banner-detik
SEX

10 Mitos Dan Fakta Tentang Seks

author

TanyaDok.com14 May 2014

10 Mitos Dan Fakta Tentang Seks

myth

Bagi sebagian orang, seks masih dianggap tabu. Hal ini sangat memprihatinkan, karena pengetahuan seks  sangatlah penting. Jika konsep mengenai seks yang diterima salah, akhirnya akan menimbulkan mitos-mitos mengenai seks yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan fakta ilmiah. Dan hal tersebut akan menimbulkan banyak akibat, risiko, bahkan ketidaktepatan penanganan aktivitas seks. Berikut adalah 10 mitos mengenai seks yang banyak beredar di masyarakat.

Mitos #1 Gairah seks pria lebih besar, REALLY?

Secara umum, usia 17 - 35 tahun merupakan usia reproduktif sehingga pada usia tersebut laki-laki maupun perempuan memiliki  gairah seks yang cukup tinggi.

Gairah seks dikendalikan oleh hormon yang tidak sama kadarnya pada setiap orang, sehingga gairah seks  orang yang satu berbeda dengan lainnya.

Pada laki-laki, hormon testosteron memegang peranan utama dalam mengatur libido. Pada perempuan, estrogen merupakan salah satu hormon yang berperan dalam menjaga kondisi epitel vagina dan memungkinkan terjadinya lubrikasi vagina.

Kekurangan hormon ini selama laktasi atau menopause, seringkali menyebabkan gairah seks pada perempuan menjadi berkurang. Berbagai faktor lainnya seperti pengobatan tertentu, stres emosional, dan kelelahan fisik dapat mempengaruhi gairah seks seseorang. Jadi gairah seks pria tidak lebih besar dibandingkan perempuan.

Mitos #2  Di atas usia tertentu, orang-orang sudah tidak tertarik pada seks.

Tidak ada batasan usia pada hubungan intim, tapi untuk orang dengan usia di atas 40 tahun, kepuasan seks  lebih bergantung pada kualitas keseluruhan suatu hubungan daripada yang dilakukannya oleh pasangan muda.

Pada umumnya dengan bertambahnya usia, khususnya pascamenopause, frekuensi dan kepuasan hubungan intim menjadi menurun. Karena pada perempuan pascamenopause, terjadi penurunan produksi estrogen yang menyebabkan penipisan epitel vagina, kekakuan mukosa vagina, dan penurunan lubrikasi vagina sehingga pasien mudah mengalami infeksi vagina dan mengeluh nyeri saat berhubungan intim (dispareunia) yang mengganggu terjadinya orgasme. Sedangkan pada lelaki seringkali mengalami ketidakmampuan ereksi. Penyakit atau medikasi tertentu pada orang usia lanjut juga seringkali mengganggu fungsi intim.

Selanjutnya: Malam pertama harus 'berdarah' >>

gty_cuddling_jp_110708_wg

Mitos #3 Setiap perempuan yang masih perawan harus mengeluarkan darah saat pertama kali berhubungan intim.

SALAH. Yang menyebabkan perempuan mengeluarkan darah saat pertama kali berhubungan intim adalah robeknya selaput dara. Selaput dara merupakan lapisan yang sangat halus yang terletak pada pintu masuk vagina.

Pada umumnya, selaput dara tidak menutupi pintu masuk vagina seluruhnya karena harus memberi jalan keluar untuk darah menstruasi.

Selaput dara juga bervariasi dalam bentuk, ukuran, dan elastisitas. Selaput dara yang sangat elastis sulit robek, sehingga ada juga perempuan yang telah melakukan hubungan intim berkali - kali, tetapi tidak mengalami perdarahan.

Selain disebabkan oleh hubungan intim, selaput dara juga dapat robek karena aktivitas fisik seperti olahraga maupun penggunaan tampon. Sehingga perempuan yang tidak mengalami perdarahan sesudah melakukan hubungan intim pertama kali tidak selalu berarti bahwa dia tidak perawan.

Mitos #4 Ukuran organ vital pria (penis) yang lebih besar, memberikan kepuasan yang lebih besar.

Ukuran organ vital pria (penis) tidak menjamin kualitas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh suatu organisasi kesehatan di Amerika, ukuran penis tidak berpengaruh dalam kepuasan seks  perempuan, karena hal yang utama untuk mencapai kepuasan seks pada perempuan adalah adanya rangsangan pada klitoris.

Mitos #5 Loncat - loncat setelah hubungan intim dapat mencegah kehamilan

Kehamilan dapat terjadi jika terjadi pembuahan yaitu saat spermatozoa membuahi sel telur. Faktanya, ketika spermatozoa sudah memasuki vagina, maka spermatozoa akan mencari sel telur yang telah matang untuk dibuahi. Loncat - loncat tidak akan mengeluarkan spermatozoa. Jadi, tetap ada kemungkinan untuk terjadinya pembuahan atau kehamilan.

Selanjutnya: Pakai kondom=nggak bakal hamil! >>

hugMitos #6 Kondom 100% aman dalam mencegah kehamilan

Kondom adalah suatu bentuk sarana yang menghalangi transmisi cairan antarpartner saat melakukan hubungan intim. Kondom tidak 100% efektif terutama jika tidak tepat dalam penyimpanan dan penggunaannya. Karena itu perlu diperhatikan cara penyimpanan dan penggunaan kondom sehingga tidak mengurangi efektifitasnya.

Mitos #7 Mandul = impoten

Mandul adalah suatu keadaan pria tidak dapat memproduksi sperma. Jadi walaupun ia sanggup ereksi dan sanggup mengeluarkan mani yang berlimpah saat senggama, tetapi tidak terjadi kehamilan. Karena maninya tidak mengandung sel sperma.

Impoten adalah suatu keadaan penis tidak bisa ereksi sehingga tidak dapat melakukan senggama. Tapi belum tentu tidak dapat memproduksi sperma sehingga mungkin saja terjadi kehamilan. Tapi caranya tidak melalui senggama, melainkan melalui proses inseminasi buatan (bayi tabung).

Mitos #8 Pria yang sering menggunakan celana dalam ketat, dapat menyebabkan kemandulan.

BENAR. Hal tersebut memang benar, buah zakar berfungsi membentuk dan menampung mani yang berisi sel - sel sperma, sebelum dikeluarkan melalui penis saat ejakulasi. Sel - sel sperma ini sangat rentan terhadap panas dan asam.

Jika pria sering memakai celana dalam dan atau celana luar yang ketat, akan mengganggu sirkulasi udara di daerah itu, sehingga akan merusak sel - sel sperma.

Mitos #9 Infeksi Menular dapat dicegah dengan mencuci alat kelamin

Faktanya TIDAK ADA sabun atau disinfektan apapun yang dapat mencegah infeksi menular. Justru pada perempuan, jika mencuci bagian dalam vagina terlalu sering akan mengurangi kadar keasaman pada permukaan vagina yang akan mengganggu flora normal vagina.

Mitos #10 Infeksi Menular tidak akan menular melalui oral

Penyebaran virus HIV melalui oral memang jarang, namun penyakit kelamin TETAP DAPAT ditularkan melalui oral. Penyakit yang paling umum ditularkan melalui oral adalah virus herpes, kutil pada genital, gonorrhea, sipilis, dan penyakit lainnya. Bahkan dapat juga terjadi kanker mulut akibat infeksi dari Human Papilloma Virus.

Sudah jelas, kan, ya, mana yang fakta dan mana yang mitos belaka?

TanyaDok adalah cara hidup sehat modern, memberikan akses kesehatan kapan pun, di mana pun bagi keluarga Indonesia dengan tanya dokter online, artikel kesehatan, solusi hidup sehat, komunitas kesehatan dan rujukan ke pelayanan kesehatan. Cari dan tanyakan masalah kesehatanmu di sini www.tanyadok.com dan follow kami di @tanyadok atau like kami di www.facebook.com/tanyadokteranda.

PAGES:

Share Article

author

TanyaDok.com

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan