banner-detik
SEX

Karena Ukuran Adalah Segalanya?

author

adiesty29 Apr 2014

Karena Ukuran Adalah Segalanya?

Mommies pasti  paham dong, ya, dengan size yang saya maksud di atas? *big grin*

Yang pasti ukuran yang saya maksud ini memang nggak berkaitan dengan ukuran baju, sepatu, ataupun fashion items lainnya. Tapi justru soal ‘properti’ pasangan kita. Ternyata, dibandingkan kaum perempuan, justru pihak pria lah yang lebih banyak mengkhawatirkan perihal ukuran ‘propertinya’.

Hal ini dipertegas dengan sebuah survei yang saya lansir dari askmen.com. Di mana ada sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 50.000 relawan yang terdiri dari pereampuan dan pria. 85% wanita mengatakan kalau mereka sudah puas dengan ukuran penis pasangannya,  justru hanya 55% pria yang puas dengan ukuran penisnya sendiri. Bisa dibilang, survei ini membuktikan kalau para perempuan sebenarnya lebih memaklumi keadaan dan tidak merasa kalau ukuran penis menjadi masalah besar dalam keharmonisan rumah tangga mereka.

foto dari sini

Mungkin kondisi ini nggak terlepas dari pandangan masyarakat atau mitos yang menganggap kalau ukuran penis yang besar bisa lebih memuaskan lawan jenisnya. Namun sayangnya, sejak dulu dipersepsikan bahwa makin besar penis, makin besar pula sifat “macho” seseorang pria. Padahal kan, yang penting adalah the man behind the gun, hahaha. Iya, nggak?

Kalau saya pribadi, sih, memang nggak setuju dengan mitos di atas. Terlebih dengan banyaknya orang yang mengatakan ukuran alat kelamin pria bisa dilihat dengan ukuran jari atau jempolnya :D Saya, yakin banyak Mommies yang pernah mendengar mitos yang satu ini.

Scott Hays dalam bukunya yang berjudul Built for Sex juga menuliskan kalau para ahli telah mencoba mencari hubungan antara anggota tubuh dengan ukuran penis. Hasilnya, kepercayaan itu tak terbukti. Katanya, satu-satunya cara untuk mengetahuinya, ya, hanya dengan melihatnya. Benar, sih ya :D

Saya pun sempat bertanya pada seksolog, dr. Mulyadi Tedjapranata, MD, apakah ada hubungannya antara ukuran alat kelamin pria dengan kepuasan yang dirasakan perempuan?

 

Selanjutnya: Mau tau jawabannya? Lihat ke halaman berikut! >>

Ia mengatakan, “Secara fisik, sebenarnya ukuran penis tidak menentukan bagi fungsi ereksi atau fungsi seksual pada umumnya, asalkan perkembangannya sudah mencapai tahap perkembangan yang normal. Yang paling penting adalah dapat atau tidaknya seorang pria memanfaatkan penisnya secara baik dan normal."

Dengan demikian, anggapan bahwa ukuran alat kelamin yang lebih besar akan menentukan bahwa si pria lebih ‘perkasa’ sehingga bisa berpengaruh dengan kepusan seksual perempuan, ternyata salah besar, ya. Semuanya cuma sebatas mitos yang sudah ada sejak zaman dulu.

Mungkin, hal yang bisa dipelajari di sini, kita sebagai pasangan memang harus bisa menerima kondisi pasangan apapun juga. Lagipula, menikah itukan masalah komitmen. Jadi, memang kewajiban kita untuk bisa saling menghargai dan memperlakukan pasangan dengan baik. Jangan sampai masalah sepele bisa merusak keharmonisan rumah tangga.

Apalagi kalau sampai tindakan atau perkataan kita membuat rasa percaya diri pasangan jadi menurun. Menurut pandangan saya, kaum pria nggak berbeda seperti perempuan,  yang bisa merasa rendah diri terhadap tubuhnya sehingga dirinya kurang merasa bergairah secara seksual.

Mungkin, dalam hal ini  kuncinya adalah menghargai. Nggak ada salahnya juga kalau kita sesekali memuji pasangan. Tindakan seperti ini nggak hanya meningkatkan rasa PD-nya. Tapi sekaligus mempertegas komitmen kita karena membuat dirinya merasa nyaman dan aman.

Setuju nggak, Mommies?

PAGES:

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan