Sorry, we couldn't find any article matching ''
Gangguan Makan Pada Anak
Mungkin selama ini bentuk dari gangguan makan atau eating disorder yang sering Mommies dengar adalah GTM atau Gerakan Tutup Mulut dan picky eater. Tapi sebenernya ada lagi lho eating disorder lainnya. Misalnya, obesitas. dan pica. Nah, kalau gangguan makan yang disebut obesitas ini pasti Mommies sudah tahu, ya. Bagaimana dengan pica?
Sekarang, saya mencoba bahas satu persatu, dan dimulai dengan obesitas dulu, ya.
Menurut Mash & Wolfe (2010) pengarang buku Abnormal Child Psychology, obesitas dinyatakan dalam satuan BMI atau indeks massa tubuh yang berada di atas 95 persentil apabila dibandingkan dengan rata-rata berat anak dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Jika Mommies ingin mengetahui apakah berat badan si kecil sudah sesuai atau belum, bisa dilihat di artikel ini yang mengulas soal growth chart.
Soalnya, kalau berat badan si kecil berlebihan atau obesitas tentunya memiliki dampak buruk terhadap kesehatan anak. Obesitas dapat menyebabkan penyakit diabetes, darah tinggi, asma, dan jantung akibat timbunan lemak, gula, dan kolesterol dalam tubuh. Selain itu, anak yang mengalami obesitas juga mengalami kesulitan bergerak dan pertumbuhannya terganggu karena timbunan lemak pada organ-organ yang seharusnya masih berkembang.
Selain dampak buruk pada aspek fisik maupun kesehatan, obesitas juga dapat memberikan dampak buruk bagi aspek psikologis anak. Menurut Schwimmer, Burwinkle, & Varni (2003), anak yang mengalami obesitas 5 kali lipat lebih sering mengalami kualitas hidup yang buruk dibandingkan anak sehat. Mereka juga memiliki masalah dengan kepercayaan dirinya, hal ini disebabkan karena banyaknya anggapan yang dimiliki para ABG saat ini, bahwa yang menarik itu yang memiliki tubuh kurus sehingga mereka juga sering diejek oleh teman-temannya.
Kasihan, kan? Kalau begitu gimana caranya mencegah dan mengobati anak yang mengalami obesitas? Lengkapnya, di halaman berikut, ya.
Kali ini, saya juga mau berbagi beberapa cara mencegah dan mengatasi obesitas pada anak. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti di bawah ini,
- Memberikan makanan dan cemilan yang sehat
Seperti jus dari buah asli, memberi makan sayur dan buah-buahan.
- Aktivitas fisik harian
Bermain permainan yang aktif seperti berlari, melompat, dan memanjat. Kegiatan tersebut juga dapat melatih gerakan motoriknya. Ajak anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
- Memberikan pengetahuan mengenai nutrisi kepada anak
Agar anak memiliki kesadaran mengenai nutrisi dan terbiasa mengembangkan pola hidup sehat hingga dewasa.
- Perbanyak tidur siang dan kurangi waktu menonton TV dan bermain komputer
Hal ini dilakukan agar anak tidak sering mengemil yang dapat menyebabkan obesitas.
-Menerapkan pola diet yang sehat
Sebelumnya harus dicontohkan dulu oleh orangtuanya karena anak biasanya mencontoh dari orangtua.
-Hindari makanan cepat saji
Kebiasaan menjalani pola hidup yang serba praktis sering kali membuat banyak para orangtua yang memilih untuk menghidangkan makanan siap saji. Apalagi ketika jalan-jalan diakhir pekan. Padalah bisa saja, kan kebiasaan ini diubah?
Sebenarnya banyak cara yang bisa Mommies lakukan untuk mencegah anak obesitas. Selain memenuhi gizi yang seimbang hal penting lainnya seperti kegiatan fisik juga sangat diperlukan. Nggak percaya? Baca ulasannnya di sini, deh.
Selanjutnya : Pica, gangguan makan seperti apa, sih?
Pica menurut Mash & Wolfe (2010) adalah salah satu bentuk eating disorder yang jarang didengar oleh masyarakat, padahal kondisi ini sebenernya cukup serius, lho. Pica itu gangguan makan yang ditandai dengan memakan zat-zat yang seharusnya bukan untuk dimakan seperti rambut, serangga, cat, dan masih banyak zat lainnya.
Pada umumnya pica ini terjadi pada anak berusia 1-6 tahun. Anak-anak ini tetap mau makan makanan normal tetapi juga rutin memakan makanan yang tidak lazim tersebut. Memang anak-anak sering memasukkan beraneka ragam benda ke mulutnya tapi kalau menjadi kebiasaan dan berlangsung dalam waktu lama maka harus diperhatikan dan ditindaklanjuti. Serem ya....?
Waktu kecil, saya pribadi juga sering makan tisu, hahaha. Untungnya, kebiasaan itu nggak berlangsung lama karena dilarang oleh keluarga. Jadi gimana ya caranya menangani pica ini?
Beberapa cara menangani pica:
- Pendidikan perilaku yang benar
Anak diberitahu bahwa kebiasaan memakan zat-zat tersebut kurang baik dan diberitahu makanan apa saja yang baik untuk dimakan dan apa yang kurang baik dimakan.
- Lingkungan yang baik
Lingkungan yang menyediakan bahan makanan yang sehat dan baik untuk dimakan.
- Pendekatan keluarga
Keluarga mengajari anak bahan makanan apa saja yang baik untuk dimakan dan menyembunyikan atau menghilangkan zat-zat yang biasa dimakan oleh anak tersebut.
- Memberikan pujian
Jika Mommies sudah melakukan pendekatan dan memberitahukan tapi si kecil tetap tidak mengubah kebiasannya, ada baiknya jika Mommies memberikan konsekuensi sehingga bisa memberikan efek jera.Kalau si kecil sudah bisa melakukannya, jangan lupa memberikan pujian atau hadiah.
- Memberikan bantuan melalui psikolog
Pica ini dapat menyebabkan atau disebabkan oleh gangguan psikologis, oleh karena itu jika beberapa langkah di atas nggak mampu mengubah perilaku atau kebiasaan si kecil dalam menikmanti makanan 'aneh', nggak ada salahnya untuk meminta bantuan psikolog untuk mengatasi masalah psikologisnya.
- Pemberian obat-obatan
Jika memang ganguan pica sudah masuk dalam tahap yang cukup parah hal ini bisa jadi salah satu indikasi kalau si kecil menderita gangguan mental, karenanya dokter akan menindak lanjuti dengan memberikan obat-obatan. Tapi, bukan berarti semua anak yang mengalami ganguan makan yang disebut pica ini mengalami gangguan mental, lho.
Wah, ternyata masalah ganguan makan pada anak bukan sekedar GTM, ya. Tapi, mudah-mudahan saja semua anak Mommies nggak perlu mengalaminya, ya! Amiin.
PAGES:
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS