal ini bisa menjadi pengingat untuk saya agar lebih sering tersenyum, yang artinya belajar lebih menikmati hidup.

Tersenyum dan tertawa. Dua hal yang mudah sekali dilakukan. Nggak perlu usaha keras. Dan nggak butuh biaya besar. Tapi seringkali kita melupakannya. Entah apa alasannya. Mungkin karena kita terlalu sibuk  memikirkan ‘beban hidup’ yang langsung masuk ke dalam pikiran sejak pagi hari kita membuka mata. Hidup kita seringkali hanya berdasarkan waktu yang berlalu dengan cepat, target yang tak kunjung tercapai. Terlalu terbawa dengan kesibukan yang membuat kita lupa berhenti sejenak, mengambil napas, relaks dan mulai menikmati hal-hal indah di sekitar kita agar kita merasa bahagia. Dan saat standar bahagia yang saya miliki sangat tinggi saya pun semakin sulit merasa bahagia. Ini yang sempat saya rasakan.

IMG_1193

Padahal kalau saya mau, bahagia itu nggak perlu mahal kok. Bahagia itu bisa kita dapat dari hal sepele seperti memulai tersenyum duluan saat bertemu orang lain. Buat kebaikan kepada orang asing. Menertawakan polah si kecil. Menertawakan kebodohan kita sendiri. Sudah beberapa waktu belakangan ini, saya suka melakukan dua hal yang menurut saya termasuk dalam melakukan kebaikan pada orang asing. Pertama, ada kalanya saat memesan makanan lewat Gojek, saya membeli satu porsi makanan ekstra untuk saya berikan kepada abang Gojek. Kedua, saat membayar di pintu tol, saya suka sekaligus membayar untuk satu mobil di belakang mobil saya. Melihat si abang Gojek tersenyum atau mendengar supir truk memberikan klakson dan tersenyum pada saya di jalan tol, sudah berhasil membuat hati saya tersenyum.

Saat kita belajar lebih menikmati hidup, harusnya sih kita menjadi lebih bahagia. Nah, saat kita lebih happy menjalani hidup, biasanya ‘teman seperjuangan’ si happy juga otomatis ikut, yaitu kita pun menjadi lebih sehat. Karena tubuh dan pikiran itu biasanya satu paket.

Buat ibu hamil, yuk jaga pikiran agar tetap happy, karena ibu hamil yang happy akan melahirkan anak yang sehat. Buat mommies yang sudah memiliki anak, ini ada tujuh hal ‘bodoh’ yang bisa dilakukan untuk membuat kita maupun si kecil happy. Sedangkan untuk mommies, jangan lupakan juga pentingnya me time yang bisa membuat para ibu tetap ‘waras’.

So, di bulan November ini, MD akan mengajak para orangtua menjadi pribadi yang lebih happy, sebagai pribadi,  sebagai orangtua maupun sebagai sosok working mommies.